Sabtu, 21 Januari 2017

Silaturahmi dengan GPAI SMP Negeri Kabupaten Nganjuk

Ada kesempatan berharga bisa bersilaturahmi dengan teman-teman lama. Ya, teman-teman yang dulu juga aktif di MGMP PAI SMP. Itu terjadi tahun 2005-2008. Saya yang waktu itu menjadi guru PAI di SMPN 1 Lengkong.
Kesempatan itu terjadi pada hari ini Sabtu (21/01/2017) di SMPN 2 Nganjuk. Saya senang bisa bertemu dengan orang-orang saleh. Bagaimana tidak senang bisa bertemu dengan guru-guru yang mengajar Pendidikan Agama kepada siswa, yang menjadi harapan bangsa, harapan Indonesia ke depan. Sebuah komunitas silaturahmi untuk saling share bagaimana meningkatkan kualitas pembelajaran agama di sekolah masing-masing. Saya angkat topi atas peran bapak/ibu di sini.
Ada beberapa hal yang saya sampaikan, diantaranya:
Posisi Mulia GPAI
Dalam tata perundangan di Indonesia, siswa berhak dan wajib menerima pelajaran agama sesuai dengan agama yang dipeluknya (PP nomor 5 tahun 2007 tentang pendidikan agama dan pendidikan keagamaan). Sehingga keberadaan GPAI di sekolah formal menjadi kebutuhan mutlak. Untuk menyiapkan generasi bangsa yang siap membangun bangsanya.
Menyiapkan siswa untuk kembali ke masyarakat. Menjadi warga masyarakat yang bermanfaat. Menjadi orang Indonesia yang beragama Islam. Bukan orang Islam yang tinggal di Indonesia.
Tantangan GPAI
Akhir-akhir ini tantangan untuk GPAI tidaklah mudah. Namun semakin berat. Dalam sebuah penelitian dari Kementerian Agama bekerja sama dengan sebuah LSM luar negeri menyebutkan bahwa sekitar 60% siswa SMP-SMA/SMK terindikasi paham radikalisme. Suatu paham yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa kita.
Indikasinya responden penelitian menjawab boleh menggunakan segala cara untuk menyelesaikan suatu persoalan. Mengapa hal ini terjadi diantaranya penguasaan guru PAI atas materi pelajaran masih kurang, perhatian orang tua terhadap keagamaan siswa yang kurang dan pembina ekstra rohis bukan dari kalangan guru sendiri. Tetapi dari pihak lain.
Inilah tantangan kita. Perlu kita introspeksi diri untuk membenahi keadaan. Sehingga proses pembelajaran bisa maksimal dan berhasil guna.  
Sagusala
Seiring kesejahteraan guru yang meningkat dengan adanya TPG, jangan lupa bapak/ibu untuk melengkapi diri dengan laptop. Sehingga satu guru bisa satu laptop, sagusala. Untuk mengupdate wawasan. Sehingga bisa lebih fresh. Jangan sampai terjadi guru kalah dengan siswa. karena siswa sering browsing di internet, terkait materi pelajaran.
Satu hal lagi, bahwasanya sekarang eranya paper less. Segala administrasi serba online. Begitu juga dengan administrasi GPAI. GPAI dituntut untuk update status di Simpatika, format administrasi kepegawaian di Kementerian Agama. Dengan mempunyai laptop, guru bisa mempermudah segala urusan administrasinya.
Meningkatkan kualitas MGMP
Gambaran sementara pengamatan saya terhadap program MGMP antara lain menyusun RPP, menyiapkan naskah soal untuk ulangan kenaikan kelas atau juga ujian. Selain juga silaturahmi antar guru PAI. Mengingat kebutuhan administrasi kenaikan pangkat PNS dari III/b ke atas membutuhkan publikasi ilmiah, maka forum MGMP juga bisa digunakan untuk share gagasan, menyajikan artikel ilmiah dari teman-teman. Nantinya manfaat bisa dirasakan bersama.
Tugas pengawas PAI
Dalam PMA nomor 2 tahun 2012 tentang pengawas madrasah dan pengawas PAI. Disitu dijelaskan bahwa untuk menjamin mutu proses pembelajaran PAI di sekolah formal maka disiapkan perangkat pengawas PAI. Dibawah koordinasi kementerian Agama RI. Tugas pengawas PAI diantaranya untuk membina, membimbing dan meningkatkan profesionalisme guru PAI.
Jadi pengawas menjadi mitra guru. Bukan untuk mencari-cari kesalahan guru dalam menjalankan tugasnya.
Pola komunikasi
Untuk memudahkan interaksi antara guru dan pengawas, kami persilahkan untuk kirim sms. Bahkan kalau perlu membuat grup wa, GPAI SMP. Dengan ketentuan murni untuk share proses pembelajaran di tempat tugas, tidak membicarakan politik dan SARA.
Harapan
Mengajar bagi guru adalah keharusan. Disamping bagian dari bekerja, mencari maisyah. Akan lebih tinggi lagi posisisnya bila disertai niat untuk beribadah. Berharap rida dari Allah, memberi pencerahan bagi generasi remaja Islam Indonesia.
Tidak cukup dengan hal tersebut, para siswa juga didoakan dalam doa-doa yang dipanjatkan dalam keseharian. Kelak, bila siswa sudah kembali ke masyarakat dan menjalankan ilmu yang didapatkan di bangku sekolah maka bapak/ibu guru akan mendapatkan jariyah ilmu. Terus menerus akan ditransfer ke rekening amal bapak/ibu guru.
Akhirnya, suatu saat pengawas akan berkunjung ke sekolah bapak/ibu sekalian. Mohon diterima sebagai mitra kerja untuk meningkatkan proses pembelajaran yang dilakukan. Agar memudahkan proses pembinaan, melengkapi administrasi pembelajaran menjadi kebutuhan yang tidak bisa ditunda.
Selamat kepada bapak/ibu sekalian. Selamat mengemban tugas mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pokok-pokok pikiran dalam pembinaan MGMP PAI SMP Kab. Nganjuk hari Sabtu (21/01/2017) di SMPN 2 Nganjuk.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar