Bulan Muharam adalah bulan
pertama dalam penanggalan Islam. Penanggalan ini dimulai oleh Khalifah Umar bin
Khattab dengan patokan mulai hijrah Kanjeng Nabi dari Mekkah ke Madinah.
Ketentuannya menggunakan peredaran bulan. Jadi berbeda dengan sistem
penanggalan masehi yang berdasar peredaran matahari.
Pada bulan ini banyak sekali
peristiwa besar terjadi. Misalnya peristiwa di bakarnya Nabi Ibrahim oleh Raja
Namrud namun tidak terjadi apa-apa. Dikeluarkannya Nabi Adam dan Ibu Hawa dari
surga. Lalu bertemu lagi di Arafah. Nabi Yunus AS keluar dari perut ikan, Nabi
Ayub AS kembali sehat dari cobaan sakit yang parah, kemenangan Nabi Musa AS
atas Fir’aun. Dan masih banyak lagi yang lain.
Untuk menyatukan tanah Jawa Raja
Mataram Sultan Agung Anyokrokusumo membuat penanggalan Jawa sama dengan sistem
penanggalan Islam. Hanya nama bulan yang diganti dengan Suro, Sapar, Mulud,
Bakda Mulud, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rejeb, Ruwah, Poso, Sawal, Selo, dan
Besar. Sedang tahunnya meneruskan tahun saka yang sedang berjalan.
Adanya penanggalan Jawa ini
adalah upaya strategis dan karya besar pula yang perlu dicatat dalam sejarah.
Karena sangat terjadi seperti ini kalau tidak ada visi besar dalam suatu
kerajaan. Ada hal lain yang diterima yakni memudahkan penanggalan menjadi satu
sistem dalam satu wilayah kerajaan.
Dalam ajaran agama seluruh bulan
dipandang sama. Memang ada beberapa bulan yang mempunyai nilai lebih seperti
Rajab, Ramadhan, Dzulhijjah namun tidak ada diskriminasi bahwa selain bulan
tersebut membawa sial dan tidak ada keberuntungan. Misalnya di bulan Suro
masyarakat Jawa masih ada yang menghindari bila mempunyai hajat, mendirikan
rumah, membuka usaha, bepergian, keputusan strategis lainnya. Karena dianggap
bisa membawa malapetaka pada diri dan keluarga. Kemudian juga pada bulan ini
banyak yang memandikan pusaka.
Namun saya melihat akhir-akhir
ini banyak yang mulai berani merubah pakem orang Jawa tersebut. Diantaranya
berani mengadakan hajatan mantu atau khitanan pada bulan Syuro. Para developer
dalam membangun perumahan sudah tidak melihat bulan dan hari bila sudah ada
yang pesan ya dibangun. Karena dalam bisnis siapa yang lebih dahulu dan servise
yang memuaskan akan dicari pelanggan. Bahkan ada salah satu dosen saya Dr. H.
Isrofil Amar yang juga Ketua PC Nahdlatul ‘Ulama Jombang yang menikahkan salah
seorang putranya pada bulan Suro ini dan tidak ada apa-apa. Bahkan katanya
lancar dan banyak yang datang. Karena baru ada satu hajatan pada bulan
tersebut.
Adanya larangan tepatnya
pengalaman dari orang-orang tua dulu atau juga katanya ada primbon tertentu
yang menceritakan hal itu kemudian masih ada orang yang mempercayai memang hal-hal yang sah-sah
saja. Cuma tidak boleh sampai membawa-bawa akidah karena memang adanya alam
semesta ini beserta penanggalannya untuk keselamatan dan kebahagian manusia.
Tinggal manusia memanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Wallahu a’lam bi al shawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar