Kamis, 25 Februari 2016

Mari Merawat Aswaja Annahdliyah

Oleh : Solichul Hadi

Ada beberapa hal yang ingin kami sampaikan:

    Mengucapkan banyak terima kasih kepada takmir musala Amirul Mukminin dan jamaah disini yang bersedia menjadi tuan rumah acara rutin ini. Semoga segala ikhtiar yang dilakukan diterima Allah sebagai pahala silaturahmi. Jazakumullahu khoirun ahsanal jaza’.

     Terkait nabi palsu. Akhir-akhir ini ada fenomena menarik adanya nabi palsu. Bahkan peneliti dari UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta menyebutkan ada seratus lebih nabi palsu yang bermunculan di negeri ini. Yang teringat dalam banak kita ada agama salamullahnya Lia Eden, Lia Aminuddin. Ia mengajarkan ruh kudus dan menggabungkan berbagai agama yang ada. Ada qiyadah islamiyahnya Ahmad Musaddeq. Setelah dia bertaubat lalu harus menebusnya di hotel prodeo kemudian membuat reinkarnasi berbentuk ormas gafatar (gerakan fajar nusantara). Ijinnya berbentuk kegiatan sosial ternyata identik dengan gerakan keagamaan dengan salah satu ciri hijrah, tidak wajib salat, zakat, puasa, haji yang penting mengingat Tuhan. Ujung-ujungnya ia mengaku sebagai mesias dan ingin mendirikan negara sendiri. Lalu yang terdekat dengan Nganjuk adalah fenomena Nabi Isa van Jombang. Jari (44 tahun) di Kabuh Jombang mengaku mendapat wahyu tahun 2004 lalu mengaku sebagai Nabi Isa dan sebagai pertanda akhir zaman. Keadaan ini perlu mendapat perhatian ekstra dari kita agar kita tidak terpeleset. Karena menyangkut masalah akidah. Agar selamat mari kita ikuti petunjuk Allah dan Kanjeng Nabi. Sekarang kita mengikuti saja petunjuk kiai Nahdlatul Ulama. Yang jelas-jelas akan membawa keselamatan dan keberkahan. Mengapa demikian? Karena silsilah keilmuan kiai bersambung sampai Kanjeng Nabi. Beda dengan agamawan yang bersumber dari mbah “google”. Bisa-bisa ilmunya mardud “tertolak” karena tidak jelas sanad keilmuannya. Keilmuan dan ibadah ala Nahdliyin ini bersumber dari perilaku nabi dan sahabat-sahabatnya diteruskan oleh tabiin seterusnya hingga para  kiai panutan kita. Oleh karena mengikuti dawuhnya kiai yang bersumber dari Kanjeng Nabi insyaallah hidup kita akan berkah di dunia hingga akhirat. Inilah namanya Islam nusantara. Atau lebih dikenal pula dengan ahlussunnah waljamaah annahdliyah.

   Mari ngopeni lazisnu. Salah satu dari tujuan didirikannya Nahdlatul Ulama adalah berkhitmah di bidang dakwah, pendidikan dan sosial. Salah satu pilar Islam adalah membayar zakat. Juga ada yang lain yakni infak, sedekah dan wakaf. Oleh karena bukan hal yang sederhana maka dibentuklah lembaga sendiri yang namanya lazisnu (lembaga amil, zakat, infak dan sedekah NU) sebagai wasilah menerima dan mentasarufkan zakat, infak dan sedekah dari warga Nahdliyin. Lazisnu Pisang mempunyai program diantaranya membantu biaya operasional lembaga pendidikan di bawah naungan NU, santunan lansia, dan membantu biaya pendidikan siswa miskin dan duafa. Adanya lembaga ini sangat strategis karena bisa memotong hubungan antara muzakki dan mustahik. Laksana memberi dengan tangan kanan tangan kirinya tidak tahu. Mari kita belajar membayar zakat di lazisnu. Komitmen dari segenap pengurus bahwa harta yang diterima akan ditasarufkan dengan sebaik-baiknya dan dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.
   
    Mari salat gerhana matahari. Pada hari Rabu (9/2/2016) sekitar pukul 6.30-8.30 akan terjadi gerhana matahari di wilayah Indonesia termasuk di Nganjuk. Insyaallah teknis pelaksanaan akan ada pemberitahuan lagi. Terima kasih.
Poin-poin sambutan Ketua Ranting NU Pisang dalam acara Lailatul Mujahadah Padang Mbulan di Musala Amirul Mukminin Pisang Ahad (21/2/2016).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar