Rabu, 21 Januari 2015

Berbuat atau Diam



Dalam organisasi ada bermacam-macam karakter. Dari hal itu bila pemimpin bisa melihat setiap karakater yang ada dan diberdayakan untuk mencapai visi misi organisasi maka menjadi langkah luar biasa. Dan hal itulah pentingnya organisasi.
Mengingat karakter yang berbeda dari anggota organisasi ada yang aktif melaksanakan program dan diikuti sentuhan-sentuhan kreativitas sehingga menjadi dinamis. Namun ada juga yang berada di zona nyaman. Begini saja sudah cukup toh pendapatan juga lancar. Untuk apa membikin hidup repot. Mungkin hal ini alasannnya. Lalu muncullah anekdot gpps (goblok pinter pendapatan sama).
Dalam situasi semacam ini ada dilema dalam organisasi. Yang ingin berbuat untuk sesuatu bagi organisasi namun tidak ada jenjang karir. Toh diam saja waktunya naik pangkat juga bisa lancar. Terkadang situasi ini menghantui setiap anggota organisasi.
Namun ada yang masih menuruti “kata hati”. Selagi masih bisa berbuat kenapa tidak dilakukan. Dengan melakukan sesuatu ada dampak positif bagi organisasi dan pemangku kepentingan. Syukur-syukur berguna selangkah dua langkah untuk pengembangan organisasi ke depan. Namun juga tidak bisa dipungkiri terkadang harus berkorban dan berjuang. Inipun bila ditelusuri lebih jauh tetap ada hikmahnya.
Seperti anjuran kunuu ulinnuha, kunnu ulil abshar, kunuu ulil albaab, wa jaahiduu fillah haqqa jihadihi. Umpama organisasi benar-benar mampu menjadikan anggota memiliki otak yang cerdas, pandangan mata dan telinga yang tajam, menjadikan hati lembut dan mau berjuang di jalan Allah dengan sebenar-benarnya perjuangan maka organisasi akan maju, mengungguli organisasi lainnya.
Tentunya juga dalam beraktivitas tetap koordinasi dengan bagian yang lain. Perlu dihindari “tampil beda”, tetap dalam rangka bersama-sama memajukan organisasi. Bila semua merasa diorangkan maka akan enak jalannya. Walaupun situasi yang melingkupinya berbeda. Ada juga yang harus menggunakan tangan besi namun ada juga yang dengan sentuhan tangan dingin untuk berbuat. Itu adalah beberapa pilihan, agar energi yang ada tidak menganggur atau tumpah tidak pada tempatnya.
Jadi pilihannya lebih baik berbuat dengan segala resiko yang bakal terjadi dengan pengorbanan bisa saja materi, waktu dan tenaga. Atau diam dalam menikmati zona aman. Menikmati apa yang ada tanpa perubahan. Namun mengingat bahwa hidup ini adalah anugerah yang sangat perlu dinikmati alangkah baiknya anggota organisasi bisa berbuat sesuatu sebagai amal saleh yang bisa dirasakan manfaatnya di sini sekarang di dunia dan diharap buahnya nanti di akhirat kelak. Wallahul a’lam bi al shawab.
 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar