Sabtu, 19 November 2011

Khotmil Qur’an dan HUT PGRI


Pada hari Jumat kemarin, 18 Nopember 2011 dilangsungkan acara khotmil qur’an bin nadhar bertempat di MTsN Termas. Acara berlangsung dengan khitmat. Dimulai dengan sholat subuh berjamaah dilanjutkan dengan dzikir dan membaca al-Qur’an secara bergantian. Yang membuat hati gembira dan sekaligus bangga adalah partisipasi dari guru-guru untuk datang dan mengikuti kegiatan.
Sekitar pukul 03.45 WIB sudah banyak yang datang. Pagi-pagi yang biasanya masih enak tidur di bawah selimut apalagi masih dalam musim penghujan namun guru-guru masih menyempatkan waktu untuk datang. Adzan subuh dikumandangkan lalu sholat berjamaah subuh. Ada senangnya yaitu yang datang adalah guru-guru SD, SMP. Dengan mengajar mata pelajaran umum. Namun kok masih ada kepeduliaan dan partisipasi untuk menghadiri acara seperti ini. Apalagi setelah bincang-bincang dengan ketua PGRInya tinggal di Mbangi. Lumayan jauh dari Baron. Namun juga hadir.
MTsN Termas sebagai tuan rumah dalam hal ini guru-guru juga berusaha menjadi tuan rumah yang baik. Menyiapkan segala sesuatunya hingga konsumsi harus masak sendiri untuk menghemat biaya -apalagi tidak ditunggui oleh kepala madrasah karena ada tugas lain ke Surabaya selama beberapa hari-menjadwal giliran membaca dan sebagainya.
Menjelang sholat ashar acara khotmil qur’an bin nadhar hampir selesai menyisakan juz 30 untuk dibaca setelah acara dzikrul ghofilin. Biasanya memang acara semaan serupa juga sering diadakan dilingkungan sekitar. Bahkan di kabupaten Nganjuk hampir tiap selapan sekali diadakan semaan qur’an mantab. Begitu juga di tiap kecamatan. Jadi bila dalam memperingati hari lahirnya PGRI yang notebene wadah induk dari guru mengadakan sema’an al-qur’an merupakan hal mulia. Mensyukuri nikmat dengan berupaya lebih mendekatkan diri kepada pemilik kehidupan. Tidak lantas berfoya-foya atau bermewah-mewah dengan kegiatan yang melupakan makna kehidupan.
Dalam kegiatan semaan al-qur’an ini ada hikmah yang bisa dipetik. Selain silaturahim terjalin dengan guru dari unit kerja yang banyak mulai SD, SMP dan MTs juga untuk menghidupkan kehidupan spiritual. Mengingat kembali tujuan didirikannya PGRI sebagai upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Juga dalam semaan menjaga sholat lima waktu dengan berjamaah, sholat dhuha, dzikir bakda maktubah. Bila mengikuti kegiatan ini ada rasa ayem di hati. Apalagi doanya waktu dzikrul ghofilin serasa menyentuh hati. Semua kebutuhan kehidupan dipanjatkan. Lalu ada juga tahlil untuk para leluhur yang sudah mendahului kembali kepadaNya.
Semoga dengan kegiatan sejenis bisa menyadarkan para anggota PGRI dan sesama muslim yang lain untuk menyeimbangkan kebutuhan jasmani dan ruhani. Jasmani sudah ditambah pendapatannya oleh pemerintah dengan adanya sertifikasi guru –yang mana dengan sertifikasi ini membuat jalan raya menjadi semakin macet dengan mobil dari para guru yang sudah bersertifikat- juga menambah gizi ruhani dengan lantunan bacaan kalam ilahi dan kalimah toyyibah. Dua aspek inilah diantaranya bisa mendatangkan kebahagiaan di dunia hingga akhirat nanti. Wallahu a’lam bi al shawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar