Senin, 03 September 2018

Ayo Pulang



Waktu apel pagi ada hal yang menarik. Setelah pembina menyampaikan hal terkait dengan tugas pokok dan fungsi sebagai asn. Ada tamu dari irjen yang masih satu pekan. Sebagai tuan rumah harus bisa menjadi tuan rumah yang baik. Akhirnya bisa naik nilainya. Seperti target asian games yang ingin meraih 16 emas ternyata terlampai mendapat 31 medali. Suatu hal yang mengagumkan.
Ada pimpinan baru di kantor. Satu hal yang baik. Bila sudah waktunya pulang ya segera pulang. Karena anak isteri keluarga menunggu di rumah. Hari libur sabtu ahad mari digunakan bersama keluarga.
Ini dikandung maksud ikatan keluarga tetap terjalin dengan baik. Ini ayah, ibu, anak bisa ada rasa kebersamaan. Ikatan batinnya terjalin. Ada fenomena sejak kecil anak diasuh dibesarkan disekolahkan. Hingga akhirnya bisa sampai sarjana. Namun orang tuanya sibuk bekerja. Dari pagi hingga sore. Ketemu anak hanya di malam hari. Tanpa dirasa setelah anak selesai kuliah lalu menikah. Dibawa oleh pasangannya. Ya, sudah. Akhirnya orang tua sendiri.
Memang tugas orang tua mendidik dan membesarkan. Dan tidak berharap balas budi anak. Ya, itu menjadi alur kehidupan. Siklus kehidupan.
Anak adalah amanah orang tua. Bisa menjadi rizki, karunia dari Allah. Bisa juga sebagai ujian. Maka hati-hati dalam menjalankan amanah ini dengan baik.
Anggota organisasi mengetahui tusinya menjadi keharusan. Begitu pula waktu bekerja. Dimulai jam berapa pulang jam berapa. Sehingga bisa mengatur waktu. Kapan satu pekerjaan harus selesai. Dan mengerjakan kegiatan selanjutnya. Akhirnya target waktu bisa terpenuhi. Dan berhasil dalam bekerjanya.
Senin, 3 September 2018


Senin, 27 Agustus 2018

Siap di Semua Lini


Pada hari Kamis, 23 Agustus 2018 saya menghadiri undangan teman yang sedang menempuh ujian doktor di universitas islam negeri sunan ampel surabaya. Waktu mulai jam 10.  Namun saya datang sesudahnya. Bis tidak melewati tol sehingga perlu waktu lama. Walau menggunakan bis cepat.
Setelah registrasi saya masuk ruangan. Penguji 1 sekaligus promotor sedang menyampaikan pertanyaan. Masalah memang harus dikuasai. Ini catatan penting untuk maju ujian.
Ada catatan lain untuk lebih siap maju. Diantaranya bisa membaca abstrak berbahasa arab. Antara rumusan masalah, pembahasan, analisis dan kesimpulan juga harus nyambung. Begitu pula alasan memilih obyek penelitian.
Tidak lupa inti dari tulisan itu apa. Lalu kontribusinya terhadap ilmu pengetahuan. Kesenjangan antara penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang itu ada dimana.
Menempuh studi program doktor ternyata juga harus disupport keluarga. Sebagai bentuk dukungan keluarga, ketika promovendus diuji didampingi oleh pasangannya. Kemarin adalah doktor ke 436 di uinsa surabaya. Dan termasuk doktor termuda. Usianya baru 28 tahun.
Catatan lain yang disampaikan promotor adalah ucapan terima kasih. Menempuh studi pastilah banyak pihak yang membantu. Maka perlu ditulis sebagai ungkapan terima kasih. Tahaddus biknikmah. Juga untuk menjaga tradisi sebagai orang Timur. Rektor, direktur, prodi, tempat bernaung, promotor. Dan orang-orang yang membantu.
Dalam riwayat hidup jangan lupa ditulis anggota keluarganya. Pasangan dan anak-anak. Bagaimanapun keluargalah pendukung utama.
Demikian. Semoga bermanfaat....
Asrama, 24 Agustus 2018.

Selasa, 24 April 2018

Selamat Harlah PMII ke-58


Pada hari sabtu, 21 April 2018 alumni PMII Nganjuk melangsungkan resepsi harlah di sebuah tempat yang cukup sederhana. Metropolis Cafe, di bilangan Kertosono. Cikal bakal PMII di Nganjuk ada di sini. Tepatnya di kampus STAI Miftahul ‘Ula Nglawak Kertosono. Bermodalkan kebersamaan, alhamdulillah acara berlangsung dengan lancar dan sukses.
Para alumni yang sudah berkiprah di PM11 hadir. Dari angkatan pertama 1999-2000 hingga masa bhakti 2017. Ada rasa bangga, haru, senang, berpadu menjadi satu. Apalagi tatkala dinyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars PMII, terasa hati ini masih muda. Kembali merasakan masa lalu, serasa masih menjadi mahasiswa.
Tidak kalah penting adalah dinyanyiannya ya alal waton hasil karya KH. Wahab Hasbullah. Menunjukkan rasa patriotisme keindonesiaan. Nama indonesia sudah dipilih padahal lagu itu jauh-jauh hari sudah ditulis sebelum indonesia merdeka. Sekitar 1914. Dari sini menunjukkan “khawas” kiai wahab akan bentuk negara bangsa ini ke depan. Tidak sembarang orang mempunyai sisi linuwih ini.
Nun jauh dulu di Surabaya, 17 April 1960 sekelompok mahasiswa Nahdlatul ‘Ulama berkumpul untuk merumuskan bentuk organisasi mahasiswa ahlussunnah wal jamaah an nahdliyah. Waktu itu sudah berdiri HMI namun lebih condong ke partai Masyumi.
Sebenarnya dalam wadah IPNU sudah ada departemen kemahasiswaan. Namun karena dirasa “spirit pelajar” yang kurang bisa mewadahi nilai-nilai kemahasiswaan akhirnya para mahasiswa tersebut mendirikan organisasi yang kemudian dikenal dengan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia.
Ditinjau dari nama organisasi ada empat spirit yang mengemuka. Memilih kata pergerakan atau nahdlah. Bergerak, tidak pasif dan statis. Namun terus melaju sesuai dengan laju peradaban. Mengapa tidak memilih ikatan atau himpunan. Karena dirasa kurang bisa mengemban nilai-nilai mahasiswa yang mendekati usia pemuda. Yang senantiasa galau dengan keadaan sekitar yang terus berubah.
Mahasiswa menunjukkan komunitas calon intelektual muda. Pengemban amanah bangsa dan negara di masa yang akan datang. Dari komunitas inilah diharapkan calon pemimpin bangsa yang siap, dan mumpuni membawa bangsa ini menjadi lebih sejahtera.
Ada kata Islam Indonesia. Islam di sini merujuk bahwa memang Islam lahir di Timur Tengah. Namun jangan lupa bahwa kita lahir, hidup, sujud dan rukuk, bekerja, makan dari tanah Indonesia, dan nantinya juga akan kembali ke tanah. Yang kesemuanya ada di negeri ini. Tidak boleh melupakan ada istiadat yang berkembang. Al adah muhakkamah. Bahwa adat bisa menjadi hukum.
Adat yang ada dipakai dengan nilai-nilai keislaman. Atau dengan kata lain orang Indonesia yang beragama Islam. Bukan orang Islam yang ada di Indonesia. Organisasi mahasiswa yang bercirikan Islam Indonesia ahlussunnah wal jamaah an nahdliyah.
Beberapa waktu yang lalu PB PMII sowan kepada Rais am Prof. Dr. KH. Ma’ruf Amin dan Ketua Umum PBNU Prof. Dr. Said Aqiel Siradj. Dari kedua beliau itu sangat berharap kepada PMII.  
Kontribusi PMII kepada NU. Karena memang PMII adalah kader NU. Diharapkan kembali ke habitatnya lagi. Turut membesarkan dan memperjuangkan NU.
Tugas alumni adalah meningkatkan kapasitas diri. Keadaan yang akan datang tidak bisa diketahui dengan pasti. Namun prediksi bisa dijadikan acuan. Bahwa banyak lini kehidupan yang bisa dimasuki oleh alumni. Pada tahap praksis di lapangan jabatan dan posisi apapun dalam organisasi NU. Kader dan alumni PMII bisa berkiprah.  Semuanya berkontribusi kepada kebesaran NU.
Alhamdulillah, sudah banya alumni Nganjuk yang melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi. Beragam pula profesinya. Ada pkh, pendamping desa, ppk, bawaslu, dosen, guru, birokrat. Inilah sedikit gambaran kiprah alumni.
Yang perlu digarisbawahi oleh segenap alumni adalah nilai-nilai keindonesiaan, dan keislaman kita. Berislam melalui Nahdlatul Ulama. NU sebagai amaliah, manhaj, militansi, harakah, dan fikrah.
Selamat harlah PMIIku ke-58.
























Senin, 23 April 2018

Doa untuk PMII



- Yaa Allah Maha Agung lagi Maha Mulia...
Muliakanlah almamater organisasi ku PMII.
Ampunilah dosa-dosa para pendiri dan pejuangnya...
Muliakanlah para kader dan anggota nya, dengan ilmu, iman dan amal shaleh.
- Yaa Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Maha Penyayang...
Sayangilah almamater pergerakanku PMII...
Sinarilah jiwa para kader dan anggotanya
dengan Rahmat dan kasih sayang Mu.
Kuatkan mereka dengan spirit iman, Islam dan Ihsan.
Sehingga mereka siap  menjadi pejuang yang ikhlas lagi ilmuwan.
- Yaa Allah yang Maha Kuasa lagi Maha bijaksana..
Sinarilah almamater keilmuan ku PMII
Berkahilah ilmu dan amal usaha para kader dan anggota nya.
Sukseskanlah perjuangan mereka, sehingga mencapai maqaman Mahmuda..
- Yaa Allah ya Rozzaaq yaa wahhaab...
Anugerahilah almamater rahim Ulul Albab ku PMII..
Jadikanlah para kader dan anggota nya sebagai insan-insan Ulul Albab.. cendikiawan muslim yang siap memimpin dan membimbing umat...
Sebagai pelanjut perjuangan Nabi Muhammad....
Walhamdulillaahi Robbil'aalamiin ... aamiin

Kelutan, Nganjuk

17 April 2018

DR. KH. Kharisudin Aqib, M.Ag.

Pengasuh Pesantren Terpadu Daru Ulil Albab

Selasa, 08 Agustus 2017

Kuliah Kehidupan

Suatu hari saya bertemu dengan kolega. Beliau sudah puluhan tahun bekerja. Dan sebentar lagi memasuki purna tugas. Putra sudah ‘mentas’. Kebahagiaan bila dekat dengan sang cucu. Begitu beliau bercerita. Dengan pegawai yang masih muda, senang memberi pesan untuk maju. Enak jika beliau diajak ngobrol.
Diantara yang  dipesankan adalah berusaha jangan perhitungan.
Bila ditunjuk untuk mengerjakan sesuatu berusaha untuk dikerjakan dengan sebaik-baiknya. Jangan terlalu memikirkan honor atau uang perjalanan, uang transpor. Bahkan menanyakan uang transpor. Bisa-bisa nanti dijauhi oleh teman. Dikira minta terus. Apalagi tidak ada jatah anggarannya. Ada teman yang berseloroh, kerja dulu saja nanti rizki akan mengikuti.
Unjuk kerja.
Setiap jabatan mempunyai tugas dan fungsi. Itu saja yang diopeni. Misalnya sebagai pengawas sekolah tugasnya adalah melaksanakan supervisi akademis dan supervisi managerial. Ya, itu saja dilakukan. Tentu saja tetap koordinasi dengan teman sejawat untuk melaksanakannya.
Standar penilaian, standar isi, standar kelulusan, standar proses. Maka bila ini sudah maksimal dilaksanakan oleh pengawas pendidikan agama islam kepada guru binaannya maka hasilnya sudah cukup bisa dirasakan.
Maka penting kiranya untuk memahami, merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi tugas dan fungsi yang diemban dalam suatu level jabatan.
Punya target kerja
Dalam melaksanakan program kerja ada target jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Dalam rentang waktu itu perlu disusun target kerja apa yang diinginkan sehingga kinerja yang dilakukan bisa terukur. Ideal memang bila semua tugas dengan rentang wilayah bisa dijangkau. Namun ada skala prioritas yang harus tetap dikerjakan.
Berhubungan baik dengan semua kalangan
Berbuat baik tidak hanya secara vertikal namun juga menyamping. Secara horisontal. Sesama kolega tetap baik, dengan atasan bisa dijaga hubungannya. Sehingga berusaha jangan mempunyai musuh. Musuh satu sudah sangat banyak. Sedangkan teman 1000 kurang. Seharusnya seperti itu.
Penting juga untuk teduh dalam berkomentar. Ini yang susah. Bila ada suatu masalah tidak lantas memanas-manasi. Namun bisa memberi jalan tengah, menjernihkan permasalahan, mendudukkan masalah pada tempatnya. Hal ini memang perlu waktu. Namun harus segera bisa dikerjakan.
Selalu mengembangkan diri
Perubahan selalu ada. Dan itu menjadi sunnatullah. Tidak ada yang apatis, tidak ada yang abadi, yang abadi adalah perubahan itu sendiri. Kemampuan yang dimiliki sekarang ini harus selalu diupgrade. Agar selalu berkembang dari hari ke hari. Bila sudah tiba waktunya dibutuhkan maka akan mudah untuk memanggilnya.
Ada dua hal yang terkadang terlupakan namun sangat penting diperhatikan. Yakni waktu dan kesempatan. Waktu sangat relatif waktunya. Dan tidak ada kesempatan dua kali. Lalu begitu juga kesempatan. Mumpung kesempatan masih ada mari digunakan dengan sebaik-baiknya. Wallahu a’lam bi al shawab.


kua kertosono 08082017

Senin, 24 April 2017

Reuni Merajut Silaturahmi

Tanpa terasa sudah 21 tahun silam lulus menempuh studi di man nglawak kertosono. Masuk awal tahun 1993 dan lulus tahun 1996. Tepatnya Sebuah lembaga pendidikan setingkat sma dibawah naungan kementerian agama RI.
Man nglawak yang sekarang beralih nama menjadi man 1 nganjuk berlokasi di desa nglawak kecamatan kertosono kabupaten nganjuk. Cikal bakal man adalah penegerian madrasah pondok pesantren miftahul ula nglawak kertosono. Jadi antara man nglawak dengan pondok pesantren miftahul ‘ula adalah erat sejalan. Sehingga pondok pesantren yang dirintis oleh KH Abdul Fattah Jalalen ini menjadi pilar penyangga berjalannya madrasah. Dan dipresentasikan menjadi komite madrasah.
Bila reuni kelas agama 2 pertama kali digagas dan dilaksanakan di rumah Niswatin Akhiriyah Pucangsimo Bandarkedungmulyo Jombang. Sedang kedua dilaksanakan kemarin Ahad, 22 April 2017 di rumah Supangat Banaran Rejoso Nganjuk. Insyaallah bulan Maret tahun depan akan berlangsung di Pisang Patianrowo Nganjuk.
Melihat rentang waktu yang puluhan tahun, pada dasarnya tidak ada yang berubah dari wajah teman-teman. Ya, memang berubah menjadi agak tua gimana gitu. Usia kisaran 38-40 tahun. Tidak berubah bagaimana, lha sudah berumah tangga semua. Punya anak dua tiga. Sudah bekerja di profesi masing-masing. Alhamdulillah, semua jadi orang. Tidak ada yang menjadi orang-orangan.
Apapun profesinya tetap harus disyukuri. Syukur atas karunia Allah yang terlimpah kepada kita semua. Jumlah siswa agama dua persisnya saya lupa. Seingat saya kisaran 30an orang. Dan wali kelas III agama 2 adalah Drs. H. Arif yang sekarang menjadi pengawas madrasah di Kantor Kementerian Agama Kab. Nganjuk.
Keceriaan
Awal ketika bertemu dengan teman-teman adalah kerinduan dan keceriaan. Mengingat masa-masa lalu di madrasah aliyah. Dulu masih lugu-lugu dan unyu-unyu. Tidak lupa terselip pertanyaan berapa putranya? Yang sulung sudah kelas berapa? Aktivitas sekarang di mana?
Ada juga yang sudah 21 tahun tidak bersua. Karena reuni sebelumnya belum hadir menjadi semakin lengkap. Memang disadari peserta yang hadir belumlah lengkap namun niat untuk menjaga silaturahim adalah hal utama. Bukan hal yang lain.
Agenda kemarin
Setelah dianggap cukup bercerita ngalor-ngidul melepas rindu akhirnya acara dibuka dengan bacaan suratul fatihah. Dilanjutkan dengan tahlil oleh hadi dan doa oleh hisyam yang sekarang tinggal di bojonegoro. 
Ada dua teman yang baru hadir yakni ahmad budi suparno dari yogya dan nikmatul masruroh dari surabaya. Memang teman-teman agama dua dari berbagai daerah. Dan dengan adanya pertemuan alumni ini semakin mempererat tali silaturahmi kita.
Tak lupa sebagai santri, dalam bacaan tahlil juga diselipkan hadiah fatihah kepada kanjeng nabi, para sahabat, para wali, para kiai khususnya kiai haji abdul fattah jalalen sebagai sanad keilmuan pesantren dan santri, tentunya juga keselamatan dan kesejahteraan kita semua.
Kanjeng Nabi Muhammad dawuh bahwa manfaat silaturahmi adalah memperpanjang usia dan menambah rizki. Semoga secuil pertemuan bisa mendapatkan barakahNya. Amin.
Wallahul a’lam bi al shawab.


Minggu, 19 Maret 2017

IKA UINSA Korda Nganjuk dilantik Menpora H. Imam Nahrowi

Setelah melakukan persiapanbeberapa waktu akhirnya para alumni Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya yang berdomisili di Kabupaten Nganjuk resmi dilantik oleh Ketua Umum Ika Uinsa Pusat, H. Imam Nahrowi.
H. Imam Nahrowi yang juga sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga dalam Kabinet Kerja memberi motivasi kepada seluruh pengurus dan alumni Uinsa untuk terus berkiprah ditengah-tengah masyarakat. Mengenyam pendidikan di perguruan tinggi bukan menjadi menara gading yang tidak membumi. Namun seharusnya kiprahnya nyata dan dirasakan oleh masyarakat luas.
Semangat berdakwah, mengabdi kepada umat, menjadi langkah nyata oleh segenap pengurus untuk terus menggelorakan semangat para alumni. Walaupun berbeda latar belakang profesi namun kecintaan terhadap almamater tidak boleh luntur.
Dengan wadah Organisasi Ika Uinsa maka para alumni bisa berkumpul dan bergerak bersama untuk menyatukan langkah. Pengukuhan pengurus Ika Uinsa Koordinator Daerah Nganjuk berlangsung pada hari Sabtu (18/3/2017) di Ruang Anjung Ladang Kantor Pemerintah Kabupaten Nganjuk. Diiringi hujan deras sebagai tanda turunnya rahmat dari Allah Swt.

Adapun pengurus yang dilantik diantaranya Dr. KH. Kharisudin Aqib sebagai Dewan Pembina, Dr. Moh. Arif, MA sebagai ketua, Solichul Hadi, M.Pd. sebagai sekretaris, Fina, M.Pd. sebagai bendahara. Turut dikukukhkan juga Ika Uinsa Korda Kediri dan Tulungagung.  Dengan pelantikan pengurus masa khitmat 2017-2021 semoga kiprah Ika Uinsa bisa diterima dan dirasakan oleh masyarakat Nganjuk.