Jumat, 28 November 2014

Wortel, Telur, dan Kopi


Ada tiga hal yang mempunyai makna masing-masing bila ketiga-tiganya dimasak dalam air mendidih misalnya dalam jangka waktu tertentu. Wortel adalah jenis sayur. Bentuknya menarik dan keras bila dipegang. Bila dimasak dalam air akhirnya menjadi lembek.
Sedang telur adalah makanan sejenis lauk. Bisa dari ayam maupun itik. Bisa juga dari burung puyuh. Telur bila jatuh ke bawah bisa hancur. Namun bila dimasak akan menjadi keras. Ada satu lagi yakni biji kopi. Kopi bila ditumbuk menjadi bubuk kopi. Jika dimasukkan air mendidih maka akan berubah warna dan menghasikan bau yang harum.
Dalam kehidupan air mendidih laksana aktivitas atau pekerjaan kita. Tidak selamanya enak, ada batu terjal yang menghadang. Artinya hambatan, tantangan dan terkadang tidak sesuai dengan harapan. Bisa tim kerja yang tidak solid, tidak ada promosi karier, tidak ada penghargaan, dan juga suasana kerja yang tidak kondusif.
Di awal masuk kerja dengan penuh semangat dan dedikasi. Namun ada teman kerja yang tidak komunikatif dan pimpinan yang tidak memberi arahan dan teladan berakibat semangat kerja menurun. Akhirnya dalam keseharian hingga berbulan-bulan bahkan setahun berikutnya menjadi tidak bergairah. Datang ke kantor untuk menjalankan kewajiban saja. Tidak ada kreasi dan inovasi. Alias statis. Inilah gambaran dari wortel. Jangan jadi seperti wortel.
Selanjutnya telor. Isi telur mentah lunak. Bila dimasak menjadi keras. Digambarkan awal masuk kerja dengan hati yang tulus ikhlas siap bekerjasama dengan tim kerja. Namun dengan adanya tantangan yang beraneka macam di tempat kerja menjadi pribadi yang ketus dan egois. Merasa diri yang terbaik dan yang lain kemampuannya dibawah dirinya. Pribadi seperti ini tidak baik dalam suatu tim kerja. Yang jelas suatu pekerjaan akan bisa berhasil bila dikerjakan dengan banya pribadi. Dan perlu diingat setiap pribadi mempunyai kemampuan unik sendiri-sendiri. Sehingga bila ada klaim keberhasilan pribadi tidak bisa dilakukan. Yang benar adalah hasil pekerjaan dari tim. Maka jangan menjadi seperti telur.
Bubuk kopi bila dimasukkan air mendidih bisa kita lihat sendiri hasilnya. Harum baunya, menggugah selera ingin meminumnya dan tentu saja warnanya berubah. Yang merubah warna bukan air namun bubuk kopi. Dalam ritme kerja bukan suasana yang mengatur dan membentuk kita. Namun kitalah seharusnya yang merubah suasana kerja menjadi lebih baik. Kita sebagai pemimpin pribadi yang membawa kemaslahatan. Maka harus ada ide, semangat, integritas dan menjadi suasana yang kondusif, tim yang solid sehingga bisa menggapai cita-cita organisasi. Saran yang bisa diberikan jadilah bubuk kopi yang menyegarkan dan memberi semangat. Wallahul a’lam bi al shawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar