Selasa, 08 Agustus 2017

Kuliah Kehidupan

Suatu hari saya bertemu dengan kolega. Beliau sudah puluhan tahun bekerja. Dan sebentar lagi memasuki purna tugas. Putra sudah ‘mentas’. Kebahagiaan bila dekat dengan sang cucu. Begitu beliau bercerita. Dengan pegawai yang masih muda, senang memberi pesan untuk maju. Enak jika beliau diajak ngobrol.
Diantara yang  dipesankan adalah berusaha jangan perhitungan.
Bila ditunjuk untuk mengerjakan sesuatu berusaha untuk dikerjakan dengan sebaik-baiknya. Jangan terlalu memikirkan honor atau uang perjalanan, uang transpor. Bahkan menanyakan uang transpor. Bisa-bisa nanti dijauhi oleh teman. Dikira minta terus. Apalagi tidak ada jatah anggarannya. Ada teman yang berseloroh, kerja dulu saja nanti rizki akan mengikuti.
Unjuk kerja.
Setiap jabatan mempunyai tugas dan fungsi. Itu saja yang diopeni. Misalnya sebagai pengawas sekolah tugasnya adalah melaksanakan supervisi akademis dan supervisi managerial. Ya, itu saja dilakukan. Tentu saja tetap koordinasi dengan teman sejawat untuk melaksanakannya.
Standar penilaian, standar isi, standar kelulusan, standar proses. Maka bila ini sudah maksimal dilaksanakan oleh pengawas pendidikan agama islam kepada guru binaannya maka hasilnya sudah cukup bisa dirasakan.
Maka penting kiranya untuk memahami, merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi tugas dan fungsi yang diemban dalam suatu level jabatan.
Punya target kerja
Dalam melaksanakan program kerja ada target jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Dalam rentang waktu itu perlu disusun target kerja apa yang diinginkan sehingga kinerja yang dilakukan bisa terukur. Ideal memang bila semua tugas dengan rentang wilayah bisa dijangkau. Namun ada skala prioritas yang harus tetap dikerjakan.
Berhubungan baik dengan semua kalangan
Berbuat baik tidak hanya secara vertikal namun juga menyamping. Secara horisontal. Sesama kolega tetap baik, dengan atasan bisa dijaga hubungannya. Sehingga berusaha jangan mempunyai musuh. Musuh satu sudah sangat banyak. Sedangkan teman 1000 kurang. Seharusnya seperti itu.
Penting juga untuk teduh dalam berkomentar. Ini yang susah. Bila ada suatu masalah tidak lantas memanas-manasi. Namun bisa memberi jalan tengah, menjernihkan permasalahan, mendudukkan masalah pada tempatnya. Hal ini memang perlu waktu. Namun harus segera bisa dikerjakan.
Selalu mengembangkan diri
Perubahan selalu ada. Dan itu menjadi sunnatullah. Tidak ada yang apatis, tidak ada yang abadi, yang abadi adalah perubahan itu sendiri. Kemampuan yang dimiliki sekarang ini harus selalu diupgrade. Agar selalu berkembang dari hari ke hari. Bila sudah tiba waktunya dibutuhkan maka akan mudah untuk memanggilnya.
Ada dua hal yang terkadang terlupakan namun sangat penting diperhatikan. Yakni waktu dan kesempatan. Waktu sangat relatif waktunya. Dan tidak ada kesempatan dua kali. Lalu begitu juga kesempatan. Mumpung kesempatan masih ada mari digunakan dengan sebaik-baiknya. Wallahu a’lam bi al shawab.


kua kertosono 08082017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar