Mauludan dari kata maulid yang
artinya kelahiran. Biasanya lidah Jawa mudah dengan menyebut mauludan. Biasanya
masyarakat menyelenggarakan mauludan baik pribadi, keluarga, lembaga
pendidikan, madrasah, RT, RW, desa bahkan sampai presiden dengan pengajian
resmi kenegaraan, masjid, ormas, pondok pesantren. Lalu kelahiran siapa yang
diperingati? Pastilah bukan orang biasa alias orang yang luar biasa.
Memang benar acara mauludan yang
diperingati adalah bukan hari kelahiran manusia biasa namun manusia pilihan
yakni kelahiran Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Tepatnya pada 12 Rabiul Awal. Mengapa
diperingati?Apa maksudnya? Nabi Muhammad SAW adalah sosok manusia pilihan yang
tiada tandingan di dunia ini. Kepribadiannya, tingkah lakunya, tutur katanya
seluruhnya sesuai dengan al-Qur’an. Sehingga Sayyidah Aisyah menggambarkan
pribadi Nabi sebagai al-Qur’an berjalan. Karena cerminan al-Qur’an semuanya ada
pada diri Nabi. Dengan memperingati kelahiran beliau kita umatnya bisa
meneladani, memahami lalu mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Apa maulid Nabi juga dilakukan
oleh para sahabat? Memang tidak. Namun bila menilik dari puasa yang dilakukan
Kanjeng Nabi yakni puasa Senin sebenarnya menunjukkan penghargaan dan
memuliakan hari kelahiran beliau. Dalam arti sebagai bentuk rasa syukur atas
kelahiran. Memang begitulah seharusnya. Dengan bersyukur pastilah Allah akan
melipatgandakan nikmatNya.
Diceritakan dalam sejarah
bahwasanya yang memulai adanya peringatan resmi maulid nabi adalah ketika
Salahuddin al-Ayyubi yang ketika itu menjadi penguasa di Mesir. Dan selanjutnya
menjadi Panglima Perang Muslim dalam perang salib yang berlangsung hampir
selama 100 tahun. Waktu itu dirasakan ghirah atau semangat umat Islam mulai
menurun dalam dalam segala lini kehidupan. Apa jadinya kalau ini berlangsung
terus menerus? Begitu mungkin apa yang ada dibenak Salahuddin. Lalu
ditemukanlah ide untuk mengadakan Maulid Nabi secara besar-besaran. Berlangsung
dari tanggal 1 Muharram hingga 12 Rabiul Awwal. Bukan waktu yang pendek memang.
Kegiatan diadakan bermacam-macam. Mulai dari ketangkasan misalnya menunggan
kuda, atletik, latihan perang, hingga seni. Misalnya membaca karya sastra
hingga ada sasta yang menceritakan kehidupan Nabi. Yang sekarang dinamakan
kitab Barzanzi yang biasa dibaca di pondok pesantren dan di desa-desa itu
adalah salah satu karya dari jaman itu. Dan kitab Barzanzi itu bukan penulis satu-satunya.
Jadi kelihatannya itu adalah kumpulan tulisan dari beberapa orang. Dari
kegiatan Maulid Nabi ini mulai bergairah lagi kehidupan kaum muslim karena
diingatkan dengan peri kehidupan Nabi yang mulia dan istimewa yang sangat
pantas diteladani oleh kaum muslim di seluruh penjuru negeri. Termasuk di
negeri tercinta, Indonesia.
Kegiatan resmi maulud ini juga
dilestarikan oleh Kraton Jogja. Dengan acara Grebeg Maulud. Berupa arak-arakan
makanan dari dalam Kraton sebagai perwujudan bentuk sedekah dari Raja. Banyak
warga yang berebut dari “gunungan” makanan itu. Karena dianggap sebagai berkah.
barang siapa yang mendapat makanan dari gunungan itu maka dirasakan ada
keberkahan dalam hidupnya.
Warga masyarakat berbeda-beda
dalam memperingati acara mauludan ini. Ada berupa pengajian, membaca sholawat
barzanzi, ada juga kelompk hadrah yang melaksanakan sholawat hadrah semalam
suntuk, ada juga yang melaksanakan beberapa lomba untuk prestasi. Dalam arti
menunjukkan soft skill siswa agar keluar dan bisa dijadikan kepercayaan diri.
Ada beberapa Pondok pesantren yang
meliburkan kegiatan madrasahnya. Di pp pandanasri dan di pp al-hikmah purwoasri.
Mulai tanggal 1-12 Maulud adalah hari libur resmi. Lalu kalau di PP Pandanasri
mengadakan kegiatan Maulud berupa pengajian dan pembacaan sholawat biasanya
dilakukan pada Malam Jumat terakhir di bulan Maulud dengan mengundang warga
sekitar.
Di ceritakan bahwa semua alam
sangat menanti kehadiran Nabi. Merasa bahagia dengan manusia kekasih Allah ini.
Sehingga pohon-pohon segar menghijau, batu-batu juga merasakan kebahagian, api
sesembahan orang Majusi tiba-tiba padam padahal sebelumnya tidak pernah padam
selama 40 tahun.
Ibu Aminah tidak pernah merasakan
sakit ketika hamil, bahkan ketika persalinan juga tidak merasakan sakit seperti
orang lain. Kanjeng Nabi juga lahir dalam keadaan sudah berkhitan dan keluar
dalam posisi bersujud. Ibu Halimah Sa’diyah yang menyusui Kanjeng Nabi mulanya
produksi ASInya sedikit. Namun dengan menyusui Kanjeng Nabi menjadi segar dan
lancar walaupun juga mempunyai beberapa anak kecil. Juga berimbas dengan domba
gembalaannya menjadi beranak-pinak banyak sekali. Belum lagi awan yang selalu
menaungi kemanapun pergi. Sehingga tidak merasakan teriknya panas padang pasir
yang ganas. Semuanya merasakan kebahagiaan akan kelahiran Kanjeng Nabi.
Bagi kita umatnya sudah
selayaknya dan sepatutnya memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Karena bila
melakukannya dianggap ibadah. Karena tidak ada satupun yang salah menurut
syariat. Karena diisi dengan kegiatan yang bermanfaat. Dan mengharap ridha
Allah semata.
Berkaitan dengan hal tersebut di
atas di mtsn termas juga mengadakan acara maulid nabi. Yang telah dilakukan
pada hari Sabtu, 11 Pebruari 2012. Satu hari penuh. Dimulai dari jam pertama
dengan acara pembukaan pembacaan ayat-ayat suci al-Qur’an, sambutan dari Kepala
Madrasah dan dilanjutkan dengan sholawatan Banjari kreasi anak-anak MTs Termas
sendiri. Semua berlangsung khitmah dan sangat berkesan. Anak berbusana muslim,
duduk di teras dengan menggelar tikar begitu juga teman-teman guru. Selesai
dilanjutkan dengan makan “berkat” bareng. Terasa nikmat. Anak-anak juga makan
berkat yang telah dibawa dari rumah. Hal ini mengingatkan saya ketika masih di
MI dulu.
Ada beberapa lomba yang
dipertandingkan diantaranya membaca al-Qur’an, puisi, adzan, dan kaligrafi.
Sedang lomba kebersihan kelas tengah berlangsung hingga 10 Maret 2012. Di akhir
acara juga ada pentas seni yang diisi dari anak-anak sendiri diantaranya
nyanyian lagu-lagu Islami, puisi dan drama dari kelas 9B. Tidak menyangka
anak-anak bisa membuat drama padahal hanya menyiapkan waktu selama satu pekan
saja. Diserahkan pula hadiah dari beberapa lomba. Alhamdulillah acara
berlangsung dengan lancar berkat kerjasama dari seluruh panitia dan kebersamaan
dari semua bapak ibu guru. Wallahu a’lam bi al shawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar