Minggu, 19 Januari 2014

Semarak Maulid Nabi di Perguruan Maarif NU Pisang



Pada hari Rabu, 15 Januari 2014 dilangsungkan peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw. Bertempat di Masjid Baitul Atqiya’ Pisang. Santri TPQ Annahdliyah Baitul Atqiya’ dan Madrasah Diniyah Baitul Atqiya’ turut hadir didampingi para ustadz ustadzah. Acara di mulai pukul 15.30 WIB setelah menunaikan salat asar berjamaah. Dimulai dengan pembacaan tilawah Alquran dari santri Silvia dan sari tilawah Fildza.
Tidak ketinggalan dalam acara maulid Nabi adalah membaca maulid dziba’. Yang berisi sejarah hidup Nabi Muhammad Saw. Dari sini seharusnya kita akan mendapatkan informasi bagaimana kehidupan Nabi dari kecil hingga beliau wafat. Walaupun belum tahu makna dan maksud yang dibaca namun semuanya merasa senang dan gembira. Berharap berkah dari sebaik-baik manusia di bumi. Beliau adalah penebar rahmat bagi seluruh alam. Sudah sepantasnya dan selayaknya bila kita semua memperingati hari lahir beliau. Dan semoga mendapat pencerahan hidup di hari mendatang. Beliau teladan bagi kita umatnya. Contoh sebagai penggembala, berdagang, menjadi orang kaya, menjadi panglima perang, menjadi  kepala negara, menjadi suami, menjadi orang tua, semuanya di contohkan  Nabi.  Dan kesemuanya bisa dijadikan teladan kita sebagai umatnya. Kurang benar jika kita menjadikan artis sebagai idola. Artis mungkin hanya pantas menjadi tontonan belum tentu pas menjadi tuntunan.
Maulid Dziba' dibaca santri bergantian.

Ketika mahalul qiyam semua berdiri.

Makan bersama seusia acara.

Sambutan dari Perguruan Maarif NU Pisang.
Ada yang khas di hari besar Islam adalah membawa berkat. Berkat adalah nasi yang dibawa dari ruah untuk dibawa ke tempat acara dan selanjutnya di makan bersama-sama. Ada rasa senang dan k epuasan tersendiri. Begitulah yang penulis rasakan di masa kecil.
Kehidupan Nabi diliputi serba hari Senin. Beliau lahir, wafat, hijrah ke Madinah, menerima wahyu juga bertepatan dengan hari Senin. Sebenarnya acara Maulid sudah dicontohkan oleh Kanjeng Nabi sendiri. Bukan seperti yang dituduhkan sebagian orang bahwa memperingati maulid adalah bid’ah. Buktinya Kanjeng Nabi puasa sunah di hari Senin. Sebagai rasa syukur atas kelahiran beliau. Sedang puasa hari Kamis karena pada hari ini amal manusia diserahkan.
Semoga kita semua yang mencintai Kanjeng Nabi mendapat keberkahan hidup, dicintai beliau diakui sebagai umatnya, mendapat syafaat dari beliau. Amin. 
Acara diakhiri dengan doa bersama dilanjutkan dengan makan berkat yang dibawa dari rumah. semua santri senang. Wallahu a’lam bi al shawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar