Wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad pertama kali adalah perintah membaca. Iqra’. Bahkan Malaikat Jibril pun mengulang beberapa kali. Padahal waktu itu belum ada buku atau referensi yang digunakan sebagai wahana untuk membaca. Yang ada adalah hamparan luas wilayah yang bisa di lihat dari tingginya tempat menerima wahyu.
Perintah membaca berarti menjadi salah satu perintah dan tugas kerasulan. Dengan membaca pula akan terbuka tabir ilmu pengetahuan. Seseorang tidak akan mempunyai ilmu pengetahuan bila tanpa membaca. Sehingga kunci ilmu ada pada kegiatan membaca.
Membaca sendiri bisa dilakukan dengan membaca tulisan orang lain yang berupa buku, majalah, koran, artikel, jurnal, newsletter dan lainnya. Tetapi juga bisa membaca jagat raya yang luas ini.
Kegiatan membaca tidak lepas dari pena. Dalam salah satu ayat ada yang berbunyi alladzi allama bil qalam. Terjemahan bebasnya bahwa Allah mengajar dengan perantaraan pena. Pena digunakan untuk menulis. Menulis apa saja. Buku, kitab, dokumen juga ditulis dengan pena. Dengan perkembangan teknologi ada perubahan. Bisa ditulis dengan di ketik, lalu diketik komputer, laptop. Pada zaman dahulu seperti yang ditulis dalam kitab ta’lim muta’allim para ulama biasa membawa kertas dan pena kemanapun pergi karena ilmu bisa diperoleh dari mana saja. Dan juga ilmu laksana hewan liar. Agar bisa terikat maka perlu ditulis. Benar juga kemampuan manusia terbatas. Ketika diterangkan suatu masalah kita bisa memahami namun berselang waktu lupa. Maka perlu di tulis. Ada hal yang menarik ketika acara ritual sholat jumat. Bahwasanya para jamaah disuruh untuk mendengarkan isi khutbah. Bila tidak didengarkan pahala sholat jumatnya kurang sempurna. Alangkah baiknya bila juga ditulis oleh pendengar. Karena khutbah juga urian ilmu. Kalau hanya mengandalkan indera pendengaran juga terbatas apalagi kemampuan menyimpan memori kita yang terbatas. Bisa lebih baik ide-ide pokoknya ditulis lalu dirumah dikembangkan menjadi tulisan dan di upload di blog. Akan banyak orang yang membaca dan di ingat.
Pena juga digunakan dalam dunia pendidikan. Guru menerangkan materi pelajaran ditulis di white board, di tulis di power point, menulis rencana pembelajaran, penilaian dan lainnya. Begitu juga peserta didik menulis di buku catatannya. Dari hasil catatan itulah generasi muda akan tumbuh menjadi generasi yang akan menghiasi zamannya.
Adanya pena berkaitan dengan tulis menulis. Dari pena menghasilkan banyak ilmu pengetahuan yang ditulis para ahli. Ilmu pengetahuan akan berkembangan dengan pesat. Ilmu eksakta, ilmu sosial dan ilmu humaniora ditulis dan dikembangkan terus menerus. Ini berkat pena.
Dari pena yang menghasilkan tulisan bisa menjadi maisyah atau profesi bagi sebagian orang. Menulis buku dan kitab yang diterbitkan bisa mendapatkan royalti. Begitu juga menulis artikel, kolom, opini dan lainnya bisa mendatangkan uang. Ada juga yang bisa menulis indah atau kaligrafi. Oleh karena ada yang membutuhkan maka juga bisa menghasilkan uang.
Sebagai guru ada tugas mulia diantaranya mengembangkan ilmu pengetahuan. Tidak hanya transfer atau mengajar saja. Oleh karena dalam melaksanakan tugas profesinya juga terus mengembangkan diri dengan membaca. Dari hasil bacaan itulah lalu diolah dikembangkan berkembanglah ilmu.
Wallahu a’lam bi al shawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar