Nikmat
yang diterima sangat banyak. Oleh karena
banyak hingga manusia tidak bisa menghitungnya. Inna ni’matallahi la tuhshuha. Diantara
karunia terbesar yang diterima adalah nikmat iman dan islam. Oleh karena itu
sudah seharusnya kita mensyukuri dengan berusaha melaksanakan apa yang menjadi
ajaran agama dan juga menjauhi yang dilarang. Tentu saja dengan mendayagunakan
nikmat dengan tepat. Agar bermanfaat dalam kehidupan selanjutnya.
Menjadi
fitrah manusia bila waktunya menikah maka kewajiban orang tua untuk menikahkan
anak perempuannya. Caranya memilihkan pasangan yang sekufu. Bisa memilih
sendiri atau dicarikan orang tua. Tentu saja kedua cara hasil akhirnya
diharapkan mendapat doa restu orang tua. Agar mendapat berkah dalam kehidupan
berumah tangga.
Setelah
proses menikah mempunyai momongan adalah keinginan. Ingin agar ada yang
meneruskan cita-cita perjuangan orang tua. Anak diharapkan menjadi anak
sholeh-sholehah yang mendoakan kedua orang tua. Untuk mendapatkan momongan ini
ada yang mudah dalam arti cepat dikabulkan oleh Allah. Namun ada juga yang
tidak bisa langsung. Ada yang menanti 2 tahun, 5 tahun bahkan ada teman yang
menunggu selama 11 tahun. Dalam proses menunggu itu segala daya upaya dilakukan
untuk secepatnya menerima momongan. Baik doa, berziarah, konsultasi medis
dengan dokter atau tabib, pijat, minum obat, memperbaiki gizi, dan sebagainya. Hanya
saja mendapatkan keturunan adalah karunia maka harus diikhtiari.
Setelah
anak lahir ke dunia ada ritual yang dianjurkan untuk dilaksanakan yakni aqiqah.
Yakni menyembelih 2 ekor kambing bagi anak laki-laki dan 1 ekor kambing untuk
anak perempuan. Daging bisa diberikan mentah kepada tetangga dan saudara. Namun
lebih dianjurkan dalam keadaan masak. Syarat kambingnya sama dengan kambing
untuk kurban. Hanya saja ada kiai yang
menggaris bawahi agar yang punya hajat untuk makan dari daging aqiqah tersebut.
Bila ingin disarankan untuk membeli di luar.
Lha,
kapan sebaiknya akiqah dilaksanakan? Bisa pada hari ketujuh ketika orang Jawa
biasa memberi nama si jabang bayi. Atau juga hari ke empat puluh. Bila belum
bisa sampai baligh orang tua masih ada kesempatan untuk mengakiqahkan
putra-putrinya. Namun bila sampai batas tersebut belum bisa karena satu dan
lain hal maka yang bersangkutan bisa melakukan aqiqah hingga kontrak hidupnya
selesai atau sampai meninggal. Lha, bila sampai batas itu belum melakukan
aqiqah bisa ahli warisnya melakukan aqiqah untuk orang tuanya. Bila anak
perempuan sampai dia menikah. Bila belum menjadi tanggungan dia sendiri atau
suaminya.
Ada
cerita ada seorang anak mempunyai anak tiga. Dua laki-laki dan satu perempuan. Suatu
saat diberitahu orang tuanya bahwa ia belum diaqiqahi waktu sebelum baligh. Maka
ia langsung menghitung berapa yang harus disembelih kambing untuk aqiqah. Lalu ditemukanlah
jumlah sebagai berikut si anak laki-laki dipotong 2 ekor, isterinya 1, dua anak
laki-lakinya berarti 4. Anak perempuannya 1. Karena orang tuanya dalam keadaan
pas-pasan dianggap belum aqiqah maka ditambah 3 ekor. Besoknya ia ke pasar
langsung membeli kambing 11 dibuatlah resepsi aqiqah untuk seluruh keluarga. Bisa
juga 7 ekor kambing dilipat menjadi 1 sapi. Karena 1 sapi sepadan dengan 7 ekor
kambing.
Untuk
masak daging bisa dimasak sendiri atau bisa pesan. Sekarang banyak catering
yang menyediakan daging aqiqah cepat saji. Jadi bila pesan tinggal memasak nasi
saja. Tidak ribet. Lha, dalam memasak daging agar bisa empuk ada cara
tersendiri. Yakni diantaranya 1 ekor kambing ketika dimasak bica dicampuri
dengan 1 buah nanas yang diparut lalu dimasukkan ketika memasak daging selama
30-60 menit. Atau bisa juga dengan menggunakan pentil pepaya. Sangat tidak dianjurkan
untuk melembekkan daging dicampur dengan bahan kimia semisal pil bodrex. Memang
bisa membuat daging empuk hanya saja akan mengakibatkan banyak orang yang diare
karena tidak cocok dengan hal tersebut. Dan dikhawatirkan menjadi fitnah.
Lalu
ketika menyembelih perlu dipilih orang tertentu. Semisal pak kiai atau orang
yang terbiasa menyembelih. Bahkan sekarang banyak yang satu paket menyembelih
dan memotong hingga siap dimasak dengan ongkos sekitar 50-100 ribu rupiah. Karena
menyembelih hewan ternak bila tidak tahu ilmunya bisa menyebabkan bau daging
tidak sedap. Takutnya rumor yang beredar di masyarakat adalah berarti hati yang
menyembelih juga kotor. Nah...
Jenis
masakan daging juga terserah selera. Bisa di sate, krengsengan, gule, dan
sebagainya. Yang jelas di masak sesuai adat atau selera yang punya hajat. Wallahu
a’lam bi al shawab.
Zzxv\\\\\\r
Tidak ada komentar:
Posting Komentar