Minggu, 07 Februari 2010

PERCAYA DIRI

Pede atau percaya diri terkadang menjadi permasalahan tersendiri bagi seseorang. Bertemu orang yang dianggap punya kedudukan baik pangkat maupun ilmunya kita kurang percaya diri. Dan berupaya menghindarinya. Rasa tidak percaya diri ini kadang dipicu karena merasa rendah, merasa kecil, tidak sepadan dengan orang lain. Bahkan dengan terpaksa meminta orang lain untuk menemuinya. Begitu juga ketika diskusi di kelas, atau ketika seminar, workshop, pelatihan terkadang karena kurang percaya diri kita diam saja padahal kita punya kemampuan ilmu untuk urun bicara membantu memberi solusi.
Rasa kurang percaya diri ini bisa jadi karena bentukan lingkungan sedari kecil. Karena sekeliling tidak memberi kesempatan untuk pengembangan diri. Atau juga contoh keluarga untuk terbiasa diam. Karena dianggap diam itu emas. Tapi dalam masalah ini diam tidak pada tempatnya. Jadi diam disini berarti membiarkan diri seperti katak dalam tempurung. Merasa diri bisa tapi tidak bisa muncul dalam kandang yang lain. Kandang yang lebih besar.
Untuk mengatasi rasa inferior ini, ada tips dari prof. Dr. H. Imam suprayogo. Karena beliau sendiri juga pernah mengalaminya hingga menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Pertama, merasa diri orang terhormat. Dari potensi yang dimiliki kita harus bersyukur. Bila kita teliti, ada beberapa kelebihan yang bisa membuat kita bangga. Dan dari itu kita merasa lebih dari orang lain dan merasa lebih terhormat. Misalnya kemampuan cara berfikir, tingkat pendidikan, luasnya pergaulan dan lain-lain. Kedua, meningkatkan prestasi. Kemampuan dan kecerdasan seseorang pastilah tidak sama. Tidak samanya hampir sama dengan guratan pada telapak tangan kita. Setiap orang tidak sama. Ada seseorang yang mempunyai kemampuan seni atau olahraga. Tetapi ada orang yang lebih mampu dibidang matematika, ilmu alam, sastra dan merawat tanaman langka. Ya, kita hormati dan memang itu sunnatullah. Seperti hadith Nabi kita, kullu mauludin yu ladu alalfithrah. Fitrah disini bermakna potensi. Bila kita merasa punya potensi di bidang akademik, maka kita pacu kemampuan tersebut setinggi-tingginya. Sehingga ada hal yang menjadi kebanggaan kita, ciri khas kita. Dan dari itu orang akan memaklumi bahwa kita ahlidi bidang tersebut. Ketiga, adalah meningkatkan silaturahmi.
Makna silaturahim adalah meneruskan bertemu muka dan secara fisik. Menjalin jaringan pertemanan dengan semua orang. Baik orang yang sudah lama kita kenal bisa tokoh, teman sekolah, kuliah, bermain, guru, dosen, atau bahkan teman seperjalanan. Atau tetap menjalin hubungan dengan via sms, telepon, facebook, twitter dan lainnya. Bahkan makna silaturahim ini bisa diperluas dengan para teman orang tua kita. Maka ini hal yang baik. Sebagaimana sudah dicontohkan oleh Gus Dur. Yang masih merawat silaturahim beliau dengan semua pihak sehingga beliau banyak mempunyai teman. Dari silaturahim ini akan membantu peningkatan rasa percaya diri kita sehingga bisa memberi manfaat untuk kehidupan kita selanjutnya. Amin.
Wallahu a’lam bi al shawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar