Selasa, 18 Oktober 2011

Tips jadi Orang Sukses


-     - Rajin bersilaturahmi. Kemanapun berupaya untuk mampir ke teman atau kenalan. Hanya niat silaturahim saja. Jangan diembel-embeli hasrat tertentu. Terkadang bila ada keinginan maka pembicaraan akan kering dan tidak mendapatkan apa-apa. Lebih baik lagi membuat janji dulu. Bisa SMS atau di telpon langsung. Bila ada waktu dan berkenan menerima maka mampir bila tidak minimal say hello. Bukankah dalam ajaran agama kita dianjurkan untuk memupuk tali silaturahim. Bila ini dikerjakan akan banyak sekali manfaatnya. Selain mendapat rizki juga umur yang panjang dan barokah.
-   - Tekad dulu. Apapun cita-cita boleh diimpikan. Dan memang harus punya. Maka sangat tepat seperti peta hidup yang dibuat Fahri dalam film AAC. Kapan harus selesai kuliah, kegiatan apa yang harus dikerjakan, kapan harus menikah. Untuk menggapai angan-angan ada aspek yang dipunyai: tekad, modal dan koneksi. Apa harus semuanya? Pada dasarnya ya. Karena ketiganya memang berhubungan erat sekali. Namun setidak-tidaknya ada salah satu dan selainnya bisa diakali. Namun dari ketiganya terlihat harus tekad yang utama. Ada orang yang ingin membuka usaha. Oleh karena tekad sudah bulat maka dimulailah usaha itu. Dengan modal menjual sepeda motor digunakan sebagai modal usaha. Untuk transportasi menggunakan sepeda angin. Untuk pemasaran menggunakan teman-teman sekolahnya, teman-teman pondoknya, tetangganya, teman-teman kuliahnya. Dijalani hal tersebut. Untuk menambah modal, ia menawarkan proposal kepada teman-temannya. Oleh karena semangat menyala-nyala ada satu dua teman yang mau mendanai usahanya. Jadilah usahanya berkembang.
-      - Begitu pula tekad kuliah. Ada seorang alumni pesantren. Kemampuan prestasinya terbilang biasa-biasanya. Baik ketika di sekolah formal maupun ketika mondok. Hanya kelihatannya berusaha masuk setiap hari. Bila tidak masuk rasanya ada yang hilang. Itu dilakoni hingga sekolah dan madrasah diniyahnya selesai sesuai jadwal waktunya. Lalu menikah. Menikahnyapun waktu itu belum bekerja. Hanya tekad saja dan husnudzhan Allah akan membuka jalan kehidupan. Jadilah menikah. Kehidupan dijalani dengan beraktivitas sesuai kemampuan yang ada. Ketika sudah mempunyai anak satu ada keinginan kuat untuk melanjutkan kuliah. Karena tidak ada uang untuk membayar SPP terpaksa meminjam kepada guru dan kiainya. Entah apa yang difikirkannya waktu itu. Kok ternyata ketika silaturahmi dan mengutarakan maksudnya diberi jalan. Subhanallah. Untuk menghemat biaya kos lalu santri ini tinggal di kantor organisasi mahasiswa. Hingga kuliah selesai dan sesudah anak keduanya lahir lalu mendapat rahmat dari Allah diangkat menjadi guru. Setelah itu nekad membuat rumah. Alhamdulillah jadi seperti teman-temannya. Dan ketika anak sudah lahir ketiga mempunyai mobil. Dengan pertimbangan untuk memudahkan silaturahmi ke orang tua dan mertua. Kan, tidak mungkin.  Hal ini terjadi bila tidak ada tekad untuk merubah diri. Jadi yang ada perubahanlah yang abadi. Siapa yang tidak mau berubah akan ditelan zaman.
Wallahu a’lam bi al shawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar