Senin, 24 Maret 2014

Haul KH Muchlas Taufiq ke-22



Pada hari Sabtu, 22 Maret 2014 pukul 11.20 WIB dilangsungkan tahlil dalam rangka haul KH Muchlas Taufiq ke-22 di Pondok Pesantren Alhidayah Termas Baron Nganjuk. Kegiatan ini adalah agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Ndalem dalam hal ini Ibu Nyai Hj. Siti Fatimah Muchlas.
Sejak mendapat tugas di MTsN Termas tahun 2008, saya  selalu mendapat undangan haul. Haul dibagi menjadi dua acara. Pertama pesertanya adalah lembaga pendidikan di lingkungan Pondok. Diantaranya keluarga besar PAUD, RA, MIN Termas, MTsN Termas dan MA Alhidayah. Keluarga besar di sini maksudnya guru dan karyawan. Memang lembaga pendidikan di lingkungan pondok termasuk banyak. Bahkan ada madrasah negerinya. Menurut sejarahnya madrasah negeri yang ada yakni MIN dan MTsN Termas cikal bakalnya dari pondok pesantren Termas. Sehingga bila diundang agar tidak seperti papatah “kacang lupa kulitnya”. Guru atau pegawai baru perlu menyadari bahwa lembaga yang menaunginya dulunya adalah sebuah pondok pesantren.  Sehingga denyut  nafas dan ruh pesantren jangan sampai hilang dalam keseharian. Dari sini saja jumlah orang yang diundang lumayan banyak. Bisa mencapai puluhan. Sesuai dengan kapasitas lembaga masing-masing.
Sedang acara haul selanjutnya adalah mengundang masyarakat sekitar pondok. Ini dilakukan pada hari Ahad, 23 Maret 2014 di malam hari. Jumlah yang diundang lebih besar lagi. Terkait dengan haul ada tujuan yang ingin diraih. Yakni kirim doa kepada arwah leluhur. Sebagai bentuk rasa terima kasih kepada orang tua yang telah melahirkan dan mendidik hingga menjadi seperti sekarang maka adalah hal yang wajar. Dan sudah seharusnya. Berterima kasih atas karunia nikmat yang pertama kepada  Allah Swt. Pemilik alam semesta. Yang kedua, kepada manusia. kepada manusia ini diantaranya kepada orang tua dan leluhur. Adanya leluhur dan orang tualah sehingga menjadikannya ada diri kita. Alangkah bahagianya orang yang tinggal di alam kubur bila mendapat kiriman amal dari anak dan orang saleh yang masih hidup. Digambarkan orangnya akan tersenyum di sana karena bekal perjalanan tercukupi. Namun sebaliknya mereka akan merana bila tidak ada kiriman amal dari anak dan saudaranya.i
Kiriman bisa berupa bacaan Alquran, salawat nabi, kalimah tayyibah, sedekah makanan dan sebagainya. Amal yang disertai niat ikhlas kepada Allah akan menjadi kiriman yang luar biasa bagi yang sudah meninggal dunia. Dan acara haul diisi dengan hal tersebut di atas.
Haul juga berisi meneladani perilaku hidup yang diperingati. KH Muchlas Taufiq adalah Kiai Pengasuh Pondok Pesantren Alhidayah. Kesederhanaan hidup kiai, kasih sayang dalam membina santri dan jihad di bidang pendidikan untuk mempersiapkan generasi Islam yang sesuai dengan zamannya adalah hal yang perlu menjadi ruh bagi kita semua. Pondok pesantren yang juga membuka pendidikan formal adalah hal yang baru. Tidak semua pengasuh pesantren salaf menerima perubahan seperti ini. Dengan ijtihad KH Muchlas Taufiq dibukalah beberapa pendidikan formal agar kelak santri bisa menatap masa depan yang lebih cerah.
Semoga kita semua sebagai insan pendidikan bisa meneladani perilaku KH Muchlas Taufiq dan dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari dalam mendidik siswa di lembaga pendidikan masing-masing. Dan juga semoga amal saleh beliau diterima di sisi Allah, diluaskan dan di beri cahaya makamnya, di akui sebagai umat Nabi Muhammad Saw. dan mendapat syafaatnya. Serta dengan rahmat Allah dimasukkan surga-Nya yang penuh dengan kenikmatan. Wallahul  a’lam bi al shawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar