memberi maaf adalah sifat
terpuji. namun untuk melaksanakannya bukan perkara yang mudah. meminta maaf
memang kelihatan mudah ketika diucapkan. hal ini terjadi dalam keseharian.
misalnya suatu ketika ada siswa yang berkelahi kemudian didamaikan oleh gurunya
rupanya enggan untuk bersalaman dan meminta maaf. kalau mungkin tidak dipaksa
atau karena takut dengan gurunya sehingga dengan berat hati mau berjabat
tangan. dan pesan guru permasalahan ini cukup sampai disini. alhamdulillah,
sampai sekarang belum ada kabar perkelahian lagi keduanya.
guru sekarang ini berat juga
dalam mendidik. karena tidak hanya transfer ilmu saja, namun juga memberi
keteladanan dalam keseharian. makanya nilai guru dulu dengan sekarang berbeda.
di desa-desa masih dijumpai seorang guru dipanggil dengan pak atau bu guru
bukan namanya. sebagai bentuk penghargaan dan apresiasi atas jasanya ikut
mencerdaskan masyarakat. namun seiring dengan perkembangan nilai-nilai ini
mulai terkikis. memang terkadang oleh karena perilaku guru sendiri.
mengenai istighfar ini,menarik
untuk dibicarakan. pernah suatu ketika Pak Kiai Ghozali dawuh dalam suatu
pengajian."Co, aja lali saben dino ngamalno istigfar lan sholawat. iku wis
cukup kanggo amalane santri". begitulah kira-kira dawuh beliau. bahwasanya
ketika seorang santri masih dalam tahap thalibul ilmi, tidak usah berpikiran
macam-macam. maksudnya mengamalkan wirid yang macam-macam karena dikhawatirkan
akan menggangu dalam proses belajar. memang banyak kejadian dalam hal ini. dan
memang biasanya Pak Yai dawuh seperti ini pastilah ada dasarnya. pastilah ada
pengalaman yang banyak tentang hal ini.
pesantren tertentu memang
mempunyai ciri khas masing-masing. misalnya di Pondok Pesantren Mojosari
Nganjuk tidak diperbolehkan untuk tirakat. karena tirakatnya santri sudah
ditanggung oleh pengasuhnya. sehingga tidak ada santri yang melaksanakan puasa
sunah senin kamis, puasa daud, dan sebagainya. pernah suatu ketika ada santri
yang melanggar larangan ini nyatanya juga tidak kuat nyantri. akhirnya pulang.
sedang yang melaksanakan aturan ini banyak yang menjadi orang di daerah asalnya
masing-masing.
logika sederhananya bisa
dimengerti. hak ada dua, hak Allah dan hak Adam. hak Allah yang dilanggar
misalnya melakukan dosa dan maksiat yang perlu dilakukan adalah meminta ampun
dengan membaca istighfar sebanyak-banyaknya. lalu berjanji tidak akan
mengulangi perbuatan itu lagi yang biasa dinamakan taubat nasuha. sedang hak
adam adalah hak kemanusiaan. yang termasuk dalam kategori ini adalah harta
benda, nyawa, kehormatan. bila ini dilanggar maka harus meminta maaf. karena
bila tidak nanti akan dihitung di
akhirat kelak.
cara meminta maaf ini juga ada
hal-hal yang harus diperhatikan. tidak cukup menjulurkan tangan lalu bilang aku
meminta maaf. tidak cukupl. ucapan yang disampaikan harus spesifik. misalnya aku
minta halalnya kemarin laptopmu saya pakai ketika kamu tidak ada. jadi perlu
spesifik perbuatan apa yang perlu dimintakan maaf.
Pak Kiai dawuh cukup dengan
membaca istighfar karena juga bila dosa dan khilaf sudah diampuni maka kurang
apa lagi. insyaAllah segala permintaan akan dikabulkan. karena salah satu
penentu dikabulkannya doa adalah sedikitnya dosa. jadi tidak ada penghalang
cita-citanya akan tergapai.. maka bisa dipahami secara sederhana seperti itu.
dengan membaca istighfar, Allah akan ridha dan memberi ampunan. Kanjeng Nabi
sudah memberi contoh, beliau minimal membaca istighfar 70 kali dalam sehari.
padahal beliau orang termulia di jagat ini dan dijamin masuk surga. beliau saja
masih beristighfar. seharusnya kita sebagai orang biasa yang bergelimang dosa
harus berusaha membiasakan diri dengan beristiffgfar. maka para wali sudah
membentuk kebiasaan dalam hal ini.dengan cara membuat ritual wiridan bakda
sholat maktubah. dengan cara bersama-sama maka terasa ringan dan mudah. karena
banyak temannya. dan bila doa yang dipanjatkan bersama-sama maka akan mudah
dikabulkannya doa itu. demikian dawuhnya para kiai.
lalu memperbanyak sholawat Nabi.
selain sebagai wasilah doa, membaca sholawat juga berharap syafaat atau
pertolongan Kanjeng Nabi nanti di kehidupan akhirat. karena tidak ada yang bisa
memberi syafaat keccuali beliau. lafad sholawat bermacam-macam. ada sholawat
ulul albab, barzanzi, dziba', sholawat tibbil qulub, sholawat badar, sholawat
badar, sholawat dalail, sholawat uhud, sholawat nariyah, sholawat ibrahim dan
lain-lainnya. sebagai bentuk ekspresi cinta kanjeng nabi banyak orang sholawat
yang menciptakan bacaan shalawat. biasanya untuk meringkas pembicaraan bacalah
sholawat niscaya kamu akan diberi keselamatan. maksudnya pertolongan Nabi di dunia
ini dan juga nanti di akhirat.
ikhtitam. semoga kita diberi
kemampuan untuk membiasakan diri memohon ampun kepada Allah sebagai hak Allah
dan juga dengan meminta maaf kepada sesama manusia bila ada hak adami yang kita
langgar. walau agak berat namun itulah perilaku yang dicontohkan kanjeng nabi
dan orang-orang soleh. tidak lupa juga
memperbanyak membaca sholawat nabi. ada riwayat yang mengatan barang siapa yang
membaca satu sholawat maka akan dibalas dengan sepuluh kebaikn. wallahu a'lam
bi al shawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar