Setelah menikmati liburan
akhir semester dan Hari Raya Idul Fitri semua aktivitas pembelajaran dimulai
pada hari Senin (27/7/2015). Upacara sebagai aktivitas rutin tetap dilaksanakan
dengan pembina Drs. Zainul Fuat, M.Pd.I. dalam amanatnya beliau menyampaikan
selamat datang kepada peserta didik baru. Semoga cepat bisa menyesuaikan diri
dan selanjutnya mengikuti proses pembelajaran di MTsN Termas Baron dengan baik.
Salah satu standar kesuksesan
belajar adalah merasa nyaman belajar dengan menikmati semua aktivitasnya.
Selanjutnya ilmu yang didapat akan bisa bermakna dan bermanfaat di kemudian
hari. Dalam istilah pesantrennya adalah ilmu nafik. Ilmu yang bermanfaat. Ilmu
yang diperoleh dengan susah payah dan dengan mengeluarkan biaya yang tidak
sedikit bisa berguna untuk dirinya sendiri, masyarakat, bangsa, negara dan
agamanya.
Itulah yang diharapkan
dari setiap pencari ilmu. Namun dengan format pendidikan formal sekarang ini
apakah hal tersebut sudah tercapai? Kita semua yang bisa menjawabnya. Minimal
parameter tertentu bisa digunakan sebagai bukti. Misalnya relevansi ilmu yang
diperoleh dengan kegunaan sehari-hari. Jangan-jangan bertolak belakang. Sehingga
tidak aplikatif. Sebagai contoh mudah negara kita dikenal sebagai daerah loh
jinawi dengan kekayaan sumber daya melimpah namun mengapa banyak warganya yang
mencari kerja ke luar negeri dengan ketrampilan yang terbatas?
Sebagai aktivitas pertama
di hari raya tidak terasa afdhal bila tidak didahului dengan bersalam-salaman –musafahah.
Maka selepas upacara dilangsungkan salam-salaman antara guru dan siswa sambil
membaca salawat nabi di halaman madrasah. Terasa ada kedamaian di hati. Setelah
berpuasa sebulan penuh dengan segala perjuangan lalu untuk menjaga hubungan
horisontal antara sesama -terutama yang berhubungan langsung setiap hari- disempurnakan
dengan bermaaf-maafan. Berharap seperti dawuhnya Kanjeng Nabi bahwa barang
siapa yang berpuasa lalu dimalamnya diikuti dengan ibadah-ibadah sunah maka
akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Semoga puasa yang kita lakukan
menjadikan kita tergolong muttaqin, golongan orang-orang yang bertakwa. Amin. Wallahu
a’lam bi al shawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar