Dalam hadith Nabi dijelaskan tiga amal yang tidak akan berhenti setelah manusia meninggal. Pertama, shadaqah jariyah.kedua, ilmu yang bermanfaat dan ketiga, anak yang sholeh yang mendoakan kedua orang tuanya.
Anak sholeh inilah yang dibahas oleh KH Rifa’I dari Kelutanm Ngronggot ketika memberi tausiyah pada acara perpisahan siswa kelas IX MTsN Termas Baron. Anak adalah karunia Allah dan juga amanah. Ada teman yang sudah berumah tangga selama lima tahun yang sampai sekarang belum dikaruniai momongan. Ikhtiar dan usaha sudah dilakukan tanpa henti dan juga menguras isi dompet.mulai dari pijat, berdoa, mendatangi orang tua juga melakukan terapi bermacam-macam. Namun sampai sekarang belum juga mendapat hasil.
Anak menjadi bukti kehidupan rumah tangga. Belum mempunyai keturunan berpengaruh pada kehidupan rumah tangga. Hanya orang yang sabar yang bisa bertahan. Dan jumlah ini yang sedikit. Selebihnya menikah lagi dan bercerai. Dengan adanya anak rumah menjadi ramai. Ramai dari gelak tawa seisi penghuni rumah terutama anak-anak juga tangisan, rewelan, dan sejenisnya. Rumah menjadi lebih hidup dan ceria.
Namun anak juga sebagai ujan. Ketika bayi, ditunggu menjadi besar dengan seluruh kasih saying orang tua. Namun kalau melihat aksi siswa yang baru-baru ini hati menjadi miris. Miris karena ulah mereka sudah jauh dari yang diharapkan. Corat-coret baju di seluruh baju baik siswa maupun siswi lalu berkonvoi keliling kota tanpa menghiraukan aturan lalu lintas. Tanpa menghiraukan nyawanya sendiri apalagi pengguna jalan yang lain.
Melihat fenomena seperti di atas ada yang perlu dicamkan bagi kita semua. Pak Kiai member tips diantaranya ketika berdoa jangan lupa mendoakan anak-anak kita. Dipanggil namanya satu persatu. Mohon kepada Allah agar mereka diberi keselamatan dunia akhirat, rizki yang barokah dan banyak (kesejahteraan financial) untuk bekal beribadah dan diberi ilmu yang bermanfaat. Dalam arti sregep ngaji, rajin sekolah, dan rajin beribadah. Bila setelah selesai berdoa jangan lupa membaca surat al-fatihah sejumlah anak. Bila anaknya tiga berarti membaca al-fatihah tiga kali.
Lalu tidak melupakan memperbanyak sadaqah. Diberikan kepada lembaga tempat anak menimba ilmu. Jangan segan-segan, jangan merasa berat. Karena untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat salah satunya dengan cara demikian. Seperti ini juga yang disarankan di kitab ta’limul muta’allim.
Diceritakan pula dengan sadaqah bisa mencegah datangnya musibah. Bahkan disebutkan 70 musibah bisa dicegah dengan memperbanyak sadaqah. Mengenai jumlahnya sebanyak-banyaknya yang kita punya. Apalagi banyak dan ikhlas. Maka menjadi lebih baik.
Wallahu a’lam bi al shawab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar