Menerima dan menyalurkan
zakat fitrah adalah program perdana Lazisnu Pisang setelah proses
pembentukannya dalam acara Mujahadah Padang bulan pada Sabtu, 12 Juli 2013/15
Ramadan 1435 H. Dengan sebelumnya didahului diskusi materi pada malam likuran
Ramadan.
Walau kelihatan kegiatan
ini sederhana dan rutinitas namun ternyata juga
bias membuahkan hasil. Diantaranya adalah perubahan jumlah zakat fitrah
yang mulanya adalah 2.5 kg menjadi 2.6 kg. walaupun ini kurang maksimal karena
kurangnya sosialisasi namun sudah lebih baik. Petugas yang menangani zakat
lebih siap. Hal ini dikarenakan sudah ada persiapan sebelumnya. Intinya sudah
ada perencanaan terutama dari pengurus lazis sendiri. Tasaruf zakat juga lebih
maksimal. Bila sebelumnya satu rumah hanya mendapatkan satu paket zakat namun
sekarang menjadi 2,3 bahkan 4 paket. Hal ini menyesuaikan dari jumlah keluarga
yang ada pada rumah itu. Bila satu rumah dihuni oleh tiga keluarga dan semuanya
kategori miskin maka mendapat tiga paket. Bahkan ada satu rumah mendapat empat
paket karena penghuninya jompo dan fakir.
Ada permasalahan yang
mengemuka diantaranya berkurangnya jumlah fakir miskin. Ini disadari oleh
pengurus. Tahun depan perlu diupayakan untuk mencari data dengan area yang
lebih luas. Tidak hanya cakupan wilayah masjid saja. Lalu sosialisasi
perencanaan zakat yang lebih sistematis dengan membentuk UPZ (unit pengumpul
zakat) disetiap musala yang ditunjuk. Sehingga antara masjid sebagai induk dan
musala ada garis koordinasi.
Ada hal yang sedikit menggembirakan. Bila sebelumnya kesadaran membayar zakat belum ada sekarang ada secercah harapan mulai ada yang membayar. Baik itu zakat profesi dan semoga saja disusul membayar zakat pertanian berupa padi dan buah melon. Bila dikalkulasi peluang zakat sebenarnya besar dan banyak. Mengingat banyak petani pemilik sawah yang panen begitu juga potensi zakat profesi. Banyak warga yang menjadi pegawai. Bila ini sukses digali maka tingkat kesejahteraan jamaah akan bias terangkat. Baik dibidang pendidikan begitu juga pendapatan. Semoga saja ini bias terealisir dengan kepengurusan lazis sekarang ini. Ada pekerjaan rumah yang perlu terus dikerjakan adalah sosialisasi yang massif dan kekompakan dari segenap pengurus. Semoga upaya baik ini mendapat rida dan maunah dari Allah Swt. Amin. Wallahul a’lam bi al shawab.
Ada hal yang sedikit menggembirakan. Bila sebelumnya kesadaran membayar zakat belum ada sekarang ada secercah harapan mulai ada yang membayar. Baik itu zakat profesi dan semoga saja disusul membayar zakat pertanian berupa padi dan buah melon. Bila dikalkulasi peluang zakat sebenarnya besar dan banyak. Mengingat banyak petani pemilik sawah yang panen begitu juga potensi zakat profesi. Banyak warga yang menjadi pegawai. Bila ini sukses digali maka tingkat kesejahteraan jamaah akan bias terangkat. Baik dibidang pendidikan begitu juga pendapatan. Semoga saja ini bias terealisir dengan kepengurusan lazis sekarang ini. Ada pekerjaan rumah yang perlu terus dikerjakan adalah sosialisasi yang massif dan kekompakan dari segenap pengurus. Semoga upaya baik ini mendapat rida dan maunah dari Allah Swt. Amin. Wallahul a’lam bi al shawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar