Rabu, 15 Februari 2012

Mauludan


Mauludan dari kata maulid yang artinya kelahiran. Biasanya lidah Jawa mudah dengan menyebut mauludan. Biasanya masyarakat menyelenggarakan mauludan baik pribadi, keluarga, lembaga pendidikan, madrasah, RT, RW, desa bahkan sampai presiden dengan pengajian resmi kenegaraan, masjid, ormas, pondok pesantren. Lalu kelahiran siapa yang diperingati? Pastilah bukan orang biasa alias orang yang luar biasa.
Memang benar acara mauludan yang diperingati adalah bukan hari kelahiran manusia biasa namun manusia pilihan yakni kelahiran Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Tepatnya pada 12 Rabiul Awal. Mengapa diperingati?Apa maksudnya? Nabi Muhammad SAW adalah sosok manusia pilihan yang tiada tandingan di dunia ini. Kepribadiannya, tingkah lakunya, tutur katanya seluruhnya sesuai dengan al-Qur’an. Sehingga Sayyidah Aisyah menggambarkan pribadi Nabi sebagai al-Qur’an berjalan. Karena cerminan al-Qur’an semuanya ada pada diri Nabi. Dengan memperingati kelahiran beliau kita umatnya bisa meneladani, memahami lalu mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Apa maulid Nabi juga dilakukan oleh para sahabat? Memang tidak. Namun bila menilik dari puasa yang dilakukan Kanjeng Nabi yakni puasa Senin sebenarnya menunjukkan penghargaan dan memuliakan hari kelahiran beliau. Dalam arti sebagai bentuk rasa syukur atas kelahiran. Memang begitulah seharusnya. Dengan bersyukur pastilah Allah akan melipatgandakan nikmatNya.
Diceritakan dalam sejarah bahwasanya yang memulai adanya peringatan resmi maulid nabi adalah ketika Salahuddin al-Ayyubi yang ketika itu menjadi penguasa di Mesir. Dan selanjutnya menjadi Panglima Perang Muslim dalam perang salib yang berlangsung hampir selama 100 tahun. Waktu itu dirasakan ghirah atau semangat umat Islam mulai menurun dalam dalam segala lini kehidupan. Apa jadinya kalau ini berlangsung terus menerus? Begitu mungkin apa yang ada dibenak Salahuddin. Lalu ditemukanlah ide untuk mengadakan Maulid Nabi secara besar-besaran. Berlangsung dari tanggal 1 Muharram hingga 12 Rabiul Awwal. Bukan waktu yang pendek memang. Kegiatan diadakan bermacam-macam. Mulai dari ketangkasan misalnya menunggan kuda, atletik, latihan perang, hingga seni. Misalnya membaca karya sastra hingga ada sasta yang menceritakan kehidupan Nabi. Yang sekarang dinamakan kitab Barzanzi yang biasa dibaca di pondok pesantren dan di desa-desa itu adalah salah satu karya dari jaman itu. Dan kitab Barzanzi itu bukan penulis satu-satunya. Jadi kelihatannya itu adalah kumpulan tulisan dari beberapa orang. Dari kegiatan Maulid Nabi ini mulai bergairah lagi kehidupan kaum muslim karena diingatkan dengan peri kehidupan Nabi yang mulia dan istimewa yang sangat pantas diteladani oleh kaum muslim di seluruh penjuru negeri. Termasuk di negeri tercinta, Indonesia.
Kegiatan resmi maulud ini juga dilestarikan oleh Kraton Jogja. Dengan acara Grebeg Maulud. Berupa arak-arakan makanan dari dalam Kraton sebagai perwujudan bentuk sedekah dari Raja. Banyak warga yang berebut dari “gunungan” makanan itu. Karena dianggap sebagai berkah. barang siapa yang mendapat makanan dari gunungan itu maka dirasakan ada keberkahan dalam hidupnya.
Warga masyarakat berbeda-beda dalam memperingati acara mauludan ini. Ada berupa pengajian, membaca sholawat barzanzi, ada juga kelompk hadrah yang melaksanakan sholawat hadrah semalam suntuk, ada juga yang melaksanakan beberapa lomba untuk prestasi. Dalam arti menunjukkan soft skill siswa agar keluar dan bisa dijadikan kepercayaan diri.
Ada beberapa Pondok pesantren yang meliburkan kegiatan madrasahnya. Di pp pandanasri dan di pp al-hikmah purwoasri. Mulai tanggal 1-12 Maulud adalah hari libur resmi. Lalu kalau di PP Pandanasri mengadakan kegiatan Maulud berupa pengajian dan pembacaan sholawat biasanya dilakukan pada Malam Jumat terakhir di bulan Maulud dengan mengundang warga sekitar.
Di ceritakan bahwa semua alam sangat menanti kehadiran Nabi. Merasa bahagia dengan manusia kekasih Allah ini. Sehingga pohon-pohon segar menghijau, batu-batu juga merasakan kebahagian, api sesembahan orang Majusi tiba-tiba padam padahal sebelumnya tidak pernah padam selama 40 tahun.
Ibu Aminah tidak pernah merasakan sakit ketika hamil, bahkan ketika persalinan juga tidak merasakan sakit seperti orang lain. Kanjeng Nabi juga lahir dalam keadaan sudah berkhitan dan keluar dalam posisi bersujud. Ibu Halimah Sa’diyah yang menyusui Kanjeng Nabi mulanya produksi ASInya sedikit. Namun dengan menyusui Kanjeng Nabi menjadi segar dan lancar walaupun juga mempunyai beberapa anak kecil. Juga berimbas dengan domba gembalaannya menjadi beranak-pinak banyak sekali. Belum lagi awan yang selalu menaungi kemanapun pergi. Sehingga tidak merasakan teriknya panas padang pasir yang ganas. Semuanya merasakan kebahagiaan akan kelahiran Kanjeng Nabi.

Bagi kita umatnya sudah selayaknya dan sepatutnya memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Karena bila melakukannya dianggap ibadah. Karena tidak ada satupun yang salah menurut syariat. Karena diisi dengan kegiatan yang bermanfaat. Dan mengharap ridha Allah semata.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas di mtsn termas juga mengadakan acara maulid nabi. Yang telah dilakukan pada hari Sabtu, 11 Pebruari 2012. Satu hari penuh. Dimulai dari jam pertama dengan acara pembukaan pembacaan ayat-ayat suci al-Qur’an, sambutan dari Kepala Madrasah dan dilanjutkan dengan sholawatan Banjari kreasi anak-anak MTs Termas sendiri. Semua berlangsung khitmah dan sangat berkesan. Anak berbusana muslim, duduk di teras dengan menggelar tikar begitu juga teman-teman guru. Selesai dilanjutkan dengan makan “berkat” bareng. Terasa nikmat. Anak-anak juga makan berkat yang telah dibawa dari rumah. Hal ini mengingatkan saya ketika masih di MI dulu.
Ada beberapa lomba yang dipertandingkan diantaranya membaca al-Qur’an, puisi, adzan, dan kaligrafi. Sedang lomba kebersihan kelas tengah berlangsung hingga 10 Maret 2012. Di akhir acara juga ada pentas seni yang diisi dari anak-anak sendiri diantaranya nyanyian lagu-lagu Islami, puisi dan drama dari kelas 9B. Tidak menyangka anak-anak bisa membuat drama padahal hanya menyiapkan waktu selama satu pekan saja. Diserahkan pula hadiah dari beberapa lomba. Alhamdulillah acara berlangsung dengan lancar berkat kerjasama dari seluruh panitia dan kebersamaan dari semua bapak ibu guru. Wallahu a’lam bi al shawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar