Amanah adalah salah
satu sifat wajib para rasul Allah. Jadi para nabi dan rasul pastilah dihiasi
sifat wajib tersebut. Diantaranya sidiq, amanah, tabligh, dan fatonah. Amanah
sendiri secara sederhana berarti dapat dipercaya. Bila dilihat dari lingkup tugas
para utusan Allah, mereka menjadi pemimpin bagi umatnya. Baik menjadi pemimpin
masyarakat, militer, agama, dan bahkan Negara. Karena menjadi contoh teladan
bagi umat maka sifat ini menjadi hal yang urgen.
Bila melihat panutan
kita Gusti Kanjeng Nabi Muhammad SAW yang berhasil membawa peradaban jahiliyah
menjadi modern yang islamiyah karena beliau menghiasi diri dengan akhlak
mahmudah yakni amanah. Melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya atas
tugas yang dibebankan dipundak. Apapun posisinya maka tugas itu dilaksanakan
dengan penuh integritas dan antusias.
Maka menjadi
kewajiban bagi para pemimpin untuk menghiasi diri dengan sifat wajib para
rasul. Maka niscaya kepemimpinannya akan berhasil dan membawa rakyat yang
dipimpinnya menjadi sejahtera. Dalam sejarah Islam telah membuktikan hal
tersebut. Mulai dari jaman Nabi Muhammad sendiri dilanjutkan para khulafaur
Rasyidin, dan beberapa sultan di jaman kerajaan Islam setelahnya.
Dalam kehidupan
sehari-hari sekarang ini kiranya sulit untuk menemukan pribadi yang amanah.
Dimulai dari para pemimpin, pelaku usaha, di masyarakat dan hampir diseluruh
sector kehidupan. Namun bukan berarti tidak ada sama sekali. Ada hanya
proporsinya sedikit. Alasan yang mengemuka adalah mencari hal yang dilarang
saja sulit apalagi mencari yang halal. Bisa-bisa nanti tidak dapat bagian.
Factor lingkungan juga yang membuat system seperti ini. Karena sudah mengakar
dan bahkan sudah menjadi budaya maka sulit untuk keluar dari kungkungan jeratan
ini. Bisa-bisa dinilai sebagai orang yang nyleneh, kharikul ‘adah. Walaupun
dalam teori harus bersih bukan berarti boleh mengatakan bahwa dialah orang yang
bersih. Dalam percaturan kehidupan ternyata hal tersebut juga bisa . menjadi
bumerang. Yang dibutuhkan dalam kehidupan adalah kerja tim, bukan perseorangan.
Bagaikan burung yang bisa terbang karena mempunyai dua sayap. Jadi bekerja sama
dalam tim dengan orang lain adalah mutlak. Bagaimana beradaptasi, bagaimana
memimpin, bagaimana menempatkan diri mutlak diperlukan. Kalau merasa paling
pinter, paling bersih, paling bisa lalu semuanya tidak cocok dijadikan partner
maka sama ilustrasinya dengan burung yang bersayap sebelah.
Tidak elok kiranya
merasa sok bersih, koar-koar dimana-mana paling bersih. Tapi berusaha
menunjukkan bahwa kinerjanya efektif, efisien dan menghasilkan sesuatu yang
lebih baik. Bahkan menghasilkan karya dengan mengagumkan. Maka semua orang akan
melihat sebagai prototype karya yang bias ditiru dan disebarkan kepada khalayak.
Bila para pemimpin
menghiasi diri dengan sifat amanah sebagaimana para rasul maka masyarakat dan
bawahannya akan berusaha meniru. Tiap diri akan berusaha meneladani sifat
amanah ini dalam ruang lingkup yang lebih kecil. Namun bila suatu
komunitas sudah baik, lalu melebar ditingkat selanjutnya hingga nation state secara
keseluruhan maka akan menjadi baldatun toyyibatun warobbun ghofur –negara
sejahtera.
Hari-hari ini kita
akan menghadapi pemilu. Pemilu legislative besok tanggal 9 April 2014 yang akan
memilih para wakil rakyat baik ditingkat kabupaten, propinsi dan nasional.
Perlu kiranya kita untuk aktif menggunakan hak pilih kita demi Indonesia. Warga
Negara yang baik adalah menggunakan hak pilihnya. Dalam menggunakan hak pilih
kiranya juga perlu memilih para wakil rakyat terbaik. Yang benar-benar bias
mengemban suara masyarakat. Bukan karena memilih yang memberi sesuatu kepada
kita. Caleg yang memberi sesuatu suatu saat nanti akan mencari ganti atas modal
yang sudah dikeluarkan. Lalu menjadi siklus yang tidak berujung. Akhirnya,
semoga para pemimpin yang kita pilih adalah pilihan terbaik dan amanah sehingga
bias membawa perubahan yang lebih baik untuk kita semua. Wallahu a’lam bi al
shawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar