Mujahadah Padang Mbulan ke-9 Senin
(5/1/2015) berlangsung di Musala Darussalam sebelah utara makam. Diikuti oleh
Nahdliyin sedesa Pisang. Dengan didukung suasana yang cerah jamaah
berbondong-bondong ke lokasi mujahadah.
Seperti acara mujahadah bulan lalu,
kegiatan rutin NU Ranting Pisang ini dimulai dengan salat Isak berjamaah
dilanjutkan dengan wiridan bakda maktubah dilanjutkan dengan salat taubat,
salat tasbih 4 rakaat dan salat hajat. Tidak lupa ditengah suasana musibah
saudara-saudara kita yang terjatuh dari pesawat Air Asia, gempa bumi di
Gorontalo, meletusnya Gunung Sinabung, tanah longsor di Banjarnegara, banjir di
Bandung acara Mujahadah dilanjutkan dengan istighosah.
Memohon bersama-sama kepada Dzat yang
menciptakan musibah memohon agar diberi perlindungan dari segala marabahaya
yang timbul. Sangat tersentuh rasanya hati ini dan membikin bulu kuduk
merinding tatkala Haji Basyari Utsman, Rais Syuriyah NU Pisang memanjatkan
lantunan doa keselamatan untuk seluruh umat Islam khususnya di Indonesia. Inilah
baiknya orang NU amaliyahnya tidak untuk diri sendiri atau golongannya. Namun juga
memintakan ampun, keselamatan, kesejahteraan bagi semua umat Islam di dunia. Tidak
memandang dari suku, ras, warna kulit, golongan, pilihan partai politik, latar
belakang pendidikan dan sebagainya. Semoga saja amaliyah ala Nabi dan
diteruskan para wali dan sekarang dijalankan warga NU bias senantiasa mudawamah
(langgeng, lestari) dari masa sekarang hingga berakhirnya dunia ini.
Mauidhoh kali ini oleh KH. Hasanuddin,
Pengasuh Pondok Pesantren Darul Muta’allimiin Pandanasri Nganjuk. Diniati juga
untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw. Terlebih dahulu dilantunkan
salawat sebagai bukti cinta kepada Junjungan Nabi yang dipimpin oleh Ustad Imam
Mustofa, S.Pd.Sd.
Kiai Hasan –panggilan akrab beliau-
mengawali dengan perbedaan antara palu yang terbuat dari besi dengan permata. Mengapa
orang lebih memilih permata yang beratnya sedikit daripada besi sebesar palu
misalnya yang beratnya lebih banyak? Permata dipilih karena nilainya yang luar
biasa. Begitu pula Kanjeng Nabi Muhammad Saw. Dipilih, dipuja, dicintai banyak
orang sedunia karena nilainya yang tiada terhingga.
Beliau adalah manusia pilihan Allah yang
diserahi risalah ilahi berupa Alquran yang menjadi pedoman hidup manusia hingga
akhir zaman. Barang siapa yang menjadikan Alquran sebagai pedoman hidup maka
akan bahagia dan sejahtera di dunia hingga akhirat. Begitu pula sebaliknya,
yang mengingkarinya maka kebinasaan, kegelisahan dan ketidakberuntungan hidup
akan senantiasa dijalaninya.
Segala perilaku Nabi bias dijadikan
teladan. Baik sejak usia remaja hingga beliau berumah tangga, menjadi pemimpin
masyarakat, pemimpin Negara, pemimpin agama, hingga menjadi panglima perang. Tidak
ada yang meragukan kebenaran risalahnya. Karena memang beliau diutus untuk
menyempurnakan akhlak manusia. Sehingga beliau sendiri dijaga oleh Allah dan
bersifat.
Di bulan Maulid ini semoga kita bisa mengambil
hikmah perikehidupan Kanjeng Nabi Muhammad Saw. Untuk lebih menata kehidupan
kita menjadi lebih baik lagi. Kita berharap kebahagiaan, kesejahteraan,
cita-cita bias tergapai. Amin. Wallahul a’lam bi al shawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar