Mencari ilmu wajib bagi muslim dan muslimah. Ini adalah dawuh dari Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Dan hadits ini tergolong sahih. Lalu yang kemudian menjadi pertanyaan ilmu apa? Apakah semua ilmu wajib dicari? Dalam kitab ta’lim muta’allim yang ditulis oleh Syeh Zarnuji menjelaskan bahwa ilmu yang wajib dicari oleh seorang muslim adalah ilmu ‘hal. Ilmu yang akan dikerjakan. Misalnya sekarang ini kita berkewajiban puasa di bulan ramadhan maka ada kewajiban kita untuk mencari ilmunya puasa agar ibadah yang dilakukan bisa sempurna. Begitu juga ilmu sholat, ilmu zakat, ilmu haji bila bersiap menunaikan rukun Islam ke lima ini. Bagi yang mau bekerja, mempersiapkan diri bidang atau profesi apa nanti yang akan ditekuni. Sebagai persiapan menyiapkan ilmu atau ketrampilan apa yang perlu dipelajari untuk kearah sana. Begitu juga bila waktunya menikah, maka harus tahu bagaimana ilmu tentang menikah mulai dari memilih jodoh, kriterianya, meminang/khitbah, ijab qabul, mahar, ilmu berumah tangga dan selanjutnya.
Ilmu yang dimaksud di atas bisaa didapat di lembaga formal dan informal. Lembaga formal diantaranya di madrasah dan sekolah. Kurikulumnya tertata rapi. Bahkan sekarang kurikulum pondok pesantren diakui oleh pemerintah. Sehingga lulusan pondok pesantren yang mengantongi ijazah pondok setara madarasah aliyah berhak melanjutkan kuliah di perguruan tinggi. UIN Maliki Malang dan STAIN Kediri telah memulai untuk menerima mahasiswa dari input seperti ini. Sedangkan pendidikan informal, kurikulumnya tidak terstruktur. Bisa diambil dari bergaul dan berinteraksi di masyarakat.
Seiring dengan perkembangan kebutuhan, pemerintah mewajibkan anak usia sekolah untuk menempuh pendidikan di jenjang dasar. Diharapkan tidak ada anak usia 7-15 tahun yang tidak bersekolah. Maka hukumnya wajib. Sehingga banyak program yang digulirkan oleh pemerintah. Ada BOS, di Jawa Timur ada BOSDA, lalu bantuan siswa miskin, dan sejenisnya. Bahkan ada iklan sekolah gratis. Ini semua diharapkan agar anak sebagai generasi masa depan dipersiapkan untuk hari esok yang lebih baik.
Bila itu semua sudah disiapkan, apa yang menjadi niat awal untuk mengenyam pendidikan atau niat awal untuk mencari ilmu? Dalam Ta’lim MUta’allim diterangkan ada beberapa niat yang harus diketahui oleh para pencari ilmu agar nantinya ilmu yang didapat dapat bermanfaat. Dan juga keadaan yang susah payah ketika mereka menempuh studi tidak berakhir dengan kesia-siaan belaka.
Mengharap ridha dari Allah. Ridha dari Allah adalah segala-galanya. Apalah gunanya melakukan sesuatu amal ibadah atau perbuatan bila tidak mendapat ridha dari Allah. Bila sudah dimulai dari hal ini maka kegiatan yang kita lakukan akan jelas tujuannya. Dan bila menyimpang akan berusaha lagi sesuai jalan yang ditentukan.
Menghilangkan kebodohan. Pada dasarnya manusia tidak mengerti apa-apa ketika dilahirkan. Bisa berbicara, berjalan, membaca dan lainnya karena sudah ada pendidikan di keluarga. Masih banyak ilmu yang belum diketahui. Maka dengan mencari ilmu maka kebodohan diri kita dan orang-orang lainnya bisa dibebaskan.
Mengembangkan agama Islam. Islam akan tetap sebagai agama bila umatnya pandai. Karena terus ada perkembangan dan yang akan mendakwahkan agama ini. Maka sudah seharusnya bila umat harus pandai dan bisa menguasai ilmu lintas disiplin. Ini adalah kebutuhan. Maka sudah saatnya para generasi muda mencari ilmu yang bermacam-macam sehingga besok akan dihasilkan ahli yang multi disiplin untuk menyebarkan dakwah Islam yang rahmatan lil alamin.
Mensyukuri nikmat akal. Manusia diberi anugerah yang besar yakni nikmat akal. Dengan akal manusia bisa berfikir. Bisa menciptakan sesuatu untuk kemudahan hidup manusia. Dengan akal manusia bisa membedakan ini hal yang baik atau jelek. Makhluk yang lain seperti hewan dan tumbuhan tidak diberi karunia ini. Maka sudah sewajarnya bila kita mensyukurinya dengan dihiasi ilmu pengetahuan untuk meneruskan memelihara dan mendayagunakan alam ini sebaik-baiknya.
Mensyukuri nikmat sehat. Sehat merupakan harta yang mahal harganya. Hal ini bisa dirasakan bila kita sakit. Ternyata Allah maha pengasih sehingga kita diberi tubuh yang sehat sehingga kita bisa melaksanakan aktivitas yang bermacam-macam.
Amar ma’ruf nahi munkar. Dengan memiliki ilmu kita bisa menempati posisi dan jabatan diberbagai sendi kehidupan. Dari itu kita bisa memberitahukan bahwa ada hal baik yang seharusnya kita laksanakan dan ada sesuatu yang tidak patut dilakukan. Hal ini bisa dilakukan bila umat Islam berilmu dan bisa menempati posisi yang menentukan. Maka mencari ilmu dengan niat seperti dibolehkan dan sebenarnya dibutuhkan oleh kita.
Wallahu a’lam bi al shawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar