Sabtu, 06 September 2014

One Day One Page

Alquran merupakan kitab samawi yang turun terakhir. Sebagai penyempurna kitab-kitab suci sebelumnya yakni taurat, zabur dan injil. Dikatakan penyempurna karena menyempurnakan isi dari kitab suci sebelumnya. Pada dasarnya berisi ajaran untuk mengeesakan Allah Swt. Sedangkan pokok ajaran yang berkaitan dengan hubungan muamalah berkaitan dengan hal-hal pokok saja. Ini dikandung maksud agar umat setelahnya bias menyesuaikan dengan kemaslahatan. Tidak lain karena alquran menjadi pedoman hidup hingga akhir zaman manusia.
Alquran diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. Melalui Malaikat Jibril. Setiap rasul mempunyai mukjizat sendiri-sendiri. Hal luar biasa yang dimiliki para rasul ini menyesuaikan dengan tingkat peradaban manusia di masa masing-masing. Misalnya Nabi Sulaiman bias menundukkan jin, hewan dan manusia sebagai tentaranya. Nabi Isa bias menghidupkan orang yang sudah mati. Nabi Musa dengan tongkatnya bias mengalahkan tukang sihir raja firaun dengan hanya melemparkannya lalu tongkat itu berubah menjadi ular besar yang memangsa ular-ular kecil tukang sihir. Sedang mukjizat Kanjeng Nabi Muhammad yang terbesar adalah Alquran. Dan ini bias dibuktikan hingga akhir zaman nanti.
Mukjizat Kanjeng Nabi memang banyak diantaranya bias membelah bulan dan sebagainya. Terkait dengan alquran, membaca alquran adalah salah satu ibadah yang dianjurkan. Membaca satu huruf saja dinilai dengan 10 kebaikan. Bahkan bila dibulan Ramadan hingga 25 kebaikan/huruf. Tinggal mengalikan saja bila membaca satu halaman saja. Atau bahkan 1 juz/hari. Maka insyaallah kebaikan akan banyak diperoleh.
Terkait dengan hal ini, penulis mencoba membiasakan siswa untuk membaca alquran setiap hari minimal satu halaman. Melalui tugas terpogram dalam ceklist yang diisi setiap hari. Sudah tiga tahun berjalan program ini. Ada sedikit rasa gembira, ternyata banyak siswa yang mengikuti program dengan baik. Dan bila dirunut prestasi akademik siswa ada pengaruh dan berbanding tegak lurus dengan kebiasaan membaca alquran. Siswa yang rajin membaca alquran ada kecenderungan mendapatkan prestasi yang baik dan perilakunya tertata. Berbeda dengan siswa yang tidak rajin tadarus alquran mempunyai perilaku yang terkadang menabrak peraturan madrasah.
Membaca alquran dengan rajin atau istikomah memerlukan suatu semangat tersendiri. Hanya yang mempunyai semangat tinggi yang bias melakukannya. Dan dari semangat itulah ada hidayah untuk dekat dengan kitab sucinya. Yang akan menuntut perilakunya menjadi lebih baik. Bila jauh dari kitab sucinya maka akan semakin jauh dari petunjuk kitab suci. Orang tersesat juga disebabkan hal ini.

Berbahagialah manusia yang dekat dengan petunjuk kitab sucinya. Maka hidupnya bias bahagia di dunia dan di akhirat kelak. Jaminan ini berlaku bagi siapa saja yang ingin sukses hidupnya. Tentu saja caranya mendekatkan diri dengan kitab suci melalui membaca, mentadaburi, dan berusaha mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Wallahu a’lam bi al shawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar