Selasa, 12 Januari 2010

SEJARAH SINGKAT HAJI

Secara harfiah haji berarti pergi ke suatu tempat. Secara istilah agama Islam mengacu pada ibadah tahunan yang dilakukan umat Islam ke Mekkah denga tujuan menyelengarakan ritual agama menurut cara yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Haji dan tata caranya diperintahkan oleh Allah sejak zaman Nabi Ibrahim dan beliau salah seorang yang dipercaya Allah membangun Ka’bah (rumah Allah) dengan anaknya Ismail di Mekkah. Allah menguraikan pembangunan Ka’bah dalam QS 22:26.
Setelah membangun Ka’bah, Nabi Ibrahim datang ke Mekkah menunaikan ibadah haji setiap tahun hingga beliau meninggal. Kemudian ibadah ini dilanjutkan anaknya. Seiring perjalanan waktu, bentuk dan tujuan ritual haji berubah. Perilaku kemusrikan berangsur-angsur merambah Arabia. Ka’bah kehilangan kesucian dan banyak berhala ditempatkan di samping Ka’bah. Dinding Ka’bah tertutupi syair-syair dan lukisan. Termasuk diantaranya Jesus dan ibunya, Maryam dan bahkan ada lebih 360 patung berada di sekitar Ka’bah.
Nabi Muhammad SAW bin Abdullah lahir sebagaimana permohonan Nabi Ibrahim pada abad awal. Selama 23 tahun Nabi Muhammad menyebarkan pesan tauhid-sama dengan pesan tauhid yang dibawa Nabi Ibrahim dan semua nabi-dan menetapkan hukum Allah di muka bumi. Beliau mencurahkan segala usaha untuk menegakkan kalimah Allah dan kemenangan tertinggi adalah robohnya berhala-berhala di sekitar Ka’bah dan menjadikannya pusat peribadatan untuk mengEsakan Tuhan.
Tidak hanya membersihkan Ka’bah dari kotoran-kotoran, tetapi juga mengembalikan ritual haji sebagaimana ajaran Ibrahim. Ada ayat dalam al-Qur’an yang menunjukkan supaya membatasi kesalahan ritual yang tersebar luas pada periode awal Islam. Begitu juga perbuatan tidak senonoh dan memalukan dilarang.
Semua praktek pra Islam yang tidak sesuai dihapus diganti menjadi perilaku kesalehan, rasa takut kepada Allah, kemurnian dan kesederhanaan. Sekarang dalam ritual haji tidak ditemukan kirab besar-besaran dengan tingkah laku tidak baik yang mengasyikkan sebagaimana sebelumnya. Yang ada hanya mengingat Allah dalam setiap tahap dan langkah. Setiap pengorbanan hanya diabdikan kepadaNya. Haji semacam ini balasannya surga semata. Sebagaimana hadits Nabi SAW: “balasan haji mabrur tidak lain hanyalah surga”.

Wallahu a’lam bi al shawab


Disadur dari Short History of Hajj.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar