Pada hari Rabu, 15 Januari 2014
dilangsungkan peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw. Bertempat di Masjid Baitul
Atqiya’ Pisang. Santri TPQ Annahdliyah Baitul Atqiya’ dan Madrasah Diniyah
Baitul Atqiya’ turut hadir didampingi para ustadz ustadzah. Acara di mulai
pukul 15.30 WIB setelah menunaikan salat asar berjamaah. Dimulai dengan
pembacaan tilawah Alquran dari santri Silvia dan sari tilawah Fildza.
Tidak ketinggalan dalam acara
maulid Nabi adalah membaca maulid dziba’. Yang berisi sejarah hidup Nabi
Muhammad Saw. Dari sini seharusnya kita akan mendapatkan informasi bagaimana
kehidupan Nabi dari kecil hingga beliau wafat. Walaupun belum tahu makna dan
maksud yang dibaca namun semuanya merasa senang dan gembira. Berharap berkah
dari sebaik-baik manusia di bumi. Beliau adalah penebar rahmat bagi seluruh
alam. Sudah sepantasnya dan selayaknya bila kita semua memperingati hari lahir
beliau. Dan semoga mendapat pencerahan hidup di hari mendatang. Beliau teladan
bagi kita umatnya. Contoh sebagai penggembala, berdagang, menjadi orang kaya, menjadi
panglima perang, menjadi kepala negara,
menjadi suami, menjadi orang tua, semuanya di contohkan Nabi. Dan
kesemuanya bisa dijadikan teladan kita sebagai umatnya. Kurang benar jika kita
menjadikan artis sebagai idola. Artis mungkin hanya pantas menjadi tontonan
belum tentu pas menjadi tuntunan.
|
Maulid Dziba' dibaca santri bergantian. |
|
Ketika mahalul qiyam semua berdiri. |
|
Makan bersama seusia acara. |
|
Sambutan dari Perguruan Maarif NU Pisang. |
Ada yang khas di hari besar Islam adalah membawa berkat. Berkat adalah
nasi yang dibawa dari ruah untuk dibawa ke tempat acara dan selanjutnya di
makan bersama-sama. Ada rasa senang dan k epuasan
tersendiri. Begitulah yang penulis rasakan di masa kecil.
Kehidupan Nabi diliputi serba
hari Senin. Beliau lahir, wafat, hijrah ke Madinah, menerima wahyu juga
bertepatan dengan hari Senin. Sebenarnya acara Maulid sudah dicontohkan oleh
Kanjeng Nabi sendiri. Bukan seperti yang dituduhkan sebagian orang bahwa
memperingati maulid adalah bid’ah. Buktinya Kanjeng Nabi puasa sunah di hari
Senin. Sebagai rasa syukur atas kelahiran beliau. Sedang puasa hari Kamis karena
pada hari ini amal manusia diserahkan.
Semoga kita
semua yang mencintai Kanjeng Nabi mendapat keberkahan hidup, dicintai beliau diakui
sebagai umatnya, mendapat syafaat dari beliau. Amin.
Acara diakhiri dengan doa bersama dilanjutkan dengan makan berkat yang dibawa dari rumah. semua santri senang. Wallahu a’lam bi al
shawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar