Selasa, 24 Mei 2011

Ciri-ciri Orang Sukses

Dalam al-Qur’an disebutkan pembagian manusia secara garis besar. Dalam surat al-Baqarah pembagian itu menjadi tiga yakni muttaqin, kafirin dan diantara keduanya yakni munafikin.
Disini akan fokus pada pembicaraan muttaqin yakni orang-orang yang sukses. Sukses dalam pengertian memang relatif. Ada yang mengatakan sukses bila sudah sejahtera finansialnya, mobilnya mewah dan lebih dari satu, lalu perusahaannya ada dimana-mana, isterinya cantik, tingkat pendidikannya tinggi, menjadi orang terkenal, dan sebagainya. Namun sukses disini menggunakan pengertian seperti doa sapu jagat, yakni sukses bahagia dunia dan akhirat serta terhindar dari api neraka.
Beriman kepada yang ghaib. Ghaib artinya tidak kelihatan. Dibalik yang tampak. Memang untuk mempercayainya membutuhkan tingkat intelektualitas yang tinggi. Kalau ada orang hanya mempercayai hal-hal yang empiris saja maka sebenarnya dipertanyakan daya intelektualnya. Orang cerdas pasti mengakui dan mempercayai segala sesuatu di luar dirinya. Maka orang yang percaya pada yang ghaib berarti daya intelektualnya tinggi. Ghaib contohnya adanya alam kubur, siksa kubur, surga, neraka, takdir. Terlebih lagi percaya pada Allah, malaikatnya.
Kalau sudah beriman, hatinya yakin maka akan bisa memberi optimisme dalam kehidupan. Optimis untuk berbuat terbaik. Dan tentu saja mempunyai cita-cita yang luhur. Bila ini sudah terpateri dalam hati maka akan menuntun arah kehidupan menjadi lebih baik.
Menegakkan sholat. Sholat adalah tiang agama. Seorang yang melaksanakan sholat lima kali sehari berarti menegakkan sholatnya. Sebaliknya bila tidak sholat secara langsung berarti merobohkan sendi-sendi agamanya. Karena pentingnya sholat sehingga nabi dipanggil sendiri untuk menerima perintah sholat ini dalam peristiwa isra’ mi’raj.
Sholat adalah wahana untuk mendekatkan diri kepada Allah. Jenis sholat tidak terbatas pada sholat maktubah saja. Masih ada sholat lain yakni sholat sunah. Dan banyak sekali macamnya. Sholat ini jenis sholat bonus. Karena bila melakukannya berarti mendapatkan pahala tambahan. Sebagai wasilah kesuksesan ada beberapa sholat yang bisa dilakukan. Walau sebenarnya semua sholat yang ada tuntunannya sangat baik dikerjakan. Ada namanya sholat tahajud dan sholat hajat bila kita berkeinginan dalam menggapai cita-cita. Ada sholat taubah sebagai upaya memohon diberi ampunan dosa yang telah kita perbuat. Lalu ada sholat dhuha dikerjakan pada pagi hari dimohonkan agar diberi kelancaran rizki. Dan masih ada sholat yang lain.
Ternyata juga sholat tidak perlu dipandang sebagai kewajiban semata. Sebenarnya sholat adalah kebutuhan. Kebutuhan bentuk tergantungnya makhluk terhadap khaliknya. Begitu rendah dan hina kita dihadapanNya. Maka sudah sewajarnya dan seharusnya kita senantiasa menyembah dan sowan kepadaNya. Ada penelitian yang menghasilkan teori bahwa dengan melaksanakan sholat tahajud bisa menyembuhkan segala macam penyakit. Sebagaimana dihasilkan oleh Prof. Moh. Sholeh, dosen IAIN Sunan ampel Surabaya. Ada juga senam sholat sebagaimana yang dilakukan SBY dan pejabat lainnya. Intinya gerakan sholat sangat berguna untuk kesehatan tubuh manusia.
Memberikan sebagian harta kepada yang berhak. Perlu disadari bahwa ada hak orang lain dalam harta yang kita miliki. Bila tidak ditasyarufkan maka berarti kita memakan harta orang miskin, fakir dan mustahiq lainnya. Ada beberapa macam bentuknya bisa berupa zakat, sadaqah, infak, hadiah dan wakaf. Untuk bisa melakukan itu semua maka jalan satu-satunya adalah dengan kita kaya. Kaya secara materi. Dengan seperti itu ada sirkulasi perputaran kekayaan. Sehingga terjadi keseimbangan.
Konsep seperti ini tidak hanya dimiliki oleh kaum muslim saja. Ternyata para pengusaha non muslimpun juga mempraktekkannya. Ada kesadaran bahwa ada hak orang lain dalam hartanya. Bahkan pesan Sayyidina Ali pancinglah rizki dengan bersadaqah.
Banyak orang non muslim bahkan orang atheispun mempercayainya. Para pengusaha kelas dunia pun melakukannya. Biasanya lewat bantuan sosial. Bila sudah percaya pada yang ghaib menegakkan sholat dan memberikan sebagian harta maka insyaAllah kesuksesan akan ada didepan mata. Bukankah Allah Maha Pengatur. Bila kita melaksanakan apa yang diperintahkan maka Allah akan memberikan pertolongan. Apapun yang kita minta. Wallahu a’lam bi al shawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar