Ada kesempatan berharga
bisa bersilaturahmi dengan teman-teman lama. Ya, teman-teman yang dulu juga
aktif di MGMP PAI SMP. Itu terjadi tahun 2005-2008. Saya yang waktu itu menjadi
guru PAI di SMPN 1 Lengkong.
Kesempatan itu terjadi
pada hari ini Sabtu (21/01/2017) di SMPN 2 Nganjuk. Saya senang bisa bertemu
dengan orang-orang saleh. Bagaimana tidak senang bisa bertemu dengan guru-guru
yang mengajar Pendidikan Agama kepada siswa, yang menjadi harapan bangsa,
harapan Indonesia ke depan. Sebuah komunitas silaturahmi untuk saling share
bagaimana meningkatkan kualitas pembelajaran agama di sekolah masing-masing.
Saya angkat topi atas peran bapak/ibu di sini.
Ada beberapa hal yang
saya sampaikan, diantaranya:
Posisi Mulia GPAI
Dalam tata perundangan di
Indonesia, siswa berhak dan wajib menerima pelajaran agama sesuai dengan agama yang
dipeluknya (PP nomor 5 tahun 2007 tentang pendidikan agama dan pendidikan
keagamaan). Sehingga keberadaan GPAI di sekolah formal menjadi kebutuhan
mutlak. Untuk menyiapkan generasi bangsa yang siap membangun bangsanya.
Menyiapkan siswa untuk
kembali ke masyarakat. Menjadi warga masyarakat yang bermanfaat. Menjadi orang
Indonesia yang beragama Islam. Bukan orang Islam yang tinggal di Indonesia.
Tantangan GPAI
Akhir-akhir ini tantangan
untuk GPAI tidaklah mudah. Namun semakin berat. Dalam sebuah penelitian dari
Kementerian Agama bekerja sama dengan sebuah LSM luar negeri menyebutkan bahwa
sekitar 60% siswa SMP-SMA/SMK terindikasi paham radikalisme. Suatu paham yang
tidak sesuai dengan kepribadian bangsa kita.
Indikasinya responden
penelitian menjawab boleh menggunakan segala cara untuk menyelesaikan suatu persoalan.
Mengapa hal ini terjadi diantaranya penguasaan guru PAI atas materi pelajaran
masih kurang, perhatian orang tua terhadap keagamaan siswa yang kurang dan
pembina ekstra rohis bukan dari kalangan guru sendiri. Tetapi dari pihak lain.
Inilah tantangan kita.
Perlu kita introspeksi diri untuk membenahi keadaan. Sehingga proses
pembelajaran bisa maksimal dan berhasil guna.
Sagusala
Seiring kesejahteraan guru
yang meningkat dengan adanya TPG, jangan lupa bapak/ibu untuk melengkapi diri
dengan laptop. Sehingga satu guru bisa satu laptop, sagusala. Untuk mengupdate
wawasan. Sehingga bisa lebih fresh. Jangan sampai terjadi guru kalah dengan
siswa. karena siswa sering browsing di internet, terkait materi pelajaran.
Satu hal lagi, bahwasanya
sekarang eranya paper less. Segala administrasi serba online. Begitu juga
dengan administrasi GPAI. GPAI dituntut untuk update status di Simpatika, format
administrasi kepegawaian di Kementerian Agama. Dengan mempunyai laptop, guru
bisa mempermudah segala urusan administrasinya.
Meningkatkan kualitas
MGMP
Gambaran sementara pengamatan
saya terhadap program MGMP antara lain menyusun RPP, menyiapkan naskah soal
untuk ulangan kenaikan kelas atau juga ujian. Selain juga silaturahmi antar
guru PAI. Mengingat kebutuhan administrasi kenaikan pangkat PNS dari III/b ke
atas membutuhkan publikasi ilmiah, maka forum MGMP juga bisa digunakan untuk
share gagasan, menyajikan artikel ilmiah dari teman-teman. Nantinya manfaat
bisa dirasakan bersama.
Tugas pengawas PAI
Dalam PMA nomor 2 tahun
2012 tentang pengawas madrasah dan pengawas PAI. Disitu dijelaskan bahwa untuk
menjamin mutu proses pembelajaran PAI di sekolah formal maka disiapkan
perangkat pengawas PAI. Dibawah koordinasi kementerian Agama RI. Tugas pengawas
PAI diantaranya untuk membina, membimbing dan meningkatkan profesionalisme guru
PAI.
Jadi pengawas menjadi
mitra guru. Bukan untuk mencari-cari kesalahan guru dalam menjalankan tugasnya.
Pola komunikasi
Untuk memudahkan
interaksi antara guru dan pengawas, kami persilahkan untuk kirim sms. Bahkan
kalau perlu membuat grup wa, GPAI SMP. Dengan ketentuan murni untuk share
proses pembelajaran di tempat tugas, tidak membicarakan politik dan SARA.
Harapan
Mengajar bagi guru adalah
keharusan. Disamping bagian dari bekerja, mencari maisyah. Akan lebih tinggi
lagi posisisnya bila disertai niat untuk beribadah. Berharap rida dari Allah,
memberi pencerahan bagi generasi remaja Islam Indonesia.
Tidak cukup dengan hal
tersebut, para siswa juga didoakan dalam doa-doa yang dipanjatkan dalam
keseharian. Kelak, bila siswa sudah kembali ke masyarakat dan menjalankan ilmu
yang didapatkan di bangku sekolah maka bapak/ibu guru akan mendapatkan jariyah
ilmu. Terus menerus akan ditransfer ke rekening amal bapak/ibu guru.
Akhirnya, suatu saat
pengawas akan berkunjung ke sekolah bapak/ibu sekalian. Mohon diterima sebagai
mitra kerja untuk meningkatkan proses pembelajaran yang dilakukan. Agar
memudahkan proses pembinaan, melengkapi administrasi pembelajaran menjadi
kebutuhan yang tidak bisa ditunda.
Selamat kepada bapak/ibu
sekalian. Selamat mengemban tugas mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pokok-pokok pikiran dalam
pembinaan MGMP PAI SMP Kab. Nganjuk hari Sabtu (21/01/2017) di SMPN 2 Nganjuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar