Dalam organisasi ada bermacam-macam
karakter. Dari hal itu bila pemimpin bisa melihat setiap karakater yang ada dan
diberdayakan untuk mencapai visi misi organisasi maka menjadi langkah luar
biasa. Dan hal itulah pentingnya organisasi.
Mengingat karakter yang berbeda dari
anggota organisasi ada yang aktif melaksanakan program dan diikuti
sentuhan-sentuhan kreativitas sehingga menjadi dinamis. Namun ada juga yang
berada di zona nyaman. Begini saja sudah cukup toh pendapatan juga lancar. Untuk
apa membikin hidup repot. Mungkin hal ini alasannnya. Lalu muncullah anekdot
gpps (goblok pinter pendapatan sama).
Dalam situasi semacam ini ada dilema dalam
organisasi. Yang ingin berbuat untuk sesuatu bagi organisasi namun tidak ada
jenjang karir. Toh diam saja waktunya naik pangkat juga bisa lancar. Terkadang situasi
ini menghantui setiap anggota organisasi.
Namun ada yang masih menuruti “kata hati”.
Selagi masih bisa berbuat kenapa tidak dilakukan. Dengan melakukan sesuatu ada
dampak positif bagi organisasi dan pemangku kepentingan. Syukur-syukur berguna
selangkah dua langkah untuk pengembangan organisasi ke depan. Namun juga tidak
bisa dipungkiri terkadang harus berkorban dan berjuang. Inipun bila ditelusuri
lebih jauh tetap ada hikmahnya.
Seperti anjuran kunuu ulinnuha, kunnu ulil
abshar, kunuu ulil albaab, wa jaahiduu fillah haqqa jihadihi. Umpama organisasi
benar-benar mampu menjadikan anggota memiliki otak yang cerdas, pandangan mata
dan telinga yang tajam, menjadikan hati lembut dan mau berjuang di jalan Allah
dengan sebenar-benarnya perjuangan maka organisasi akan maju, mengungguli organisasi
lainnya.
Tentunya juga dalam beraktivitas tetap
koordinasi dengan bagian yang lain. Perlu dihindari “tampil beda”, tetap dalam
rangka bersama-sama memajukan organisasi. Bila semua merasa diorangkan maka
akan enak jalannya. Walaupun situasi yang melingkupinya berbeda. Ada juga yang
harus menggunakan tangan besi namun ada juga yang dengan sentuhan tangan dingin
untuk berbuat. Itu adalah beberapa pilihan, agar energi yang ada tidak
menganggur atau tumpah tidak pada tempatnya.
Jadi pilihannya lebih baik berbuat dengan
segala resiko yang bakal terjadi dengan pengorbanan bisa saja materi, waktu dan
tenaga. Atau diam dalam menikmati zona aman. Menikmati apa yang ada tanpa
perubahan. Namun mengingat bahwa hidup ini adalah anugerah yang sangat perlu
dinikmati alangkah baiknya anggota organisasi bisa berbuat sesuatu sebagai amal
saleh yang bisa dirasakan manfaatnya di sini sekarang di dunia dan diharap
buahnya nanti di akhirat kelak. Wallahul a’lam bi al shawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar