Namun
ada juga jamaah banyak, organisasi tidak jelas, hanya amaliah dijalankan namun
tidak teroganisir. Para tokohnya juga tidak mau dinyatakan atau menyatakan
sebagai organisasi. Dengan alasan pokoknya amaliah dijalankan. Sudah titik. Ada
rasa inferior, tidak percaya diri kalau dia sebenarnya adalah jamaah suatu
organisasi yang jelas, besar, dan benar. Padahal bila modal sosial dan capital
ini disatukan maka hasilnya akan luar biasa untuk kemaslahatan umat.
Dengan
niat untuk nguri-nguri peninggalan karya ulama terdahulu dan tabarukan maka di
Pisang ada beberapa papan nama yang dipasang. Diantaranya Pengurus Ranting NU
Pisang, Masjid Baitul Atqiya’, Lazisnu Pisang, TPQ Baitul Atqiya’ dan juga
Madrasah Diniyah Baitul Atqiya’.
Adanya
hal tersebut tidak bermaksud hanya dan pokoknya pasang. Namun dilandasi
keinginan untuk meneruskan, menjaga, melestarikan karya dan tradisi. Begitu juga
pengurus yang berada di dalamnya merasa jelas bahwa keakuannya diakui. Terus juga
jamaah akan tahu kemana akan berpedoman dan berkiprah selanjutnya. Disamping ada
keinginan untuk kejelasan aset. Demikian ikhtiar awal yang bisa dikerjakan.
hanya kepada Allah jua kita semua berharap maunah dan rida. Amin. Wallahul a’lam
bi al shawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar