Rabu, 17 September 2014

Kemetelen

Di suatu madrasah, ketika rehat dari tugas mengajar ada saja yang dilakukan teman-teman guru. Ada yang membaca koran, mengoreksi tugas yang dikerjakan siswa, mengerjakan tugas tambahan yang dibebankan madrasah, atau juga browsing materi untuk persiapan mengajar. Enaknya di madrasah ini adalah sedekah makanan dari ibu-ibu guru.
Hampir tiap hari ada saja yang membawa makanan. Entah nasi untuk sarapan yang bisa dinikmati teman-teman lainnya, bisa juga masak bareng di madrasah. Tidak jarang pula hasil kebun di rumah dibawa ke kantor untuk dinikmati bareng-bareng. Ada yang membawa singkong, pisang dan sayur-sayuran. Dengan kebersamaan seperti ini siapapun guru atau pegawai baru maka akan kerasan di komunitas madrasah. Semua guru merasakan grapyak, tidak ada kelompok lain hanya satu saja korps madrasah.
Ketika bel berbunyi tanda masuk setelah istirahat ada seorang guru yang bilang masuk ke kelas ya bareng-bareng. Kalau sendirian nanti kelihatan kemetelen. Kemetelan dari kata petel artinya kira-kira rajin. 
Rajin atau petel satu sisi hal yang baik. Seperti pepatah rajin pangkal pandai. Begitu juga rajin bekerja maka akan bisa kaya. Mengajar adalah tugas seorang guru. Bila sudah waktunya mengajar memang sebaiknya segera berangkat ke kelas. Seperti dalam motto madrasah, ikhlas beramal. Ikhlas berarti profesional, melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya, tepat waktu, dan menghasilkan sesuatu yang baik.
Bila konsep ini sudah dipahami ada tidak adanya pengawas atau pimpinan maka pekerjaan akan tetap dikerjakan. yang ada hanya berusaha memberikan yang baik. Toh, semuanya yang tidak kita ketahui tetap akan melihatnya. Melihat karya yang diperbuat tiap orang. Semoga hidayah Allah senantiasa membimbing kita ke jalan yang terbaik dalam meniti belantara kehidupan yang luas. Amin. Wallahu a’lam bi al shawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar