Sabtu, 13 Agustus 2011

Tips Mempermudah Hafalan al-Qur’an


Prof. Dr. KH. Said Aqiel Siraj member tips agar mempermudah dalam menghafal al-Qur’an.
1. Menjaga wudhu. Sebelum menjalani ibadah kita dianjurkan untuk wudhu dulu. Bahkan untuk sholat harus wudhu terlebih dahulu karena menjadi syarat sah sholat. Dengan wudhu akan membersihkan diri dari najis kecil dan kotoran-kotoran dari anggota badan yang terlihat. Selain itu dengan menjaga wudhu berarti senantiasa dalam keadaan suci. Keadaan suci sangat disukai oleh Allah. Karena Allah Maha Suci dan mencintai kesucian. Kemudian tentu saja ilmu yang masuk akan mudah tersimpan dalam memori. Ilmu adalah nur. Dan nur akan mudah masuk ke dalam orang dalam keadaan yang suci.
2. Istiqomah menjalani sholat tahajud. Sholat ini jarang ditinggalkan oleh Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Karenanya para sahabat dan salafus sholih senantiasa juga melakukannya. Di kala orang asyik tidur maka ada hamba yang sholat. Sehingga sangat jarang juga yang melakukannya. Diibaratkan sinyal HP, bilama user jarang memakai maka sinyal akan sangat kenceng. Berarti bila kita sholat tahajud dikala semua orang terlelap berarti sangat mudah berkomunikasi dengan Rabb tanpa hambatan seperti jalan tol. Langsung terhubung. Sehingga semua permintaan hamba, segala hajat akan dikabulkan. Hanya saja bila hamba meminta.
3. Menjaga bergaul dengan selain muhrim. Berkaitan dengan hal ini saya teringat ketika nyantri di pondok dulu. Asrama putra dan putrid di pisah. Asrama putra ada komplek tersendiri. Sedangkan asrama putrid menyatu dengan ndalem Kiai. Sangat jarang santri putra dan putrid bertemu. Apalagi bercakap-cakap. Yang bisa melakukan seperti itu hanya mungkin keluarga Ndalem atau para khadim Kiai. Itupun terjadi karena untuk menjalankan tugas saja. Misalnya harus berkoordinasi berapa banyak nasi yang harus di kirim ke sawah. Karena yang mengerjakan sawah Kiai biasanya para santri yang “nderek”. Begitu juga yang memasak di dapur. Oleh karena sangat jarangnya bertemu dengan santri putrid biasanya santri putra akan berteriak-teriak bila ada rombongan santri putrid yang lewat. Karena ada keperluan sehingga harus lewat di asrama putra. Ternyata hal ini sangat bermanfaat. Terutama dalam hal hafalan dan barokahnya ilmu. Sehingga banyak teman-teman santri yang hafal mulai dari imrithi sampai alfiyah ibnu malik. Hafalan yang terakhir ini menjadi bukti kesungguhan dari seorang santri. Memandang selain muhrim pun terbatas apalagi bercakap-cakap.
Saya kira tips di atas tidak hanya bisa digunakan para calon hafidz-hafidzah saja. Tetapi semua santri, peserta didik di lembaga pendidikan formal dan mahasiswa perlu juga melakukan tips-tips di atas untuk kesuksesan belajarnya. Selamat mencoba. Wallahu a’lam bi al shawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar