Pada hari Selasa, 15 Juni 2010 malam saya kedatangan tamu yang tanpa diduga sebelumnya. Ia diantar sahabat-sahabat Pengurus Cabang PMII Nganjuk. Namanya Ilham, mahasiswa Fakultas Tarbiyah di salah satu perguruan tinggi di Lumajang semester 8. Dalam struktur pengurus PMII ia baru saja menyelesaikan tugas sebagai salah satu pengurus komisariat di Lumajang. Sebagai tuan rumah, saya mendengarkan saja apa yang ia ceritakan. Kisahnya menarik dan menumbuhkan motivasi intrinsik bagi aktivis mahasiswa.
Silaturahmi ini sebenarnya bagian kedua. Silaturahmi sebelumnya dilakukan pada tahun lalu. Mulai dari Kantor PB PMII di Jakarta. Bertemu dengan para pengurus teras di sana juga silaturahmi dengan para senior PMII. Hampir semua mantan Ketua Umum PB berhasil ditemui. Mulai dari Ahmad Bagdja, Muhyiddin Arubusman, Suryadarma Ali, Ali Masykur Musa, Muhaimin Iskandar, Saiful Bahri Ansori, Nusron Wahid, A Malik Haramain, Harry Haryanto Azumi, dan Rodhi Kailani Ketum PB PMII sekarang. Juga beberapa senior yang lain. Selanjutnya ia bersilaturahmi dengan sahabat PMII di wilayah Jabodetabek. Tentunya banyak hal-hal baru yang ia dapatkan berkaitan dengan dinamika pergerakan mutakhir sekarang ini. Juga bercerita ketika mampir di lembaga pendidikan alternatif qoryah tayyibah. Sebuah lembaga pendidikan besutan alumni PMII di Wonosobo yang pendidikannya tanpa gedung permanen namun fasilitas pembelajarannya dipenuhi dengan lengkap. Misalnya sarana internet 24 jam, media pembelajaran yang alami dll. Ada hal yang menarik dari sini bahwa peserta didik tidak memakai seragam sebagaimana mestinya anak sekolah,hanya ditentukan kapan bertemu dengan guru, gurunya pun berasal dari mahasiswa magang dari beberapa perguruan tinggi yang mempunyai komitmen untuk memajukan pendidikan anak bangsa, lalu membayar tiap hari dalam kisaran dalam jangkauan kisaran berapa ribuan untuk diganti dengan segelas susu dan madu. Memang tempatnya di daerah pelosok dengan perekonomian masyarakat setempat yang tergolong menengah ke bawah. Tempat pembelajaran bisa di luar atau diteras rumah. Yang membanggakan siswanya lumayan mempunyai prestasi. Yang saya ketahui ada menjuarai lomba tingkat internasional yang berkaitan dengan tulis menulis. dan waktu sahabat Ilham kesana, kepala sekolahnya tidak ada di tempat karena sedang pergi ke luar pulau untuk menghadiri seminar.
Silaturahmi kedua ini di mulai dari kantor PKC PMII Jatim. Sebelum ke Nganjuk ia bercerita ke Madiun dengan naik bis. Di Madiun bertemu dengan sahabat-sahabat di sana dan sharing perkembangan. Di lanjutkan di Nganjuk. Kebetulan ketika di Nganjuk, mampir ke rumah. Salah satu agendanya adalah bersilaturahmi dengan para penggagas PMII di daerah-daerah. Dan tentu saja sharing dinamika perkembangan dunia pergerakan di daerah-daerah.
Tentu saja hal ini perlu di apresiasi. Silaturahmi termasuk akhlak yang baik. Sudah dicontohkan oleh Nabi kita dan diteruskan para sahabat dan orang-orang yang berjuang di jalan Allah hingga sekarang ini. Dengan silaturahmi banyak di ambil manfaat. Diantaranya klarifikasi (tabayyun) suatu hal, mempererat persaudaraan, meminimalkan perselisihan, dan bisa juga mendatangkan rizki. Mengenai hal yang terakhir sudah di jelaskan Nabi dalam haditsnya. Selanjutnya bagaimana kita menindaklanjutinya?
Wallahu a’lam bi al shawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar