Selasa, 22 Oktober 2013

PLPG (Hari ke-2)

Pada hari kedua PLPG, ada beberapa hal yang menjadi catatan. Diantaranya  problematika dalam pembelajaran yang dikerjakan guru selama ini. Ternyata yang banyak adalah media pembelajaran. Jadi media apa yang pas untuk materi ini. Misalnya untuk materi taubat medianya apa? Bisa saja medianya pemutaran film tentang perilaku orang yang banyak berbuat maksiat hingga melakukan molimo dan akhirnya jatuh. Lalu dititik nadir kehidupannya mendapat hidayah Allah akhirnya bertaubat.
Yang lebih penting lagi dipahami bahwa akidah akhlak adalah pelajaran tentang keimanan, tentang keyakinan jadi guru akidah akhlak juga dituntut untuk yakin terlebih dahulu. Tidak mungkin siswa disuruh yakin terhadap sesuatu yang ditentukan Allah sedang gurunya sendirinya tidak yakin. Jadi dimulai dari guru terlebih dahulu. Bila guru telah yakin meningkat menjadi ainul yaqin hingga haqqul yaqin maka siswa akan bisa menerima pelajaran dan mempraktekkannya. Dalam hal ini saya teringat dengan apa yang disampaikan Pak Kiai ketika di pondok pesantren. Kiai Ghozali Kholil sering memberi wejangan kepada santri agar mengajarkan ilmu yang diperoleh di pondok pesantren sebisanya walaupun hingga tidak punya santri. Maka yang diajar adalah dinding, tiang. Jadi kitab tetap dibacakan walaupun tidak ada yang mendengar secara langsung. Karena Pak Kiai sendiri melaksanakannya maka membuat sugesti kepada diri santri untuk melaksanakannya. Walaupun ilmunya yang didapat hanya membaca alif ba’ ta (untuk menyebut ilmu belajar membaca Alquran tingkat dasar).
Lalu ada yang menarik dari yang disampaikan Pak Syaifuddin, M.Pd.I. beliau dari keluarga yang biasa tidak makan. Makan nasi aking adalah hari rayanya. Maklum adiknya tujuh orang sedang orang tuanya hanya orang yang sangat biasa. Mengganjal perut dengan batu adalah hal yang rutin dilakukan dikala belum makan. Bukan cerita namun benar-benar dilakukan. Bila bisa lulus sampai sarjana adalah suatu hal yang luar biasa menurut para tetangganya di Gresik. Namun ada satu keyakinan yang menancap di hati bahwa hal itu semua (kesulitan hidup) akan bisa diatasi dengan puasa. Maka dipraktekkannya puasa senin kamis hingga bertahun-tahun. Akhirnya masalah bisa selesai dengan sendirinya atas pertolongan Allah. Saya kagum dengan bejibunnya mengajar di tujuh perguruan tinggi yang tersebar di berbagai kota selain tentunya menjadi dosen PNS di IAIN Sunan Ampel. Disamping itu juga menduduki jabatan penting di beberapa lembaga pendidikan. Diantaranya dua jabatan wakil ketua I di dua PTAIS, juga menjadi ketua yayasan pendidikan yang membawahi TK, SD dan SMP.
Yang menarik semuanya bisa dikerjakan. Diilustrasikan hidup ini ada 24 jam dan terus berjalan. Bahkan transaksi keuanganpun tidak tidur. Selama waktu itu pula aktif. Bisa menggunakan ATM, transfer via handphone, tetap bisa dilakukan. Kita juga bisa melakukannya tentu saja. Mengajar perkuliahan bila berhalangan tetap saja bisa dilakukan via kuliah online. Dalam membina lembaga pendidikannya tidak pernah memotong hak guru. Bila mendapat tunjangan profesi misalnya juga tidak pernah “mengkhitan”. Karena memang itu adalah hak guru. Siswa di sekolahnya sangat ditanamkan budaya jujur. Lebih baik tidak lulus daripada menyontek ketika ujian. Walau tantangannya banyak sekali baik dari internal hingga eksternal. Namun ternyata hasilnya bisa dirasakan banyak alumninya menjadi bintang kelas di jenjang pendidikan selanjutnya dan diterima di beberapa PTN favorit. Inilah hasil didikan kejujuran yang ditanamkan.
Karena keyakinan yang tertanam di dalam hati banyak persoalan pelik yang bisa dipecahkan oleh beliau. Ini menyangkut permohonan dari orang lain misalnya orang yang tidak bisa tawaf karena mengidap penyakit setelah berdoa bersama dengan air zam-zam akhirnya atas izin Allah bisa melaksanakan tawaf bahkan sai dengan lancar. Begitu juga vonis meninggal dari dokter setelah berdoa juga Alhamdulillah bisa sembuh dengan pelan-pelan.
Memang ternyata disadari tugas guru akidah akhlak memang tidak ringan. Bahasa guyonannya menyangkut nasib murid untuk masuk dan tidaknya ke surge. Bila tidak berhasil memahamkan akidah kepada diri siswa maka berakibat akan digugat si siswa nanti di akhirat. Ini tergantung guru akidah akhlak. Memang tugas guru akidah diantaranya membentuk akhlak siswa dan menanamkan keyakinan.
Siswa MTs berusia menginjak remaja. Perlu diarahkan jangan sampai melamun dan menganggur karena berbahaya. Maka salah satu caranya menggiatkan organisasi remaja semisal IPNU, IPPNU, Osis dan semacamnya. Diarahkan pada kegiatan positif.
Bila waktu ujian ada tulisan harap tenang, ini tidak berlaku bagi lembaganya pak syaifuddin. Dikandung maksud agar siswa menyelesaikan masalah dalam kondisi apapun.
Sedang masalah takdir tergantung apa yang diusahakan manusia. Manusia wajib berusaha maksimal sedang Allah yang menentukan. Laha ma kasabat waalaiha maktasabat. Kesuksesan seseorang bisa dibuat skala. Misalnya namanya sukses diberi skala 10. Bila ada sesuatu tinggal mengurangi. Ini caranya melihat tingkat kesuksesan.
Alquran adalah bukti mukjizat abadi yang ada hingga akhir zaman. Di lihat dari segi manapun memang hal yang luar biasa. Misalnya kata dunya ternyata setelah dihitung berjumlahh 145 sama dengan penyebutan kata akhirat. Begitu pula kata khayat berjumlah 115 sama dengan kata maut. Kata malaikat juga berjumlah sama dengan kata setan sebanyak 85 kali. Kata yaum ada disebut 165 kali sedang syahrun ada 12 kali. Apakah ini kebetulan? Jelas ini bukan suatu kebetulan. Sebagai bukti kemahabesaran Allah. Subhanallah.
Ada kata yang bila dibaca terbalik sama persis misalnya katak. Dibalik tetap katak. Bila dua kata kasur rusak dibaca balik tetap kasur rusak. Bila ayat contohnya rabbaka fakabbir. Dibalik tetap sama. Dalam memaknai ayat tilka ‘asyaratun kamilah jelas ada sesuatu di balik itu. Alkhawarizmi cendikiawan muslim akhirnya menjawab teka-teki ini dengan menciptakan bilangan 0. 3+7=10. Sehingga beliau dijuluki bapak matematika. Mengabadikan nama algoritma, adalah nama latinnya. Selama ini menafsiri ayat alif lam mim dengan allahu a’lmu bimurodihi. Ada juga yang memakni alif menunjukkan Allah, lam malaikat jibril dan mim Nabi Muhammad Saw. Setela ada penghitungan huruf Alquran diketahui bahwa huruf terbanyak adalah huruf alif disusul lam lalu mim. Ini tentu bukan buatan manusia.

Problematika media diantaranya adalah media alam kubur. Bisa menggunakan media  gambar dari youtube tentang pemuda Arab yang baru dikubur 3 jam setelah digali ternyata muka sudah rusak seperti baru dipukul benda tumpul.  Rambutnyapun berubah putih total. Padahal usianya baru 18 tahun. Wallahu a’lam bi al shawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar