Rabu, 05 Desember 2012

Memberi Maaf


memberi maaf adalah sifat terpuji. namun untuk melaksanakannya bukan perkara yang mudah. meminta maaf memang kelihatan mudah ketika diucapkan. hal ini terjadi dalam keseharian. misalnya suatu ketika ada siswa yang berkelahi kemudian didamaikan oleh gurunya rupanya enggan untuk bersalaman dan meminta maaf. kalau mungkin tidak dipaksa atau karena takut dengan gurunya sehingga dengan berat hati mau berjabat tangan. dan pesan guru permasalahan ini cukup sampai disini. alhamdulillah, sampai sekarang belum ada kabar perkelahian lagi keduanya.
guru sekarang ini berat juga dalam mendidik. karena tidak hanya transfer ilmu saja, namun juga memberi keteladanan dalam keseharian. makanya nilai guru dulu dengan sekarang berbeda. di desa-desa masih dijumpai seorang guru dipanggil dengan pak atau bu guru bukan namanya. sebagai bentuk penghargaan dan apresiasi atas jasanya ikut mencerdaskan masyarakat. namun seiring dengan perkembangan nilai-nilai ini mulai terkikis. memang terkadang oleh karena perilaku guru sendiri.
mengenai istighfar ini,menarik untuk dibicarakan. pernah suatu ketika Pak Kiai Ghozali dawuh dalam suatu pengajian."Co, aja lali saben dino ngamalno istigfar lan sholawat. iku wis cukup kanggo amalane santri". begitulah kira-kira dawuh beliau. bahwasanya ketika seorang santri masih dalam tahap thalibul ilmi, tidak usah berpikiran macam-macam. maksudnya mengamalkan wirid yang macam-macam karena dikhawatirkan akan menggangu dalam proses belajar. memang banyak kejadian dalam hal ini. dan memang biasanya Pak Yai dawuh seperti ini pastilah ada dasarnya. pastilah ada pengalaman yang banyak tentang hal ini.
pesantren tertentu memang mempunyai ciri khas masing-masing. misalnya di Pondok Pesantren Mojosari Nganjuk tidak diperbolehkan untuk tirakat. karena tirakatnya santri sudah ditanggung oleh pengasuhnya. sehingga tidak ada santri yang melaksanakan puasa sunah senin kamis, puasa daud, dan sebagainya. pernah suatu ketika ada santri yang melanggar larangan ini nyatanya juga tidak kuat nyantri. akhirnya pulang. sedang yang melaksanakan aturan ini banyak yang menjadi orang di daerah asalnya masing-masing.
logika sederhananya bisa dimengerti. hak ada dua, hak Allah dan hak Adam. hak Allah yang dilanggar misalnya melakukan dosa dan maksiat yang perlu dilakukan adalah meminta ampun dengan membaca istighfar sebanyak-banyaknya. lalu berjanji tidak akan mengulangi perbuatan itu lagi yang biasa dinamakan taubat nasuha. sedang hak adam adalah hak kemanusiaan. yang termasuk dalam kategori ini adalah harta benda, nyawa, kehormatan. bila ini dilanggar maka harus meminta maaf. karena bila tidak nanti akan dihitung   di akhirat kelak.
cara meminta maaf ini juga ada hal-hal yang harus diperhatikan. tidak cukup menjulurkan tangan lalu bilang aku meminta maaf. tidak cukupl. ucapan yang disampaikan harus spesifik. misalnya aku minta halalnya kemarin laptopmu saya pakai ketika kamu tidak ada. jadi perlu spesifik perbuatan apa yang perlu dimintakan maaf.
Pak Kiai dawuh cukup dengan membaca istighfar karena juga bila dosa dan khilaf sudah diampuni maka kurang apa lagi. insyaAllah segala permintaan akan dikabulkan. karena salah satu penentu dikabulkannya doa adalah sedikitnya dosa. jadi tidak ada penghalang cita-citanya akan tergapai.. maka bisa dipahami secara sederhana seperti itu. dengan membaca istighfar, Allah akan ridha dan memberi ampunan. Kanjeng Nabi sudah memberi contoh, beliau minimal membaca istighfar 70 kali dalam sehari. padahal beliau orang termulia di jagat ini dan dijamin masuk surga. beliau saja masih beristighfar. seharusnya kita sebagai orang biasa yang bergelimang dosa harus berusaha membiasakan diri dengan beristiffgfar. maka para wali sudah membentuk kebiasaan dalam hal ini.dengan cara membuat ritual wiridan bakda sholat maktubah. dengan cara bersama-sama maka terasa ringan dan mudah. karena banyak temannya. dan bila doa yang dipanjatkan bersama-sama maka akan mudah dikabulkannya doa itu. demikian dawuhnya para kiai.
lalu memperbanyak sholawat Nabi. selain sebagai wasilah doa, membaca sholawat juga berharap syafaat atau pertolongan Kanjeng Nabi nanti di kehidupan akhirat. karena tidak ada yang bisa memberi syafaat keccuali beliau. lafad sholawat bermacam-macam. ada sholawat ulul albab, barzanzi, dziba', sholawat tibbil qulub, sholawat badar, sholawat badar, sholawat dalail, sholawat uhud, sholawat nariyah, sholawat ibrahim dan lain-lainnya. sebagai bentuk ekspresi cinta kanjeng nabi banyak orang sholawat yang menciptakan bacaan shalawat. biasanya untuk meringkas pembicaraan bacalah sholawat niscaya kamu akan diberi keselamatan. maksudnya pertolongan Nabi di dunia ini dan juga nanti di akhirat.
ikhtitam. semoga kita diberi kemampuan untuk membiasakan diri memohon ampun kepada Allah sebagai hak Allah dan juga dengan meminta maaf kepada sesama manusia bila ada hak adami yang kita langgar. walau agak berat namun itulah perilaku yang dicontohkan kanjeng nabi dan orang-orang soleh.  tidak lupa juga memperbanyak membaca sholawat nabi. ada riwayat yang mengatan barang siapa yang membaca satu sholawat maka akan dibalas dengan sepuluh kebaikn. wallahu a'lam bi al shawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar