Sabtu, 18 Mei 2013

Beberapa Peristiwa Isra’ Mi’raj


Hari ini sudah memasuki beberapa hari dari bulan Rajab. Salah satu bulan yang diberkahi oleh Allah SWT. Pada bulan ini Kanjeng Nabi Muhammad SAW menerima perintah sholat lima waktu tepatnya pada malam 27. Peristiwa ini adalah salah satu keajaiban luar biasa, yang hanya diberikan kepada rasulnya yang terpilih. Juga bisa untuk mengobati hati Nabi yang baru saja mengalami amul huzni, kesedihan yang luar biasa setelah wafatnya paman Abu Thalib yang mendukung dakwah Islam juga isteri beliau tercinta Ibu Khadijah.
Beberapa peristiwa yang berkaitan dengan Isra’ Mi’raj diantaranya: pertama, melihat ada orang memanen tanaman. setelah dipetik, tanaman dibelakangnya sudah siap dipanen lagi. Begitu seterusnya. Melihat kejadian ini Kanjeng Nabi lalu bertanya kepada yang mendampinginya yakni Malaikat Jibril. Lalu Malaikat Jibril menjawab ini adalah balasan bagi umat Muhammad yang mau bersedekah. Dari sebagian harta yang diterima ada bagian untuk syiar Islam. ada juga hak orang lain yang harus ditunaikan. Syiar Islam ini ditujukan untuk jalan kebaikan agama, sabilillah. Diantaranya untuk pembangunan dan kemakmuran masjid, mushola, pendirian dan perkembangan pendidikan sekolah dan madrasah, memberi beasiswa bagi pelajar, untuk pondok pesantren, anak yatim, TPQ, madrasah diniyah dan sejenisnya. Bila hal ini dilakukan maka balasan yang diterima luar biasa. Bisa dilipatgandakan hingga 700 kali.
Kedua, bau harum. Dalam perjalanan ini Kanjeng Nabi mencium bau yang harum. Lalu Malaikat Jibril menjelaskan bahwa bau harum itu berasal dari makam Ibu Masyitah, pelayan Raja Fir’aun. Beliau dihukum bunuh karena tidak mengakui Firaun sebagai tuhan namun mengimani Allah SWT sebagai Tuhan seru sekalian alam. Setelah meninggal tercatat sebagai sabilillah. Maka makamnya tetap mengeluarkan bau yang harum.
Ketiga, orang yang memukuli diri sendiri. Setelah hancur utuh lagi lalu dipukuli lagi. Begitu seterusnya. Mengenai kejadian ini Malaikat Jibril memberitahu bahwa ini adalah gambaran umat Muhammad yang meninggalkan atau mengakhirkan sholat. Bisa dengan kata lain membuat gampang atau meremehkan sholat lima waktu. Maka melihat hal ini sangat penting artinya sholat lima waktu bagi kita. Mari kita menjaga sholat baik rukun, syaratnya, waktunya, begitu juga dengan berjamaah.
Empat, orang menghadap mangkuk yang berisi daging segar dan satunya daging yang berbau seperti bangkai. Namun anehnya orang ini memilih mangkuk yang berisi daging bangkai. Dijelaskan oleh Malaikat Jibril bahwa ini tamsil bagi umat Muhammad yang suka selingkuh. Sudah mempunyai isteri yang sah namun masih “njajan” di luar.
Lima, ada juga orang yang menggunting lidahnya dengan gunting besi. Setelah terputus lalu utuh kembali, digunting lagi. Begitu seterusnya. Ini sebagai gambaran bagi kita yang suka berpidato, ceramah di mana-mana namun tidak melakukan apa yang disampaikan. Hanya berbicara saja tanpa bisa memberi contoh.
Enam. Setelah perjalanan dari Masjidil Haram Mekkah tibalah Kanjeng Nabi di Baitul Maqdis di Palestina. Lalu Kanjeng Nabi sholat dua rakaat bersama Malaikat Jibril. Lalu datanglah para Nabi dan Rasul di tempat itu. Ada yang rukuk, sujud, adzan lalu juga dikumandangkan iqamah. Lalu Malaikat Jibril mempersilahkan Kanjeng Nabi Muhammad untuk menjadi imam sholat. Maka mulai saat itu Nabi Muhammad menjadi imam anbiya wal mursalin.
Tujuh, setelah di Masjidil Aqsa lalu Nabi melanjutkan perjalanan ke langit ke tujuh. Di tengah-tengah perjalanan Nabi bertemu dengan para Nabi. Secara berturut-turut sebagai berikut: Nabi Adam, Nabi Isa, Nabi Yusuf, Nabi Idris, Nabi Harun, Nabi Musa dan terakhir Nabi Ibrahim. Sesampai di langit ke tujuh lalu menuju Sidratul Muntaha maka malaikat Jibril sudah tidak kuat untuk menemani. Maka beliau sendiri yang meneruskan perjalanan. Di Sidratul Muntaha inilah Kanjeng Nabi menerima perintah menunaikan sholat lima puluh waktu. Namun selanjutnya karena berbagai pertimbangan akhirnya menjadi sholat lima waktu seperti yang kita lakukan sekarang ini. Namun pahalanya sama dengan mengerjakan sholat lima puluh waktu.
Perjalanan isra’ dan mi’raj ini praktis hanya perjalanan semalam. Karena pagi sudah tiba lagi di Mekkah. Keesokah harinya kejadian ini disampaikan kepada para sahabat dan orang-orang di Mekkah namun banyak juga yang tidak percaya. Sahabat yang mendengar apa yang disampaikan Nabi dan langsung percaya adalah Sahabat Abu Bakar. Lalu beliau mendapat julukan as sidiq. Lengkapnya menjadi Abu Bakar as Sidiq. Wallahu a’lam bi al shawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar