Jumat, 26 Juni 2015

Mujahadah Padang Mbulan ke-14

Pada hari Senin (1/6/2015) menjadi hari yang penuh kegiatan. Seperti biasa sejak pagi berangkat ke madrasah hingga siang. Lalu diteruskan mengajar madrasah diniyah di Masjid Baitul Atqiya’ Pisang hingga jam 16.30 WIB. Bisa istirahat sebentar di rumah. Selepas magrib bertepatan dengan nisfu sya’ban. Ada acara di masjid.
Selepas salat isak lalu menghadiri acara Mujahadah Padang Mbulan di Musala Jamiul Muttaqin Kedungtunggak Pecuk. Lho, kok di Pecuk? Memang selama ini Musala dan masyarakat di sini lebih banyak berhubungan dengan Pisang. Memang secara admnistratif masuk Desa Pecuk. Ditambah lagi secara geografis dekat dengan wilayah Pisang. Sudah lama hubungan ini terjalin.
Seingat saya sejak takmr masjid di pegang oleh H. Saifuddin alm sudah ada safari ramadan dari masjid di musala ini. Musala ini diinisiasi oleh H. Yatim Miharso alm. Dan ini berlanjut hingga sekarang ini. Begitu pula ketika ada Mujahada Padang Mbulan bersedia pula menjadi tuan rumah.
Bila sebelumnya mujahadah diawali dengan salat isak berjamaah, mengingat ada kegiatan nisfu sya’ban di masing-masing musala maka diputuskan oleh pengurus ranting NU Pisang acara dimulai pukul 19.30 dan berakhir tetap pukul 21.00 WIB.
Alhamdulillah jamaah yang hadir cukup banyak. Banyak jamaah dari musala-musala yang berjumlah 14 musala datang. Hingga musala tidak mencukupi lalu digelar tikar di halaman musala. Seperti biasa diawali dengan salat taubat, salat tasbih 4 rakaat, dan salat hajat. Lalu dilanjutkan dengan istighasah yang dipimpin oleh Bapak Moh. Isro’, wakil rais syuriyah NU Pisang.
Ada rasa ketenangan dan kedamaian di hati mengikuti kegiatan ini. Rasaa kebersamaan juga terlihat dari jamaah dari berbagai musala. Bersama-sama bermunajat, mendekat kepada Allah, berdoa bersama untuk kebaikan dan kesejahteraan bersama.
“Mari kita songsong bulan Ramadan dengan penuh suka citra”, begitu tausiah dari H. Basyari Utsman, Rais Syuriah Pengurus Ranting NU Pisang. Lebih lanjut beliau memaparkan bahwa bulan Rajab adalah bulan untuk menanam, bulan Sya’ban sebagai bulan untuk memupuk tanaman sedang bulan Ramadan adalah bulan untuk memanen. Itu ibarat yang bagus mengingat di bulan suci Ramadan di siapkan panen pahala oleh Allah untuk siapa saja yang ingin meraihnya.

Semoga kita semua bisa melaksanakan ibadah di bulan puasa dengan baik dan semoga tergolong orang-orang yang memperoleh kemenangan. Amin wallahu a’lam bi alshawab. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar