Senin, 13 April 2015

Mari Bersiap Dengan Belajar

Pada hari Senin (13/4/2014) waktunya di madrasah mengadakan Upacara Bendera rutin. Sejak pagi siswa sudah bersiap di lapangan untuk mengikuti upacara. Setelah ditunggu sekian waktu, dari Koramil belum juga datang akhirnya upacara tetap dilakukan dengan Drs. Zainul Fuat, M.Pd.I. sebagai pembina.
Dalam amanatnya, beliau berpesan kepada siswa untuk mempersiapkan diri dengan belajar dan belajar. Waktu difokuskan untuk belajar. Memang tugas utama seorang siswa adalah belajar. Hal lain perlu dinomorsekiankan. Belajar bukan untuk ujian namun belajar untuk mempersiapkan kehidupan yang akan datang.
Ada sedikit perbedaan dalam hal ini. Belajar untuk ujian bisa dimaknai belajar yang dilakukan semata-mata untuk menghadapi ujian. Apapun dilakukan yang penting bisa menjawab soal dan nilai bagus. Entah nanti setelah ujian ilmunya masih atau tidak dalam arti etika belajar dipegang atau tidak itu tidak dipikirkan. Yang penting bisa ujian.
Sedang belajar untuk kehidupan diartikan belajar secara rutin dan istikomah. Ada ulangan atau ujian tetap saja pegang buku untuk membaca dan melatih kemampuan. Ada waktu atau durasi waktu yang dipegang dalam hal ini. Tentu saja motivasi kuat dari dalam diri memegang peranan penting.
Dari dua hal ini yang baik adalah belajar untuk kehidupan. Belajar setiap hari dengan tetap memagang etika belajar. Diantaranya menghormati ilmu, ahli ilmu, etika dengan teman dan menjaga diri dari berbuat maksiyat. Karena ilmu itu bersih tidak bisa dicampur dengan hal yang kotor.
Bisa saja seseorang pandai berbicara, pandai menulis, pandai bergaul, dan unggul dalam nilai namun barokah ilmu belum tentu didapat. Dan barokah ilmu ini atau dikatakan dengan ilmu yang bermanfaat akan diterima oleh mutaalim atau siswa atau pemburu ilmu yang menjaga etika belajar dan berusaha tirakat dengan menghindari berbuat yang dilarang agama (maksiyat).

Semoga kita bisa merenungi hal ini dan bisa melaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Karena belajar tidak dibatasi dengan waktu atau usia. Selama nafas masih ada dalam kehidupan selama itulah kewajiban manusia untuk belajar, long live education. Bahkan orang matipun masih perlu belajar nyatanya ketika sudah di liang lahat masih perlu ditalqin untuk diingatkan akan apa yang akan dihadapinya yakni pertanyaan dari Malaikat Munkar dan Nakir. Jadi belajar dan belajar sejalan dengan kehidupan manusia dan sesuai dengan sunnatullah. Wallahu a’lam bi alshawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar