Alquran merupakan kitab
samawi yang turun terakhir. Sebagai penyempurna kitab-kitab suci sebelumnya
yakni taurat, zabur dan injil. Dikatakan penyempurna karena menyempurnakan isi
dari kitab suci sebelumnya. Pada dasarnya berisi ajaran untuk mengeesakan Allah
Swt. Sedangkan pokok ajaran yang berkaitan dengan hubungan muamalah berkaitan
dengan hal-hal pokok saja. Ini dikandung maksud agar umat setelahnya bias
menyesuaikan dengan kemaslahatan. Tidak lain karena alquran menjadi pedoman
hidup hingga akhir zaman manusia.
Alquran diturunkan kepada
Nabi Muhammad Saw. Melalui Malaikat Jibril. Setiap rasul mempunyai mukjizat
sendiri-sendiri. Hal luar biasa yang dimiliki para rasul ini menyesuaikan
dengan tingkat peradaban manusia di masa masing-masing. Misalnya Nabi Sulaiman
bias menundukkan jin, hewan dan manusia sebagai tentaranya. Nabi Isa bias
menghidupkan orang yang sudah mati. Nabi Musa dengan tongkatnya bias mengalahkan
tukang sihir raja firaun dengan hanya melemparkannya lalu tongkat itu berubah
menjadi ular besar yang memangsa ular-ular kecil tukang sihir. Sedang mukjizat
Kanjeng Nabi Muhammad yang terbesar adalah Alquran. Dan ini bias dibuktikan
hingga akhir zaman nanti.
Mukjizat Kanjeng Nabi
memang banyak diantaranya bias membelah bulan dan sebagainya. Terkait dengan
alquran, membaca alquran adalah salah satu ibadah yang dianjurkan. Membaca satu
huruf saja dinilai dengan 10 kebaikan. Bahkan bila dibulan Ramadan hingga 25
kebaikan/huruf. Tinggal mengalikan saja bila membaca satu halaman saja. Atau
bahkan 1 juz/hari. Maka insyaallah kebaikan akan banyak diperoleh.
Terkait dengan hal ini,
penulis mencoba membiasakan siswa untuk membaca alquran setiap hari minimal
satu halaman. Melalui tugas terpogram dalam ceklist yang diisi setiap hari.
Sudah tiga tahun berjalan program ini. Ada sedikit rasa gembira, ternyata
banyak siswa yang mengikuti program dengan baik. Dan bila dirunut prestasi
akademik siswa ada pengaruh dan berbanding tegak lurus dengan kebiasaan membaca
alquran. Siswa yang rajin membaca alquran ada kecenderungan mendapatkan
prestasi yang baik dan perilakunya tertata. Berbeda dengan siswa yang tidak
rajin tadarus alquran mempunyai perilaku yang terkadang menabrak peraturan
madrasah.
Membaca alquran dengan
rajin atau istikomah memerlukan suatu semangat tersendiri. Hanya yang mempunyai
semangat tinggi yang bias melakukannya. Dan dari semangat itulah ada hidayah
untuk dekat dengan kitab sucinya. Yang akan menuntut perilakunya menjadi lebih
baik. Bila jauh dari kitab sucinya maka akan semakin jauh dari petunjuk kitab
suci. Orang tersesat juga disebabkan hal ini.
Berbahagialah manusia
yang dekat dengan petunjuk kitab sucinya. Maka hidupnya bias bahagia di dunia
dan di akhirat kelak. Jaminan ini berlaku bagi siapa saja yang ingin sukses
hidupnya. Tentu saja caranya mendekatkan diri dengan kitab suci melalui
membaca, mentadaburi, dan berusaha mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Wallahu a’lam bi al shawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar