Sholat tahajud lebih utama dilakukan di sepertiga akhir malam. Kira-kira jam 2 hingga menjelang subuh. Sholat sunah rawatib dilakukan sebelum dan sesudah sholat fardhu. Ada waktunya tersendiri. Begitu juga puasa sunah senin dan kamis memang waktunya di hari itu. Tidak bisa dikatakan puasa senin dilakukan di hari selasa atau Rabu. Ada juga namanya puasa baith, dilakukan pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan. Tidak bisa dilakukan pada tanggal 10, atau 11, dan 12 misalnya. Mengenai tempat, Allah juga menentukan tempat tertentu karena mempunyai nilai sejarah dan keistimewaan tersendiri. Mengapa awalnya kiblat sholat di Masjidil Aqsa lalu di tengah-tengah sholat turun wahyu untuk mengubah kiblat ke arah Ka’bah. Lalu serta merta juga diubahlah arah kiblat walau di tengah-tengah sholat karena itu memang perintah dari Allah.
Dalam peristiwa Isra’ dan Mi’raj di mulai dari Masjidil Haram lalu ke Masjidil Aqsa di Palestina baru dilanjutkan ke Langit Tujuh lalu Sidratul Muntaha. Masing-masing tempat itu tidak ada duanya. Karena memang di dunia ini hanya satu tempat dan tidak bisa digantikan dengan tempat yang lain. Baik pahalanya, rasa kepuasan batin dan sebagainya. Di Masjidil Aqsa misalnya di situ diakui sebagai situs tiga agama besar yakni Islam, Kristen dan Yahudi. Agama Islam jelas karena menurut sejarah Masjidil Aqsa di bangun oleh Nabi Sulaiman As. Tempat dimulainya Mi’raj juga ada di sini. Sebuah bangunan yang sebagai tempat berhentinya Buraq, kendaraan yang membawa Nabi melaju ke langit Tujuh. Kemudian di dekat Masjid ada tempat kelahiran Nabi Isa yang masih dilestarikan tempatnya hingga kini oleh pemeluknya. Begitu juga ada situs Yahudi juga. Sehingga sekarang ini orang Yahudi berusaha membuat terowongan bawah tanah di sekitar Masjidil Aqsa. Yang dikhawatirkan akan bisa merobohkan bangunan di atasnya.
Memang Allah menentukan waktu dan tempat tertentu. Sekarang ini musim ibadah haji, mengapa harus ke Mekkah dan Medinah. Karena memang namanya haji ya bersilaturahmi ke dua kota tersebut. Allah dan Rasulnya telah menetapkannya dan bahkan kesepakatan seluruh ulama membenarkan hal tersebut. Tidak ada keraguan lagi. Bila ada yang mengatakan waktu dan tempat mempunyai nilai sama patut dipertanyakan argumennya. Dulu ada yang mengatakan bahwa pergi haji tidak harus ke Mekkah dan Medinah tetapi cukup di salah satu gunung di Sulawesi, atau haji ke Qadian di India. Karena disana ada Nabi Mirza Ghulam Ahmad. Alasan tersebut tidak realistis dan terlalu mengada-ada.
Ibadah haji dimulai dengan umrah dengan memakai pakaian ihram sejak dari miqat lalu thawaf di sekitar Ka’bah dan bertahallul. Begitu juga rukun hajinya di mulai dengan wukuf di Arafah. Dinamakan wukuf ya di Arafah tidak bisa dilaksanakan di Mekkah. Walalu dekat dengan Arafah. Begitu juga ketika Sa’i berjalan-jalan atau berlari-lari kecil – ada yang mengatakan seperti itu-dari Bukit Shafa ke Marwa sebanyak tujuh kali ya di sini tempatnya. Bukan di tempat yang lain.
Allah Maha Kuasa dan Maha Bijaksana. Mengatur kesemuanya dengan teratur dan adil. Semua merasakan rahmatNya. Baik itu orang beriman maupun tidak. Semua mendapatkan keadilan dalam kehidupan. Begitu juga hari ini Jumat, 22 Oktober 2010 selama kita hidup di dunia tanggal ini tidak akan ada terjadi lagi. Jadi alangkah ruginya apabila kita tidak menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya. Padahal hal tersebut sudah dijelaskan Allah dalam al-Qur’an surat al-Asr, wal ashri Demi Masa.
Wallahu a’lam bi al shawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar