Dalam kehidupan ada dua hal yang berseberangan. Yang satu mengajak
kebaikan dan akhirnya bisa selamat. Satunya mengajak keburukan akhirnya tidak
selamat. Dengan karunia akal yang diterima manusia, diharapkan bisa memilah dan
memilih yang terbaik untuk dirinya. Satu lagi, adanya rasul yang membawa
risalah ilahi sebagai pedoman hidup bagi seluruh manusia.
“Anak-anak yang saya
banggakan. Mari mentaati peraturan madrasah yang ada. Tentu semuanya akan
membawa kebaikan bagi diri kalian ke depan. Pada dasarnya, peraturan dibuat untuk
mendukung keberhasilan belajar kalian selama studi di madrasah ini”, demikian
arahan wakamad bidang akademik, Idha Noor Rachma, S.Pd. ketika menjadi
inspektur upacara hari Senin (1/8/2016) di halaman madrasah.
Di semester satu ini ada
beberapa revisi peraturan dan budaya madrasah yang baru. Diantaranya penegasan
larangan membawa sepeda motor bagi siswa. baik kegiatan intra maupun ekstra. Tadarus
Alquran tiap hari mulai hari selasa sampai jumat selama 10 menit pada jam
pertama. Dimulai dengan membaca asmaul husna.
Belum lagi pembiasaan
membaca surat yasin dan tahlil di tiap hari sabtu. Bergantian dengan pembiasaan
standar kecakapan ibadah. Begitu juga bila terlambat masuk kelas pada jam
pertama harus menghadap guru piket. Bila lebih dari lima menit maka mendapat
sanksi dan baru diperbolehkan masuk kelas pada jam kedua. Maka sangat
diharapkan siswa untuk hadir di madrasah 10 menit sebelum jam pertama.
Ditambah pembiasaan salat
duha dan salat duhur berjamaah bagi seluruh siswa. hal itu semua, sebagai
ikhtiar untuk menumbuhkan kebiasaan siswa yang baik. Akhirnya setiap siswa bisa
melaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Perbuatan baik akan menjadi kebiasaan
bila dilakukan secara rutin. Bahasa pondoknya istikomah. Dimulai dari hal kecil
dan dilakukan sekarang juga. Wallahu a’lam bi al shawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar