Pisang adalah salah satu desa di kecamatan patianrowo. Yang terdiri dari dua dusun. Satunya pisang ini dan satunya letaknya terpisah oleh sawah yang berjarak sekitar 2 kilo yakni senggung. Letak desa pisang berada sekitar 3 kilo meter sebelah utara kertosono, sebuah ibukota kecamatan dan bekas kawedanan. Kertosono di kenal orang karena ada stasiun kereta api yang langsung ke jurusan Jakarta. Jumlah kepala keluarganya sekitar 700. lumayan banyak. Dan dengan profesi beragam. Ada beberapa yang jadi tentara, guru, pegawai, pedagang, tukang. Tapi kebanyakan masih berprofesi sebagai petani.
Ayam berkokok dengan merdunya. Pertanda pagi akan menjelang. Adzan dikumandangkan dari sebuah masjid. Setelah sahur dan melaksanakan sholat lail di rumah para tetangga bergegas ke masjid. Dengan di temani anak dan isteri mereka berduyun-duyun keluar rumah. Ternyata tetangga dekat masjid sama juga, keluar menuju sholat. Sehingga di jalan ramai orang menuju tempat yang sama. Sambil bersalaman dan bercengkrama mereka berjalan beriringan. Setiba di masjid langsung mengambil tempat yang telah disediakan. Shaf depan yang masih kosong ditempati. Sehingga kelihatan penuh di depan. Tidak berserakan. Terlihat di sini egaliter dalam Islam. Yang berhak berada di depan tidak hanya jamaah yang punya kedudukan dan status social tertentu. Bahkan takmir masjid sekalipun. Atau penyandang dana terbesar masjid. Semua mempunyai hak sama. Karena ini adalah rumah Allah. Siapa yang datang terlebih dahulu maka berhak berada di depan. Dan tidak ada seorang pun yang boleh mengklaim bahwa dirinya mempunyai tempat tertentu di masjid.
Sholat tahiyul masjid dan sholat sunah qabliyah subuh dijalankan. Senang rasanya hati, bersama-sama di rumah Allah. Rumah kedamaian. Sambil menunggu iqomah dikumandangkan jamaah membaca doanya Nabi Yunus ketika di perut ikan, robbi dholamtu nafsi faghfirli dzambi fainnahu layaghfirudz dzunuba illa anta. Imam sholat menuju mihrab, dijalankanlah sholat subuh sebelum didahului dengan iqamah. Terasa ada kebersamaan. Ketika imam takbir, semua takbir. Begitu juga semua gerakan sholat. Semua mengikutinya apa pun yang dilakukan imam. Satu komandu yang dipatuhi. Alangkah indahnya hal tersebut bila diikuti dalam kehidupan keseharian. Akan terasa nyaman karena banyak masalah yang muncul. Semua bias diselesaikan dengan baik oleh pemimpin masyarakat. Dan masyarakatpun akan mematuhinya. Bila imam salah dalam gerakan sholat, jamaah cukup mengingatkan dengan membaca subhanallah. Jadi bila dilihat dalam sholat sangat demokratis. Walau ibadah mahdah, dalam sholatpun masih ditegur atau diingatkan. Maka tidak pantas, bila ada pemimpin yang alergi untuk di beri saran. Memberi usul dan saran di anggap sebagai oposisi. Tentu saja harus dalam koridor yang dipahami bersama.
Dzikir dilantunkan bersama-sama dengan seluruh jamaah. Bacaan tasbih, tahmid, takbir dan tahlil tidak lupa sholawat di baca bersama. Sebagai perwujudan rasa syukur karena hidup ini dikaruniai nikmah yang banyak. Hingga manusia tidak bias untuk menghitungnya. Lalu diakhiri dengan doa dan salaman bersama dengan seluruh jamaah. Terkadang juga ada kultum, sebagai tambahan menambah ilmu agama dan memberi motivasi dalam mengawali hidup pada hari itu.
Silaturahim menjadi salah satu manfaat dari sholat subuh berjamaah di masjid. Antar tetangga saling mengenal. Saling menanyakan keadaaan masing-masing. Dari sini akan peminiman persoalan. Karena ada komunikasi yang terbuka. Sehingga persoalan kecil apapun akan cepat teratasi. Inilah akan terasa bahwa kehidupan di desa dengan banyak penduduknya yang beriman akan terasa sejuk, nyaman. Membuat hidup semakin bermakna.
Bekerja menjadi aktivitas selanjutnya. Bagi petani akan secepatnya mengambil peralatan pertanian untuk di bawa ke sawah. Anak-anak mempersiapkan diri pergi ke madrasah dan sekolah. Begitu juga yang mahasiswa bersiap-siap ke kampus. Para ibu membersihkan rumah dan ada juga yang bersiap-siap juga beraktivitas ke kantor dan lainnya. Semuanya hendak mengawali pagi hari dengan semangat. Dengan harapan mencapai aktivitas yang maksimal. Dari sebelumnya di dahului dengan sholat subuh berjamaah di masjid.
Wallahu a’lam bi al shawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar