Sekarang ini ada bermacam-macam profesi pekerjaan. Dulu hanya berkisar tentang pertanian, peternakan. Namun sekarang sudah beraneka ragam. Dan yang sedang naik daun adalah sektor industri jasa. Pelayanan jasa bisa berbentuk cleaning servise, jasa pengamanan, jasa parkir, laundry, salon, ticketing pesawat, kereta bis dan travel dll.
Seiring dengan perkembangan wacana gender di masyarakaat berpengaruh dengan relasi keluarga. Bisa terjadi ayah bekerja begitu juga ibu. Sehingga keluarga karir sudah menjadi hal lumrah bagi keluarga muda sekarang ini. Dan bahkan menjadi tren. Jeda waktu untuk istirahat berkumpul dengan keluarga besar menjadi masalah tersendiri lalu disiasatilah dengan reuni keluarga. Biasanya dilaksanakan pada bulan tertentu bisa di bulan syawal, Rajab atau menyesuaikan dengan liburan sekolah anak. Tergantung kesepakatan semua pihak.
Silaturahmi di rasa penting untuk memupuk kebersamaan dan rasa persaudaraan. Terkadang antar keluarga sendiri tidak saling kenal memang oleh orang tuanya tidak di kenalkan. Maka wahana silaturahmi sangat penting artinya. Biasanya anggota keluarga berusaha datang karena hanya lewat silaturahmi ini usaha untuk menyambung kekeluargaan di sela-sela kesibukan kerja dan keluarga.
Begitu juga keluarga kami baik dari jalur ibu dan bapak ada silaturahim tiap tahun. Acara diisi dengan bacaan ayat suci al-qur’an, sholawat, tahlil dan mauidhoh hasanah dari salah satu diantara kami yang dituakan. Menarik dengan apa yang disampaikan untuk menasehati kami yakni: agar para dzurriyah (anak turun dari bani kami untuk senantiasa dekat dengan ulama. Karena bila tidak dekat dengan ulama akan hilang barokahnya kerja, di beri pemimpin yang dholim dan keluar dari dunia dengan tanpa iman.
Barokah kerja dipaparkan dengan contoh walau gaji, atau upah yang di dapatkan banyak bahkan melebihi namun tidak terasa masih terasa kurang. Bisa jadi dalam keseharian kurang bisa mengamalkan ibadah secara rutin atau kurang menghiraukan petunjuk-petunjuk kehidupan dari ulama.
Pemimpin yang dholim, bila kehidupan jauh dari hidayah Allah atau jauh dari nilai-nilai ajaran agama maka dalam memilih pemimpin bukan di dasarkan atas kapabilitas dan akseptabilitas. Namun terkadang yang dikedepankan atas banyaknya uang yang dibagi. Sehingga dalam memilih pemimpin salah pilih dan memilih pemimpin yang tidak pro rakyat kecil.
Lalu bekal apa yang bisa kita andalkan untuk persiapan kehidupan di akhirat kelak? Apakah sholat fardhu yang kita laksanakan senantiasa di kerjakan dengan berjamaah dan di masjid? Karena dalam tuntunan diterangkan bahwa Nabi panutan kita Kanjeng Nabi Muhammad SAW senantiasa sholat fardhu di masjid. Tidak satupun di rumah. Hal inilah yang menjadi patokan saudara kita di Muhammadiyah senantiasa menyegerakan sholat fardhu dan dilakukan di masjid dengan berjamaah. Urusan bisnis, perdagangan dan kerja ditinggalkan dahulu. Lalu ataukah kita istikomah dalam membaca atau tadarus al-quran? Setiap hari misalnya setengah juz sehari. Membaca al-Qur’an satu huruf dinilai sebagai ibadah. Apalagi banyak, istikomah dikerjakan, tahu makna dan tafsirnya lalu bisa kita amalkan dalam kehidupan. Maka kalau ini bisa terjadi maka benar al-Qur’an akan menjadi hudan atau petunjuk kehidupan kita di dunia. Semuanya dilandasi dengan ajaran al-Qur’an. Agar bisa membaca, memahami arti dan tafsirnya tentu saja kita harus berguru tidak cukup dengan membaca terjemahnya. Dalam arti harus mengaji kepada ahlinya. Sangatlah membanggakan apabila sewaktu kita muda atau masih ada waktu kita mengaji tafsir al-Qur’an. Sehingga kita mendapat petunjuk isi al-Qur’an dengan tidak cukup dengan membaca dhohirnya saja.
Atau juga sudahkah kita sholat tahajud setiap hari? Dengan sholat tahajud adalah tanda orang yang baik. Para kiai-kiai kita senantiasa menghabiskan waktu sepertiga yang akhir dengan bertaqorub kepada Allah. Dan yang bisa melaksanakan hanya orang-orang pilihan. Maka kalau kita ingin termasuk hal tersebut maka mari kita mempraktekkannya.
Diterangkan juga ada jenazah yang tidak rusak bahkan kain kafannya saja masih utuh. Diantara penyebabnya adalah seorang ibu meninggal sewaktu melahirkan anak. Memang kondisi seperti ini mengkhawatirkan. Ibu melakukan persalinan gambling dengan nyawa. Bila tidak ibu maka anaknya yang melayang nyawanya. Tentu saja sekarang seorang ibu harus mempersiapkan dan menjaga kesehatannya sewaktu hamil. Sudah banyak ahli kesehatan yang bisa dijadikan tempat konsultasi dan gratis bila dipuskesmas. Hanya saja bila Allah berkehendak lain maka nyawa ibu sebagai taruhan. Juga anak yang berbakti kepada orang tua. Dan isteri yang berbakti kepada suami. Wallahu a’lam bi al shawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar