Pada hari ini Senin, 9 September
2013 berlangsung penyampaian visi dan misi calon ketua OSIS MTSN Termas Baron.
Acara berlangsung setelah upacara hari senin. Dan bertempat di halaman
madrasah. Ada tujuh bakal calon yang bertarung memperebutkan posisi puncak di
organisasi intra sekolah ini. Yakni M. Yazid Nur Hikam, Roy Nurfi M, Eva
Yuliana A, Ulya Azizah Fitria, Aninda Husna Mufida, Nisa Salva Nabila, dan Hera
Fitria Nuriana.
Salah satu calon menyampaikan visi dan misi calon Ketua OSIS. |
Acara seperti ini penting bagi
siswa untuk memupuk jiwa kepemimpinan dan mengetahui alur proses pemilihan
pemimpin secara demokratis. Memang disadari proses memilih pemimpin dengan cara
pemungutan suara banyak kekurangannya. Namun dipercaya adalah pilihan terbaik
dari yang terjelek. Ternyata pemimpin sangat dibutuhkan dalam setiap komunitas.
Bahkan Kanjeng Nabi sendiri menyampaikan bahwa bila ada dua orang yang
bepergian maka salah satunya ditunjuk untuk menjadi ketua rombongan. Hal ini
dikandung maksud bahwa ternyata posisi pemimpin sangatlah urgen dalam hal
apapun. Karena ada yang bertanggungjawab atas kelangsungan kehidupan suatu
komunitas.
Maka tak ayal pemilihan secara
demokratis berlangsung dari tingkat RT hingga pemilihan presiden. Begitu juga
wakil rakyat di DPRD hingga DPR RI serta DPD sebagai senator dari daerah.
Ternyata hal ini juga dilaksanakan di organisasi kemasyarakatan seperti
Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, bahkan partai politik.
Kesemuanya pemilihan tersebut
bertujuan untuk memilih pemimpin yang terbaik untuk kelangsungan suatu
komunitas, negara dan bangsa. Dengan pemimpin yang baru diharapkan ada
perubahan berarti.menjadi lebih baik, sejahtera, aman tertib dan bisa menjadi
warga negara yang baik. Dan ajang penyampaian visi misi sama halnya dengan
kampanye. Bila kelak ia terpilih menjadi pemimpin maka harus melaksanakan apa
yang menjadi materi kampanyenya. Bukan hanya pemanis di bibir. Dan lupa ketika
sudah menjadi pemimpin. Jangan-jangan malah menjadi tidak pro rakyat-pro
bawahannya.
Dan para siswa MTSN Termas mulai
diperkenalkan hal ini sebagai bagian sosialisasi kehidupan demokrasi yang kelak
akan dihadapinya dalam kehidupan. Wallahu a’lam bi al shawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar