Sabtu, 01 Agustus 2015

Aktivitas di Hari Pertama

Setelah menikmati liburan akhir semester dan Hari Raya Idul Fitri semua aktivitas pembelajaran dimulai pada hari Senin (27/7/2015). Upacara sebagai aktivitas rutin tetap dilaksanakan dengan pembina Drs. Zainul Fuat, M.Pd.I. dalam amanatnya beliau menyampaikan selamat datang kepada peserta didik baru. Semoga cepat bisa menyesuaikan diri dan selanjutnya mengikuti proses pembelajaran di MTsN Termas Baron dengan baik.
Salah satu standar kesuksesan belajar adalah merasa nyaman belajar dengan menikmati semua aktivitasnya. Selanjutnya ilmu yang didapat akan bisa bermakna dan bermanfaat di kemudian hari. Dalam istilah pesantrennya adalah ilmu nafik. Ilmu yang bermanfaat. Ilmu yang diperoleh dengan susah payah dan dengan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit bisa berguna untuk dirinya sendiri, masyarakat, bangsa, negara dan agamanya.
Itulah yang diharapkan dari setiap pencari ilmu. Namun dengan format pendidikan formal sekarang ini apakah hal tersebut sudah tercapai? Kita semua yang bisa menjawabnya. Minimal parameter tertentu bisa digunakan sebagai bukti. Misalnya relevansi ilmu yang diperoleh dengan kegunaan sehari-hari. Jangan-jangan bertolak belakang. Sehingga tidak aplikatif. Sebagai contoh mudah negara kita dikenal sebagai daerah loh jinawi dengan kekayaan sumber daya melimpah namun mengapa banyak warganya yang mencari kerja ke luar negeri dengan ketrampilan yang terbatas?
Sebagai aktivitas pertama di hari raya tidak terasa afdhal bila tidak didahului dengan bersalam-salaman –musafahah. Maka selepas upacara dilangsungkan salam-salaman antara guru dan siswa sambil membaca salawat nabi di halaman madrasah. Terasa ada kedamaian di hati. Setelah berpuasa sebulan penuh dengan segala perjuangan lalu untuk menjaga hubungan horisontal antara sesama -terutama yang berhubungan langsung setiap hari- disempurnakan dengan bermaaf-maafan. Berharap seperti dawuhnya Kanjeng Nabi bahwa barang siapa yang berpuasa lalu dimalamnya diikuti dengan ibadah-ibadah sunah maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Semoga puasa yang kita lakukan menjadikan kita tergolong muttaqin, golongan orang-orang yang bertakwa. Amin. Wallahu a’lam bi al shawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar