Sabtu, 29 Oktober 2011

Aqiqah...


Nikmat  yang diterima sangat banyak. Oleh karena banyak hingga manusia tidak bisa menghitungnya. Inna ni’matallahi la tuhshuha. Diantara karunia terbesar yang diterima adalah nikmat iman dan islam. Oleh karena itu sudah seharusnya kita mensyukuri dengan berusaha melaksanakan apa yang menjadi ajaran agama dan juga menjauhi yang dilarang. Tentu saja dengan mendayagunakan nikmat dengan tepat. Agar bermanfaat dalam kehidupan selanjutnya.
Menjadi fitrah manusia bila waktunya menikah maka kewajiban orang tua untuk menikahkan anak perempuannya. Caranya memilihkan pasangan yang sekufu. Bisa memilih sendiri atau dicarikan orang tua. Tentu saja kedua cara hasil akhirnya diharapkan mendapat doa restu orang tua. Agar mendapat berkah dalam kehidupan berumah tangga.
Setelah proses menikah mempunyai momongan adalah keinginan. Ingin agar ada yang meneruskan cita-cita perjuangan orang tua. Anak diharapkan menjadi anak sholeh-sholehah yang mendoakan kedua orang tua. Untuk mendapatkan momongan ini ada yang mudah dalam arti cepat dikabulkan oleh Allah. Namun ada juga yang tidak bisa langsung. Ada yang menanti 2 tahun, 5 tahun bahkan ada teman yang menunggu selama 11 tahun. Dalam proses menunggu itu segala daya upaya dilakukan untuk secepatnya menerima momongan. Baik doa, berziarah, konsultasi medis dengan dokter atau tabib, pijat, minum obat, memperbaiki gizi, dan sebagainya. Hanya saja mendapatkan keturunan adalah karunia maka harus diikhtiari.
Setelah anak lahir ke dunia ada ritual yang dianjurkan untuk dilaksanakan yakni aqiqah. Yakni menyembelih 2 ekor kambing bagi anak laki-laki dan 1 ekor kambing untuk anak perempuan. Daging bisa diberikan mentah kepada tetangga dan saudara. Namun lebih dianjurkan dalam keadaan masak. Syarat kambingnya sama dengan kambing untuk kurban. Hanya saja ada kiai  yang menggaris bawahi agar yang punya hajat untuk makan dari daging aqiqah tersebut. Bila ingin disarankan untuk membeli di luar.
Lha, kapan sebaiknya akiqah dilaksanakan? Bisa pada hari ketujuh ketika orang Jawa biasa memberi nama si jabang bayi. Atau juga hari ke empat puluh. Bila belum bisa sampai baligh orang tua masih ada kesempatan untuk mengakiqahkan putra-putrinya. Namun bila sampai batas tersebut belum bisa karena satu dan lain hal maka yang bersangkutan bisa melakukan aqiqah hingga kontrak hidupnya selesai atau sampai meninggal. Lha, bila sampai batas itu belum melakukan aqiqah bisa ahli warisnya melakukan aqiqah untuk orang tuanya. Bila anak perempuan sampai dia menikah. Bila belum menjadi tanggungan dia sendiri atau suaminya.
Ada cerita ada seorang anak mempunyai anak tiga. Dua laki-laki dan satu perempuan. Suatu saat diberitahu orang tuanya bahwa ia belum diaqiqahi waktu sebelum baligh. Maka ia langsung menghitung berapa yang harus disembelih kambing untuk aqiqah. Lalu ditemukanlah jumlah sebagai berikut si anak laki-laki dipotong 2 ekor, isterinya 1, dua anak laki-lakinya berarti 4. Anak perempuannya 1. Karena orang tuanya dalam keadaan pas-pasan dianggap belum aqiqah maka ditambah 3 ekor. Besoknya ia ke pasar langsung membeli kambing 11 dibuatlah resepsi aqiqah untuk seluruh keluarga. Bisa juga 7 ekor kambing dilipat menjadi 1 sapi. Karena 1 sapi sepadan dengan 7 ekor kambing.
Untuk masak daging bisa dimasak sendiri atau bisa pesan. Sekarang banyak catering yang menyediakan daging aqiqah cepat saji. Jadi bila pesan tinggal memasak nasi saja. Tidak ribet. Lha, dalam memasak daging agar bisa empuk ada cara tersendiri. Yakni diantaranya 1 ekor kambing ketika dimasak bica dicampuri dengan 1 buah nanas yang diparut lalu dimasukkan ketika memasak daging selama 30-60 menit. Atau bisa juga dengan menggunakan pentil pepaya. Sangat tidak dianjurkan untuk melembekkan daging dicampur dengan bahan kimia semisal pil bodrex. Memang bisa membuat daging empuk hanya saja akan mengakibatkan banyak orang yang diare karena tidak cocok dengan hal tersebut. Dan dikhawatirkan menjadi fitnah.
Lalu ketika menyembelih perlu dipilih orang tertentu. Semisal pak kiai atau orang yang terbiasa menyembelih. Bahkan sekarang banyak yang satu paket menyembelih dan memotong hingga siap dimasak dengan ongkos sekitar 50-100 ribu rupiah. Karena menyembelih hewan ternak bila tidak tahu ilmunya bisa menyebabkan bau daging tidak sedap. Takutnya rumor yang beredar di masyarakat adalah berarti hati yang menyembelih juga kotor. Nah...
Jenis masakan daging juga terserah selera. Bisa di sate, krengsengan, gule, dan sebagainya. Yang jelas di masak sesuai adat atau selera yang punya hajat. Wallahu a’lam bi al shawab.

































Zzxv\\\\\\r
















































































































































































































































































Tidak ada komentar:

Posting Komentar