Hari ini sudah memasuki beberapa
hari dari bulan Rajab. Salah satu bulan yang diberkahi oleh Allah SWT. Pada bulan
ini Kanjeng Nabi Muhammad SAW menerima perintah sholat lima waktu tepatnya pada
malam 27. Peristiwa ini adalah salah satu keajaiban luar biasa, yang hanya
diberikan kepada rasulnya yang terpilih. Juga bisa untuk mengobati hati Nabi
yang baru saja mengalami amul huzni, kesedihan yang luar biasa setelah wafatnya
paman Abu Thalib yang mendukung dakwah Islam juga isteri beliau tercinta Ibu
Khadijah.
Beberapa peristiwa yang berkaitan
dengan Isra’ Mi’raj diantaranya: pertama, melihat ada orang memanen tanaman. setelah
dipetik, tanaman dibelakangnya sudah siap dipanen lagi. Begitu seterusnya. Melihat
kejadian ini Kanjeng Nabi lalu bertanya kepada yang mendampinginya yakni
Malaikat Jibril. Lalu Malaikat Jibril menjawab ini adalah balasan bagi umat
Muhammad yang mau bersedekah. Dari sebagian harta yang diterima ada bagian
untuk syiar Islam. ada juga hak orang lain yang harus ditunaikan. Syiar Islam
ini ditujukan untuk jalan kebaikan agama, sabilillah. Diantaranya untuk
pembangunan dan kemakmuran masjid, mushola, pendirian dan perkembangan
pendidikan sekolah dan madrasah, memberi beasiswa bagi pelajar, untuk pondok
pesantren, anak yatim, TPQ, madrasah diniyah dan sejenisnya. Bila hal ini
dilakukan maka balasan yang diterima luar biasa. Bisa dilipatgandakan hingga
700 kali.
Kedua, bau harum. Dalam perjalanan
ini Kanjeng Nabi mencium bau yang harum. Lalu Malaikat Jibril menjelaskan bahwa
bau harum itu berasal dari makam Ibu Masyitah, pelayan Raja Fir’aun. Beliau dihukum
bunuh karena tidak mengakui Firaun sebagai tuhan namun mengimani Allah SWT
sebagai Tuhan seru sekalian alam. Setelah meninggal tercatat sebagai sabilillah.
Maka makamnya tetap mengeluarkan bau yang harum.
Ketiga, orang yang memukuli diri
sendiri. Setelah hancur utuh lagi lalu dipukuli lagi. Begitu seterusnya. Mengenai
kejadian ini Malaikat Jibril memberitahu bahwa ini adalah gambaran umat Muhammad
yang meninggalkan atau mengakhirkan sholat. Bisa dengan kata lain membuat
gampang atau meremehkan sholat lima waktu. Maka melihat hal ini sangat penting
artinya sholat lima waktu bagi kita. Mari kita menjaga sholat baik rukun,
syaratnya, waktunya, begitu juga dengan berjamaah.
Empat, orang menghadap mangkuk
yang berisi daging segar dan satunya daging yang berbau seperti bangkai. Namun anehnya
orang ini memilih mangkuk yang berisi daging bangkai. Dijelaskan oleh Malaikat
Jibril bahwa ini tamsil bagi umat Muhammad yang suka selingkuh. Sudah mempunyai
isteri yang sah namun masih “njajan” di luar.
Lima, ada juga orang yang
menggunting lidahnya dengan gunting besi. Setelah terputus lalu utuh kembali,
digunting lagi. Begitu seterusnya. Ini sebagai gambaran bagi kita yang suka
berpidato, ceramah di mana-mana namun tidak melakukan apa yang disampaikan. Hanya
berbicara saja tanpa bisa memberi contoh.
Enam. Setelah perjalanan dari
Masjidil Haram Mekkah tibalah Kanjeng Nabi di Baitul Maqdis di Palestina. Lalu Kanjeng
Nabi sholat dua rakaat bersama Malaikat Jibril. Lalu datanglah para Nabi dan
Rasul di tempat itu. Ada yang rukuk, sujud, adzan lalu juga dikumandangkan
iqamah. Lalu Malaikat Jibril mempersilahkan Kanjeng Nabi Muhammad untuk menjadi
imam sholat. Maka mulai saat itu Nabi Muhammad menjadi imam anbiya wal
mursalin.
Tujuh, setelah di Masjidil Aqsa
lalu Nabi melanjutkan perjalanan ke langit ke tujuh. Di tengah-tengah
perjalanan Nabi bertemu dengan para Nabi. Secara berturut-turut sebagai
berikut: Nabi Adam, Nabi Isa, Nabi Yusuf, Nabi Idris, Nabi Harun, Nabi Musa dan
terakhir Nabi Ibrahim. Sesampai di langit ke tujuh lalu menuju Sidratul Muntaha
maka malaikat Jibril sudah tidak kuat untuk menemani. Maka beliau sendiri yang
meneruskan perjalanan. Di Sidratul Muntaha inilah Kanjeng Nabi menerima
perintah menunaikan sholat lima puluh waktu. Namun selanjutnya karena berbagai
pertimbangan akhirnya menjadi sholat lima waktu seperti yang kita lakukan
sekarang ini. Namun pahalanya sama dengan mengerjakan sholat lima puluh waktu.
Perjalanan isra’ dan mi’raj ini
praktis hanya perjalanan semalam. Karena pagi sudah tiba lagi di Mekkah. Keesokah
harinya kejadian ini disampaikan kepada para sahabat dan orang-orang di Mekkah
namun banyak juga yang tidak percaya. Sahabat yang mendengar apa yang
disampaikan Nabi dan langsung percaya adalah Sahabat Abu Bakar. Lalu beliau
mendapat julukan as sidiq. Lengkapnya menjadi Abu Bakar as Sidiq. Wallahu a’lam
bi al shawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar