Kamis, 25 Februari 2016

Bekerja Ala Mas Hengki

Mas Hengki biasa saya menyapa bukanlah orang hebat seperti yang terkenal di media sosial. Dia hanya seorang pemuda desa, masih jomblo,  yang pernah merantau kemana-mana. Pernah juga ke Bali, Tangerang, Jakarta dan sebagainya. Merantau tidak dengan tujuan untuk mengumpulkan banyak uang namun bila sudah cukup pengalaman ya pulang. Atau pindah tempat. Misalnya di Bali hanya 6 bulan. Begitu juga di tempat lainnya.
Sekarang ia di desa memberi jasa pelayanan pasang lisrik di rumah-rumah, servise sound dan sejenisnya. Oh, ya rumahnya bukan satu desa. Tetapi ia tinggal di desa sebelah.
Waktunya juga tidak hanya melulu untuk bekerja. Disela-sela bekerja ia juga aktif diperkumpulan tahlilan, semaan, kegiatan masjid, musala. Walau dalam hal pemahaman agama masih sederhana mungkin ia berprinsip selagi bisa bermanfaat mengapa tidak dilakukan. Seperti kemarin ketika ada Semaan Alquran Mantab tingkat kabupaten Nganjuk yang dihadiri bisa lebih dari 10 ribuan orang di Pandantoyo (23/2/2016) ia juga aktif sebagai panitia.
Terkait dengan pekerjaan, saya beberapa kali menggunakan jasanya. Namun tidak selalu langsung bisa dikerjakan. Ternyata harus antri. Beberapa hari kemudian baru bisa. Ia mempunyai prinsip, bila belum rampung tidak menerima order baru. Jadi user –pemakai- harus sabar juga untuk menunggu.
Prinsip ini sangat terkait dengan kepuasan pelanggan. Bila pelanggan puas atas pelayanan yang diberikan maka lain waktu ada keluhan yang sama maka akan memanggil penjual jasa yang sama. Bila ini berlangsung lama maka tidak ada kata menganggur. Terus saja ada job baru. Apalagi tukang instalasi listrik termasuk masih jarang. Dilihat dari jumlah penduduk yang terus bertambah tentu saja jumlah rumah juga bertambah. Maka keluhan atau gangguan akan instalasi listrik juga peluangnya makin bertambah. Bila penyedia jasa tidak bertambah maka akan terjadi antrian.
Ketika bincang-bincang santai setelah pekerjaan selesai, ia mengatakan bahwa dalam bekerja harus disertai dengan kejujuran. Walau tidak membutuhkan modal yang banyak (seperti profesinya) namun pekerjaan apapun membutuhkan sifat jujur. Maka kepercayaan dari orang lain akan terbentuk dengan sendirinya. Dan sekarang ini sifat jujur semakin langka. Walau tidak bisa dikatakan tidak ada sama sekali.
Bila dari hal kecil sudah jujur dan ada kepuasan dari pelanggan maka lambat laun kepercayaan akan tumbuh dan akan diberi kepercayaan yang lebih besar. Inilah namanya berproses. Proses mematangkan diri inilah yang berat dan butuh waktu. Setiap orang inginnya instan -langsung. Merasa sudah cukup kemampuan langsung ingin menguasai hal yang besar. Padahal lingkup pekerjaan belum begitu dikuasai. Bukan berarti pula untuk menduduki puncak karier harus setapak demi setapak jenjang harus dilalui. Maka tidak akan mungkin itu terjadi. Karena butuh waktu puluhan tahun.
Contoh dalam hal ini adalah terpilihnya presiden RI ke-7. Pak Jokowi mulanya adalah pengusaha mebel. Lalu menjadi walikota sebuah kota kecil di Jawa Tengah, Solo. Karena bagus lalu terpilih lagi pada periode ke-2. Belum selesai pada kepemimpinan ini lalu mencalonkan menjadi gubernur di ibukota negara. Bayangkan dari pemimpin kota kecil lalu macung di kota metropolitan? Bila tidak memiliki modal sosial besar tidak akan bisa hal ini. Namun ternyata juga berhasil.
Belum selesai menjadi gubernur periode pertama di ibukota lalu macung menjadi RI-1. Dan jadi. Ini hal yang luar biasa. Bisa menjadi teori tersendiri dalam kepemimpinan bisa juga dalam bekerja.
Teringat dengan dawuhnya Sayyidina Ali bahwa rizki itu ada yang dicari dan ada rizki yang datang sendiri. Pekerjaan dari Mas Hengki ini kelihatan rizki yang datang sendiri. Karena puas dengan servise yang diberikan, pelanggan harus rela antri hingga berhari-hari untuk membenahi peralatan listrik di rumahnya. Walau tidak berpendidikan tinggi ternyata profesi ini dibutuhkan banyak orang. Dan menjadi maisyah dalam kehidupan. Asal syaratnya terpenuhi diantaranya bisa memenuhi kebutuhan pelanggan –kepuasaan pelayanan dan kejujuran.
Inilah sedikit catatan dalam bekerja. Semoga ada manfaatnya. Wallahu a’lam bi al shawab.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar