Rabu, 18 Februari 2015

Tiga Waktu Ini Jangan Dilupakan

Waktu setiap saat tetap sama. Sehari semalam tetap 24 jam. Namun waktu ada rahasianya sendiri-sendiri. Dan berbahagialah bagi yang mau mengambil hikmahnya. Diantara waktu itu adalah waktu diantara dua khutbah, waktu antara azan dan ikomah serta waktu setelah salat berjamaah.
Diterangkan bahwa diantara waktu itu waktu yang baik untuk berdoa. Waktu diantara waktu khutbah. Misalnya dalam salat Jumat. Lalu waktu antara azan dan iqamah serta waktu bakda salat maktubah. Maksudnya waktu yang baik untuk berdoa, waktu yang dianggap mustajabah (dikabulkan doanya oleh Allah).
Dalam salat Jumat dimulai dengan dua khutbah. Disela-sela khutbah, khatib duduk. Biasanya muraqi/bilal membaca salawat Nabi. Memberi kesempatan jamaah salat Jumat untuk membaca doa. Hanya waktu ini diperbolehkan untuk berdoa. Ketika khutbah oleh khatib jamaah dianjurkan untuk mendengarkan agar bisa mengambil hikmahnya untuk menjalani kehidupan.
Yang kedua, waktu diantara azan dan iqamah. Di masjid dan musala biasanya untuk menunggu kedatangan imam dibacakan puji-pujian. Isinya bisa berupa doa, salawat nabi, kalimah tayyibah. Terkadang anak-anak yang ke masjid di waktu ini duduk-duduk di teras. Padahal belum wudu. Baru ketika sudah iqamah berlarian menuju tempat wudu. Otomatis salat jamaahnya ketinggalan. Padahal sempurnanya salat jamaah bareng dengan takbirnya imam. selain juga shafnya  lurus dan rapat.
Eman-eman dalam hal ini. Lebih baik lagi bilamana sudah siap duduk di masjid menunggu azan sambil membaca zikir, tadarus Alquran, salat-salat sunah, salawat nabi diniati iktikaf. Otomatis nanti tidak ketinggalan salat jamaah.
Ketiga, setelah salat berjamaah sebaiknya ikut wiridan terlebih dahulu. Mungkin hanya butuh 5-10 menit saja. Toh, yang dibaca juga  kalimat tayyibah yang sudah dicontohkan Nabi, sahabat, kiai  dan guru-guru kita. Bisa diniati juga untuk mendekatkan diri dan “bercakap-cakap” dengan Allah setelah sekian lamanya kita disibukkan persoalan duniawi yang tiada habisnya. Sekaligus sedikit-sedikit mengumpulkan amal saleh untuk bekal di hari kemudian.

Semoga kita bisa memahami sedikit tentang hal di atas. Wallahu a’lam bi al shawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar