Jumat, 26 Juni 2015

Secercah Indahnya Ramadan

Tuhan menciptakan sesuatu tidak sia-sia. Dan itu terbukti. Dari ciptaan yang besar hingga yang terkecil semuanya ada manfaatnya. Kita lihat matahari. Menjadi energi terbesar di muka bumi. Lalu ada nyamuk. Kelihatannya mengganggu. Namun dari diciptakannya nyamuk terciptalah banyak sekali pekerjaan. Produk obat nyamuk, cream oles yang diproduksi pabrik. Dan di dalam pabrik membutuhkan direktur, tenaga keuangan, satpam, apoteker hingga tukang sapu. Jumlahnya bisa mencapai ribuan tenaga kerja. Subhanallah.
Sekarang ini kita bertemu dengan bulan Ramadan. Bulan mulia, bulan yang tiada bandingnya dibanding 11 bulan yang lain. Dan dinyatakan bahwa bulan Ramadan hanya terkhusus untuk umat Nabi Muhammad. Dibalik ada kewajiban berpuasa selama sebulan penuh ada fadilah-fadilah bagi yang melaksanakannya. Berpuasa menjadikan diri mencapai tingkatan muttaqin, orang yang bertakwa. Suatu tingkatan tertinggi. Ada efek sosial tinggi di dalamnya.
Bila melihat rumah tetangga, pagarnya tinggi-tinggi. Bentuknya juga modern. Rumah gaya lama sudah hampir tidak ada. Kecuali yang dihuni oleh orang yang sudah sepuh. Ini terjadi di desa. Apalagi di kota. Sehingga terkadang dengan tetangga tidak saling mengenal. Ditambah lagi mempunyai profesi, hobbi, status sosial yang berbeda. Bila di bulan Ramadan ada momen bisa bertemu. Yakni salat tarawih.
Bila sebelumnya tidak saling bersua, di momen salat tarawih bisa saling menyapa dan mengenal. Berjalan bersama ke masjid atau musala, salat tarawih berjamaah begitu pula pulang. Bertemu di rumah Allah dengan satu tujuan. Bila dengan keluarga tidak pernah utuh, di momen ini juga satu keluarga dari ayah, ibu dan anak bisa berada di satu tempat. Dengan waktu yang berkualitas, memperbaiki hubungan setelah sekian lama disibukkan dengan rutinitas kerja.
Waktu berbuka dan sahur turut andil untuk menyatukan keluarga. Kiranya ajaran agama bisa merekatkan kembali hubungan kemanusiaan. Wallahul a’lam bi alshawab.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar