Jumat, 20 September 2013

Marbot Masjid

Marbot adalah istilah yang agak asing walaupun sebenarnya sudah lama. Hanya saja mungkin karena yang menggunakan hanya kalangan terbatas. Dan banyak orang yang sering tidak menggunakannya. Marbot bertugas membersihkan tempat ibadah. Bisa masjid atau musala. Petugas ini sangat penting keberadaannya disamping adanya takmir atau pengurus masjid. Karena tempat ibadah merupakan tempat umum/publik sehingga kebersihan dan kenyamanan sangat berpengaruh atas ketenangan beribadah. Semakin nyaman dan betah jamaah beribadah di masjid berarti satu poin tersendiri keberhasilan takmir.
Di masjid Baitul Atqiya’ Pisang ada marbot yang suda lama mengbdi. Pak Sampun namanya. Beliau pensiunan PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api sebelum menjadi PT KAI). Menjadi marbot atas kesadaran pribadi terlepas dari penyakit akut yang hampir merenggut nyawa. Berkat pertolongan Allah sehingga beliau bisa sehat seperti semula. Atas rasa terima kasih dan syukur lalu berazam dalam hati bila sehat maka sisa hidupnya digunakan untuk mengabdi di masjid sebagai marbot. Jadi sudah puluhan tahun tepatnya lebih dari 10 tahun beliau membersihkan masjid tanpa diminta, diingatkan. Sejak jam 3 pagi suda berangkat ke masjid menyapu dan mengepel. Bila muazin belum datang beliau sendiri yang azan dengan suara khasnya.
Seiring dengan usia yang semakin bertambah, beliau hanya bisa membantu hanya di pagi hari tadi. Sebelumnya hampir semua kebersihan masjid beliau yang menangani. Berupa kegiatan pengajian, salat jumat, salat hari raya dan kegiatan incidental yang lain. Karena tenaga terbagi dengan kewajiban di rumah yakni beternak bebek yang cukup menyita waktu. Dan satu lagi yang bisa dijadikan contoh yakni keikhlasan dalam bekerja. Selama ini tidak pernah menerima bayaran sepeserpun. Jadi masjid belum pernah mengeluarkan uang kas untuk membayar beliau. Dan Alhamdulillah selama ini beliau tidak pernah sakit. Sakit biasa flu tidak pernah sakit hingga harus opname.
Lalu takmir mencari tenaga tambahan untuk membantu tugas Pak Sampun. Tugasnya membersihkan masjid di sore hari dan azan. Hanya saja karena persoalan ekonomi dan sudah tenaga sepuh sehingga tidak bisa maksimal melaksanakan tugasnya. Walau ada honor untuk menunjang tugas ini. Persoalan kebersihan tidak bisa ditunda karena menyangkut kenyamanan beribadah. Sehingga takmir berembug memikirkan bagaimana jalan keluarnya. Sudah hampir seminggu merenung akhirnya didapat hasil mencari tenaga muda yang ditugasi untuk mengurusi kebersihan masjid. Kemarin sore sudah bertemu dan disampaikan beberapa item tugasnya. Disepakati dan disanggupi. Tenaga yang direkrut satunya masih kuliah dan satunya persiapan untuk menikah bulan depan. Ada hal menarik yang disampaikan takmir kepada kedua tenaga muda. Diminta untuk bisa bekerja dengan sebaik-baiknya hanya saja jangan berharap dapat imbalan. Namun takmir tidak akan tinggal diam insyaallah akan memberikan amplopnya.
Satu lagi masalah yang tersisa yakni bagaimana memutus hubungan kerja dengan marbot satunya yang berhalangan. Satu sisi jamaah aktif dan rumahnya depan masjid. Kalau diputus sekarang rasanya tidak enak, sungkan. Setelah sharing dan berdebat agak lama disepakati untuk disampaikan keputusan ini diakhir bulan dan salah satu takmir diminta untuk menyampaikannya. Walau dengan berat hati. Dan dengan segala resiko.
Semoga ikhtiar ini bisa membuat kenyamanan beribadah di masjid dan semoga juga tenaga muda bisa melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya. Lemah teles Gusti Allah ingkang mbales. Wallahu a’lam bi al shawab.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar